Halaman

    Social Items

MACAM-MACAM JENIS KAMPUH PAKAIAN

 kali ini saya akan memberikan pengetahuan sedikit mengenai kampuh busana kepada anda MACAM-MACAM JENIS KAMPUH PAKAIAN


MACAM-MACAM KAMPUH PAKAIAN,- Halo temen-temen kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan memberikan pengetahuan sedikit mengenai kampuh busana kepada anda, apakah ada yang masih belum mengetahui apasih kampuh itu padahal sering mendengar tapi tidak faham bahkan tidak tahu sama sekali, oke kalau gitu saya jelaskan terlebih dahulu. 

Kampuh adalah jarak antara garis pola/jahitan dan tepi potongan kain. Lebar kampuh pada tiap produk tidak sama namun disesuaikan dengan kebutuhannya. Lebar kampuh standar yang disarankan sebesar 5/8"= 1,5 cm. Lebar kampuh sebesar 5/8" cukup menyediakan kelebihan bahan antara garis jahitan dan tepi potongan kain untuk memastikan bahwa akan aman dalam memegang potongan-potongan kain yang akan digabung bersama dengan menggunakan mesin jahit.

Kampuh digunakan untuk menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa sambungan disebut dengan kampuh. Teknik menjahit sambungan supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik diawal ataupun diakhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan ke dua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang lebih tepat.

Berikut macam-macam kampuh pada pakaian :

1. Kampuh Buka 

Kampuh buka yaitu kampuh yang tiras sambungannya terbuka/di buka. Ciri khas dari kampuh buka dapat dilihat pada bagian sambungannya yang terbuka, lalu kampuh di press dengan setrika. Cara membuatnya dengan menyatukan 2 lembar potongan kain lalu dijahit mesin, tepat pada garis pola. Penyelesaian tepi kampuh buka dapat diselesaikan dengan beberapa cara yaitu: dengan setikan mesin jahit, obras, atau dengan rompok / dijahit dengan kain serong.

2. Kampuh Balik 

Jenis kampuh ini banyak digunakan untuk menjahit kebaya dengan bahan yang tembus terang. Selain digunakan untuk menjahit kebaya dapat pula digunakan pada pakaian pesta yang terbuat dari bahan halus. Teknik menjahit kampuh balik dengan cara menjahit dua kali. Tepi kampuh balik tidak perlu diselesaikan karena sudah dijahit 2 kali.

3. Kampuh Pipih 

Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya hanya satu setikan Dinamakan kampuh pipih karena bentuk kampuh dipipihkan. Ciri kampuh pipih yaitu terdapat 2 jahitan mesin. Sisi yang sebelahnya satu setikan, kampuh ini bisa dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama bersih).

4. Kampuh Perancis/French Seam 

Kampuh perancis adalah kampuh yang hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain. Kampuh perancis dipakai untuk menjahit bahan jenis tipis. Hasil dari kampuh perancis hanya terdiri dari satu jahitan.

5. Kampuh Sarung 

Kampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari kedua sisinya. Motif bahan sarung biasanya berbentuk kotak-kotak, bergaris dan polos. Motif kotak-kotak ini bila disatukan harus bertemu satu dan lainnya. Dengan menerapkan kampuh sarung maka cara menjahit akan lebih tepat. Cara membuat kampuh ini, yaitu dengan melipat selebar 0,5 cm dari kedua kain, lalu ditumpuk berpadu dengan besar kampuh 1 cm dan pinggir lipatan ditindas.


Nah itulah beberapa macam kampuh pada pakaian, semoga bisa menambah wawasan anda pada ilmu menjahit ya. Terimakasih sudah mampir ke article ini.

MACAM-MACAM JENIS KAMPUH PAKAIAN

kampuh perancis adalah jahitan dua jalur, seperti yang terdapat pada jahitan sarung, fungsi dari jahitan ini adalah untuk menyatukan dua lembar kain menjadi satu, sedangkan kelebihannya adalah kita tidak perlu mengobras pinggiran kainnya, karena jahitan pada kainnya sudah saling menutupi.
selain pada sarung pengaplikasian dari tekhnik jahit ini bisa juga pada jenis pakaian lain seperti baju kemeja, celana satpam, sprei, gorden, celana kolor, celana jeans pembuatan bendera dan jenis pakaian yang lainnya sesuai dengan modelnya.

mungkin timbul pertanyaan, kan jahitan dua jalur bisa juga di kerjakan dengan cara menjahit pinggiran kain tersebut lalu di obras kemudian di jahit atasnya sebanyak dua kali? jawabannya memang bisa, tapi kekurangan cara menjahit seperti ini adalah pada bagian yang melengkung akan menghasilkan jahitan yang mengkerut, ini tentu saja berbeda dengan jahitan kampuh perancis akan menghasilkan jahitan yang rata dan tidak mengkerut walaupun yang di jahit sambung adalah kain dengan pola melengkung seperti pada kerungan lengan, atau lingkar pesak celana

karena banyaknya jenis pakaian yang bisa di jahit dengan menggunakan tekhnik menjahit sarung atau kampuh perancis ini maka ada baiknya kita menguasai nya, lantas bagaimanakah cara membuat kampuh prancis ini, berikut ini adalah tutorial langkah demi langkah pengerjaannya.

  • pertama susun sisi dua lembar kain yang akan di satukan, beri lebihan sekitar 1 cm pada sisi kain bagian bawah 

  • kemudian lipat sisi kain bagian bawah yang mempunyai kelebihan 1 cm tadi sehingga menutupi sisi kain bagian atas, lalu jahit dan beri lebihan sekitar 6 mili dari pinggir kain



  • hasil setelah di jahit akan tampak seperti gambar berikut


  • jika sudah di jahit selanjutnya buka sambungan kain lalu lipat sekali lagi ujung jahitan agar menutupi jahitan yang pertama, jahit tepat pada pinggirnya sambil bagian kiri dan kanan kain di tarik agar hasil jahitan rata sempurna dan tidak ada yang menggembung. 

  • dan inilah hasil akhir dari jahitan kampuh perancis ini


  • jika di balik maka bentuk jahitannya akan tampak seperti gambar ini


jika di rasa masih belum mengerti dengan apa yang sudah saya sampaikan di atas, Anda bisa menonton artikel ini dalam bentuk video yang sudah saya unggah di youtube, silahkan menontonnya disini

Demikianlah cara untuk membuat jahitan kampuh perancis yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, jika belum bisa silahkan untuk mempelajari dan mempraktekannya. Semoga bisa bermanfaat buat Anda yang belum tahu, silahkan membaca artikel saya yang lainnya.

cara menjahit kampuh perancis ( jahitan sarung)

Cara Membuat Belahan Pinggir Kemeja Model Tutup Tarik

 Cara Membuat Belahan Pinggir Kemeja Model Tutup Tarik Cara Membuat Belahan Pinggir Kemeja Model Tutup Tarik


Cara Membuat Belahan Pinggir Kemeja Model Tutup Tarik,- Halo temen-temen kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan memberikan tips kepada anda untuk membuat sekaligus menjahit belahan pinggir pada baju kemeja dengan tipe tutup tarik, Belahan busana adalah guntingan pada pakaian yang berfungsi untuk memudahkan membuka dan menutup pakaian. Agar pakaian nyaman di badan dan mudah dalam bergerak maka diperlukan belahan pada busana. Belahan yaitu bagian busana yang digunting atau terbuka dan diselesaikan dengan teknik menjahit. Fungsi belahan yaitu sebagai pembuka dan penutup busana.

Belahan tarik/ritsleting/zipper digunakan untuk menutup dan membuka belahan. Tutup tarik digunakan pada pakaian, lenan rumah tangga, tas, sepatu dsb. Berdasarkan jenis gigi tutup tarik ada yang terbuat dari jenis nilon plastik, contohnya untuk rok, celana panjang, sarung bantal. Ada pula yang terbuat dari besi. Contohnya untuk tas, jaket, celana jeans.

Belahan baju juga memiliki bebagai macam jenis, sepeti belahan satu jalur, belahan dua jalur, belahan dengn tutup tarik, belahan kancing. Nah disini saya akan memberikan model belahan tutup tarik.
Semoga anda bisa mudah memahaminya ya.

Berikut langkah-langkah membuatnya :

1. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan menggunakanseterika. 

2. Gunting bahan sesuai bentuk pola sebanyak 2 lembar. 

3. Selesaikan tepi kain menggunakan mesin obras. 

4. Satukan 2 lembar potongan bahan dengan bagian baik saling berhadapan. 

5. Beri tanda panjang tutup tarik pada bahan. Ukur dari bagian atas sepanjang 15 cm ke bawah(panjang tutup tarik). 

6. Jahit dari ujung tanda tutup tarik kebawah dengan menggunakan mesin jahit. Ingat lebar kampuh 1.5 cm. 

7. Pipihkan kampuh, kain dibalik ke bagian baik kain. 

8. Letakkan tutup tarik dibawah lipatan kampuh sebelah kiri. Keluarkan kampuh sebesar 2 mm dari garis jahitan. 

9. Jahit tutup tarik tepat pada garis jahitan dari bagian baik kain hingga selesai. 

10. Lipat ke dalam kampuh bagian sebelahnya tepat pada garis jahitan dengan memperhatikan bagian buruk kain saling berhadapan. 

11. Letakkan lipatan garis jahitan sebelah kanan menumpuk pada garis jahitan tutup tarik sebelah kiri. 

12. Jahit dari bagian baik kain sepanjang tutup tarik memperhatikan lebar jahitan 1 cm dari tepi lipatan. 

13. Pada bagian bawah/sudut belahan tutup tarik selesaikan dengan membuat setikan garis berbentuk siku atau menyudut. Lalu matikan setikan. 

14. Setelah lajur selesai dikerjakan, lalu diseterika agar pipih.


Nah itulanh langkah-langkah untuk membuat belahan baju dengan model tutup tarik, semoga bisa bermanfaat ya. Selamat mencoba dan terimakasih sudah mampir ke article ini.

Cara Membuat Belahan Pinggir Kemeja Model Tutup Tarik

Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini. Mungkin karena memang bahannya yang sangat nyaman di badan, maka si t-shirt favorit ini masih sering dipakai walaupun kondisinya sudah bulukan :-| . Intinya, si kaos ini sudah tidak sedap dipandang mata dan ingin sekali ku singkirkan dia untuk menjadi gombal kain lap saja. :D

Dan atas dasar musyawarah dan mufakat bersama, maka kami sepakat untuk merombaknya menjadi sesuatu yang lebih sedap dipandang mata. Yup, kaos ini akan saya recycle menjadi sarung bantal untuk sofa/kursi atau bahasa bekennya sih pillow cushion. Lumayan lah, sepertinya belum beredar di pasaran dan mungkin hanya saya satu - satunya pemilik pertama sarung bantal dengan merk Conv*rse, hahaha.. :p


 Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas
Tutorial Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas


Hanya membutuhkan perlengkapan jahit - menjahit saja sebagai bahan - bahan pendukung lainnya untuk remake kaos bekas menjadi sarung bantal sofa ini. Langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :

  1. Siapkan t-shirt bekas dan ukur sesuai dengan bantal sofa yang diinginkan. Yang akan saya buat kali ini adalah bantal berukuran 45 x 45 centimeter (cm).

     Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas


    Potong kaos menjadi beberapa bagian sesuai dengan pola pada gambar di bawah ini (masing-masing pola sudah termasuk kampuh 1cm di setiap sisinya) :

    • Untuk bagian depan cushion, manfaatkan kain yang berada di bagian depan kaos. Untuk itu saya membutuhkan 3 pola yaitu :
      * Pola B, dengan ukuran panjang x lebar = 47cm x 27cm. Pastikan merk baju berada di posisi tengah pola ini.
      * Pola A dan C, masing-masing berukuran 47cm x 12cm.

    •  Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas
      Pola untuk Bagian Depan



    • Untuk bagian belakang cushion, manfaatkan bagian belakang kaos. Dan pada bagian belakang dibutuhkan 2 pola yaitu:
      Pola D dan E, masing-masing berukuran 47cm x 34cm.

     Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas
    Pola untuk Bagian Belakang
     Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas



  2. Untuk membuat bagian depan sarung bantal, sambungkan salah satu sisi kain A dan B dengan cara dijahit, dengan jarak jahitan (kampuh) 1cm. Pastikan permukaan bagian dalam kain(permukaan buruk) A dan B saling berhadapan. Jadi posisi menjahitnya adalah melalui bagian permukaan luar kain (permukaan baik), agar kain sisa jahitan/kampuh terlihat dari luar seperti pada gambar berikut.

     Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas


    Lakukan hal yang sama untuk kain C dan sisi lain kain B, sehingga hasilnya akhirnya bagian depan cushion tampak seperti berikut ini.

  3.  Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas
    Bagian Depan Sarung Bantal



  4. Selanjutnya membuat bagian belakang cushion. Buat kelim di salah satu sisi kain yaitu bagian sisi bawah kain D dan sisi atas kain E. Dengan cara tentukan terlebih dahulu batas tiras kampuh untuk kelim selebar 5cm, lalu lipat sebagian tiras kampuh tersebut selebar 2cm, kemudian lipat lagi sisanya (3cm) dan jahit seperti gambar di bawah ini.

  5.  Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas



  6. Sambungkan kain D dengan sarung bantal bagian depan menggunakan jarum pentul (permukaan baik kain saling berhadapan), dengan keliman kain D berada di bagian tengah sarung bantal.

     Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas

    Lanjutkan dengan menumpukkan kain E (sehingga bagian keliman kain E berada di atas keliman kain D) dan sambungkan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini. 

  7.  Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas



  8. Jahit melingkar seluruh tepi kain dengan ukuran kampuh 1 cm.

  9.  Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas
    Bagian Belakang Sarung Bantal



  10. Balik sarung bantal melalui tengah sarung bantal bagian belakang yang terbuka, dan masukkan bantal sofa ke dalamnya.
  11. * NB : Saya menambahkan merk (yang sebelumnya ada di kaos) sebagai tambahan hiasan cushion, dengan cara menjahitnya di kanan bawah sarung bantal bagian depan.
 Ceritanya saya lagi sedikit gemes dengan kaos favorit si abang yang satu ini Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas


Dan taraaa, sarung bantal saya yang kece ini siap mejeng di ruang keluarga saya ;)



Sarung Bantal dari T-Shirt Bekas

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.

Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.

Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka isi dan kerajinan perca.


pengertian menjahit
500px.com


Menjahit pakaian

Pekerjaan menjahit pakaian terdiri dari tahap pembuatan pola, pemotongan bahan, dan menjahit.

  •     Pembuatan pola
    Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar[1]: konstruksi datar yang menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat, dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola memakai kain muslin atau belacu di atas boneka jahit. Metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So-En dari Jepang, atau Danckaerts dan Cuppens Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut instruksi cara menjahitnya.

  •     Pemotongan bahan
    Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.

  •     Pekerjaan menjahit
    Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.

  •     Penyelesaian akhir

    Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika.

Teknik jahit-menjahit

Benang dan jarum ditusukkan ke kain untuk membuat berbagai bentuk jahitan sehingga dikenal berbagai jenis tusuk atau setik. Tusuk jelujur dan setik jelujur misalnya, mengacu kepada teknik menjahit dan menyulam yang sama.
  • Tusuk dasar
  1.     Tusuk jelujur
  2.     Tusuk rantai
  3.     Tusuk tangkai
  4.     Tusuk balik
  5.     Tusuk piquer
  6.     Tusuk som
  7.     Tusuk feston
  8.     Tusuk flanel
  9.     Tusuk balut
  • Kampuh dasar
  1.     Kampuh terbuka
  2.     Kampuh balik
  3.     Kampuh kostum
  4.     Kampuh perancis
  5.     Kampuh pipih
  6.     Kampuh sarung
  7.     Kampuh geser

Peralatan
Alat jahit-menjahit

  •     Benang
  •     Gunting
  •     Jarum pentul
  •     Jarum jahit
  •     Bantalan jarum
  •     Mesin jahit
  •     Spul
  •     Pendedel (pembuka jahitan)
  •     Bidal (topi jari)
  •     Sekoci
  •     Sepatu jahit
  •     Mesin obras
  •     Mesin rumah kancing
  •     Mesin pasang kancing
  •     Mesin som
  •     Mesin plisket
Sumber : Wikipedia

Apa itu Menjahit?



Selamat datang, di postingan kali ini saya akan mencoba memberikan tutorial bagaimana menjahit karet di bagian pinggir sebuah sprei. Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa fungsi dari sprei adalah sebagai pelapis atau pembungkus kasur agar tidak menjadi kotor.

Tutorial ini sebagai pelengkap dari tutorial saya yang lalu yaitu cara menjahit sarung bantal dan guling, silahkan membacanya jika Anda berkenan.


Sprei sendiri mempunyai berbagai ukuran, di sesuaikan dengan ukuran kasur nya, dan biasanya saat kita membeli di bedakan dengan nomor 1, 2 atau 3, jadi kita tinggal mencari yang sesuai dengan ukuran kasur yang kita miliki dirumah.

Ukuran sprei yang paling besar kalau tidak salah adalah 220 cm x 200 cm dan yang paling kecil berukuran 90 cm x 200 cm, tapi jika Anda hendak membuatnya silahkan di ukur terlebih dahulu kasurnya panjang, lebar dan tingginya, dan ukuran ini nantinya yang akan menentukan besaran bahan sprei yang kita butuhkan.

Sebagai ilustrasi bentuk sprei yang biasa kita gunakan adalah sebagai berikut, terdiri dari panjang, lebar dan tinggi, untuk tinggi biasanya antara 15 sampai 25 cm.



Disini misalkan kita akan membuat sprei dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang 200 cm maka harus di tambahi dengan tinggi 20 cm di tambah 3 cm untuk jahit keliman. Agar lebih mudah di mengerti silahkan melihat gambar di bawah.



Setelah ukuran sprei kita ketahui selanjutnya menyiapkan bahan sprei tersebut, bahan ini bisa kita beli di toko kain yang menyediakan bahan sprei, bahan sprei ini lebih lebar jika di bandingkan dengan bahan kain baju., jika Anda hendak membuat sprei dari bahan untuk kain baju, maka harus di sambung karena kurang lebar, dan cara menjahit sambungnya menggunakan jahitan kampuh perancis.


Selanjutnya jika bahan sudah tersedia, maka kita jahit kelim ke empat sisi kain tersebut



Lalu kita lipat ujungnya secara menyerong, kemudian lipat kembali sekali lagi, setelah itu kita ukur sepanjang 20 cm menyesuaikan dari tinggi sprei tersebut, kemudian jahit.





Jika sudah ukur jarak untuk jahitan karet, biasanya 40 cm, bagi dua jaraknya dari jahitan yang sudah kita buat tadi, dan berilah tanda dengan kapur, untuk karet nya kita membutuhkan karet dengan panjang 20 cm, jahit lah ujung karet di tanda kapur tersebut, kemudian ujung karet satunya tempelkan pada kain sprei di tanda kapur sebelahnya dengan cara memberikan jarum pentul, jika sudah terbiasa bisa juga dengan hanya di pegang.





Selanjutnya jahitlah sekeliling karet dengan cara manarik karet tersebut hingga melar, sama dengan panjang kain sprei.



Hasil dari jahitan pemasangan karet pada sudut sprei akan terlihat seperti gambar di bawah ini.



Demikian lah cara untuk menjahit karet pada sudut sprei, ada juga sprei yang membungkus kasur seluruhnya dengan menggunakan bukaan berupa resleting, nanti akan saya buat tutorialnya di lain waktu.

oh iya hampir lupa, agar lebih jelas lagi bagaimana proses pembuatannya mungkin lebih baik jika menonton saja langsung artikel ini lewat video yang sudah unggah di youtube, silahkan menonton video nya di bawah ini


kebetulan pada video tersebut jari telunjuk tangan saya kuku nya terlepas saat proses permak membuang paku kelingan celana jeans pada bulan puasa kemarin, saking buru-burunya.

Akhirnya cukup sampai disini tutorial yang bisa saya berikan kali ini, semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya. Sampai jumpa pada tutorial selanjutnya.

cara menjahit karet pada ujung sprei

Peralatan Penting Untuk Belajar Menjahit

 Peralatan Penting Untuk Belajar Menjahit Peralatan Penting Untuk Belajar Menjahit


Peralatan Penting Untuk Belajar Menjahit,- Halo kembali bersama saya, kali ini saya akan memberikan tips kepada anda untuk mempersiapkan peralatan yang penting bagi anda yang mungkin masih pemula dan masih belajar. Bagi pemula pasti sedit banyak akan bingung apa saja sih sebenarnya peralatan yang harus disiapkan bagi pemula, pasalnya peralatan menjahit itu tidak sedikit kan. Nah oleh karena itu saya akan membantu anda apa saja sih peralatan penting untuk disiapkan bagi pemula yang masih dalam proses belajar.

Jika kamu sudah memiliki minat di bidang menjahit, segera belajar melalui kursus-kursus menjahit di sekitarmu atau belajar secara otodidak. Melalui kursus menjahit kamu akan diberi pembelajaran secara bertahap hingga anda berhasil menghasilkan sesuatu, seperti baju misalnya. Jika anda belajar secara otodidak anda akan belajar secara meluas. Ketrampilan menjahit tidak bisa dipelajari hanya dalam semalam saja, itulah sebabnya tidak ada salahnya belajar menjahit sedini mungkin.

Berikut peralatan penting yang harus anda siapkan bagi anda yang masih dalam proses belajar :

1. Penggaris
Fungsi penggaris saat menjahit adalah membantu menggambar pola pada kain. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari lurus, siku, hingga melengkung, dengan panjang yang berbeda-beda.

2. Pensil / Pen
Fungsinya untuk membuat gambar / pola jahitan. Bukan hanya baju saja loh yang perlu gambar atau pola. 

3. Kertas
Kertas khusus pola ataupun kertas karton. Fungsi kertas ini adalah untuk membuat pola yang bakalnya kamu potong trus jiplak diatas kain.

4. Alat Ukur (Untuk mengambil ukuran tubuh)
  • Veterban Veterban : berfungsi untuk mengetahui letak bagian-bagian tubuh tertentu seperti panggul, pinggang, dan badan agar ukurannya tidak bergeser dan tepat saat mengambil ukuran.
  • Pita Ukuran (Meteran) Pita ukuran : berfungsi untuk mengambil ukuran badan agar mengetahui ukuran yang diperoleh dan sebagai alat ukur untuk menggambar pola besar (dengan skala yang sama dengan ukuran tubuh sebenarnya).
5. Mistar
Mistar yang di gunakan dalam menjahit adalah mistar lengkung (Kurva) mistar yang fungsinya membuat lengkungan leher, kerung lengan, garis leher dan selengkangan, Terdiri Dari 3 Jenis : 
  • Mistar Panggul : Fungsinya Dengan Bentuk Ujung Melingkar Fungsinya Pasak Celana, Kampuh, dll.
  • Mistar Siku : Berukuran Inci Dan Sentimeter Untuk Membuat Garis Siku Siku Dan Sudut..
  • Mistar Bebek : Fungsinya Untuk Membuat Garis Panggul.

6. Jarum Jahit Tangan
Jarum jahit tangan memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda dengan jarum mesin jahit. Jarum jahit tangan bisa digunakan untuk membuat tusuk jelujur pada kain.

7. Alat-Alat Memindahkan Tanda Pola
a. Kapur Jahit Kapur
Digunakan untuk memberikan tanda pada bahan tekstil karena kapur jahit mudah dihilangkan bila bahan dicuci.

b. Rader 
Rader berfungsi untuk memindahkan pola dasar ke bahan tekstik, dengan cara ditekan dan dijalankan mengikuti pola pakaian.

c. Karbon Jahit 
Karbon jahit berfungsi memindahkan tanda pola yang digunakan bersama rader. Cara menggunakannya dengan menekan rader dengan posisi karbon jahit berada di antara kain untuk memindahkan tanda pola pada kain bagian buruk.

8. Benang
Benang terbuat dari berbagai macam bahan dengan tingkat ketebalan berbeda. Sesuaikan pilihan dengan model baju dan kain yang dipilih.

9. Jarum Pentul
Jarum pentul dalam menjahit berfungsi untuk menggabungkan beberapa kain yang belum selesia dijahit sementara waktu.

10. Gunting
Kegunaannya pun jelas, untuk menggunting kain, membentuk pola, dan menggunting benang sesuai kebutuhan yang digunakan. dan ada 4 jenis gunting harus anda siapkan :
1. gunting kertas pola : gunting kertas 
2. gunting benag : mengunting benag yang sulit di jangkau oleh gunting kain 
3. gunting kain ukuran kecil : untuk mengunting kain ukuran kecil hingga sedang 
4. Gunting kain ukuran besar : untuk mengunting kain ukuran tebal lebar panjang 
Ket : Antara gunting kain dan kertas tidak boleh di gabung, karna gunting yang terbiasa memotong kertas akan tumpul/tidak dapat memotong kain, gunting kain harusnya khusus agar menjaga ketajamanya.

Kalau kamu baru akan memulai menjahit, cobalah memulainya dengan menjahit project yang simple contohnya project jahitan untuk di rumah. Cari yang simple aja dulu seperti cara menjahit sarung bantal ( pillow cover ) bisa sarung bantal, baju yang robek, penutup mesin jahit, taplak meja atau yang lainnya.

Itulah peralatan yang harus kalian siapkan untuk belajar menjahit semoga membantu ya.
Terimakasih sudah mampir ke article ini.

Peralatan Penting Untuk Belajar Menjahit