Tapi kalau udah suka ama motifnya ya mau gimana lagi, kadang tetep dibeli juga itu pashmina. Dan ujung-ujungnya juga tuh jilbab jadi jarang kepakai. Sayang kan kalau cuma ngendon doank di lemari.
Nah bagai mendapat
Sebelum memulai, kita juga perlu memperhatikan komposisi bahan, warna, motif dan lebar dari kedua bahan yang akan disatukan. Jangan asal sambung-menyambung menjadi satu ya. Jangan sampai saling tabrak, entar ditilang pak polisi. Nah loe, nggak nyambung. 😂
Aku pilih yang gampang aja. Kebetulan punya pashmina sifon berwarna hitam polos, jadi nggak susah juga cari warna yang serasi sebagai kain tambahannya. Dan pilihanku jatuh kepada kain sifon dengan warna dasar hitam bermotif daun putih - abu sebagai kain sambungannya (bahan untuk ruflle).
Umumnya ukuran pashmina adalah 175 x 70cm. Kali ini aku memakai 2 buah kain sambungan (untuk bahan ruffle) dengan ukuran masing-masing yaitu 21cm x 85cm (sudah termasuk kelebihan kain untuk ruang menjahit kampuh dan kelim). Sehingga setelah disambung nantinya panjang pashmina akan menjadi sekitar 215cm.
Panjang kain untuk sambungannya aku lebihkan 15cm dari lebar pashmina untuk membuat sedikit kesan ruffle(kerutan). Sengaja aku buat "sedikit saja" terlihat berkerut (ruffle) karena aku ingin agar tidak terlalu terlihat ramai, Ini sesuai selera aja sih, jadi silakan menyesuaikan panjang dan lebar kain sesuai selera untuk menghasilkan panjang pashmina seperti yang diinginkan.
Buat ruffle pada kain sambungan seperti gambar di atas. Lihat di sini untuk cara menjahit ruffle (kerutan) pada kain. Sesuaikan panjang ruffle agar sama ukurannya dengan lebar pashmina yaitu 70 cm,. Lalu gabungkan ujung pasmina dengan kain sambungan dengan cara menjahitnya di bagian tanda garis putus-putus berwarna merah seperti pada gambar di bawah ini. Lakukan pada masing-masing sisi kanan dan kiri pashmina. Jangan lupa pada saat menjahit kain, posisikan bagian baik kain saling berhadapan.
Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di atas ini.Pashmina aku sekarang udah panjang. Makin cantik ya? ☺