Halaman

    Social Items

Buat kamu yang ingin tampil lebih feminim, penambahan aksen rempel atau ruffle sering digunakan untuk menghiasi berbagai model rok atau pakaian wanita. Nggak hanya itu, aksen ruffle atau kerutan ini juga sering ditambahkan sebagai pemanis pada mukena, jilbab maupun aksesoris lainnya yang berbahan dasar kain. Biarpun aku sudah manis, aku tetap suka loh pakai baju atau aksesoris yang berbau ruffle gitu. :p
 
Di dunia jahit menjahit, tentu kita harus mengetahui teknik cara menjahit kerutan pada kain. Dan ternyata, ada banyak cara untuk membuat jahitan kerutan ini, mulai dari menjahit manual menggunakan tangan, membuat trik jahitan dengan mesin jahit, bahkan dengan bantuan sepatu mesin jahit khusus untuk membuat kerutan atau ruffle.


Cara paling mudah dan praktis untuk menjahit kerutan sebenarnya adalah dengan memakai bantuan sepatu mesin jahit khusus yaitu gathering foot (sepatu kerut). Karena bukan sepatu mesin jahit yang biasa dipakai pada umumnya, dan biasanya tidak include pada saat pembelian mesin jahit, maka tidak semua orang mempunyai sepatu kerut ini.

Nah kali ini aku akan menunjukkan tips dan trik cara menjahit kerutan menggunakan mesin jahit dengan cara manual seperti yang kebanyakan orang lain lakukan. Buat kamu yang nggak punya gathering foot (ruffling foot), keempat cara di bawah ini bisa jadi alternatif pilihan untuk membuat kerutan rempel menggunakan mesin jahit. Dulu cara lama ini juga biasa aku lakukan sebelum aku membeli gathering foot.

Klik halaman berikutnya ( page 2 - 5 ) untuk melihat cara dan langkah membuat kerutan pada kain.

Page :
1 2 3 4 5

Cara Membuat Ruffle atau Kerutan pada Kain

Cara Membuat Kerutan atau Ruffle Pada Kain

 Cara Membuat Kerutan atau Ruffle Pada Kain Cara Membuat Kerutan atau Ruffle Pada Kain


Cara Membuat Kerutan atau Ruffle Pada Kain,- Halo temen-temen kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan memberikan tips kepada anda semua untuk membuat kerutan atau biasanya disebut ruffle pada kain. Sebelum saya bagikan langkah-langkah membuatnya saya jelaskan terlebih dahulu apasih kerutan itu dan apa manfaat kerutan dalam pakaian. Kerutan ini biasanya dipakai rok maupun baju agar terlihat ramping dan anggun. Kerutan merupakan mengumpulkan dua atau lebih baris setikan mesin untuk menghias bagian dari pakaian atau lenan rumah tangga.

Dalam istilah busana hasil kerutan yang sedikit disebut gathering dan yang banyak disebut shirring, kerutan juga dapat di aplikasikan pada pakaian dan lenan rumah tangga. Kerutan di aplikasikan pada pakaian untuk memperindah dan menutupi kekurangan pada bentuk badan. 

Sebelum anda memulai membuat dan menjahit persiapkan bahan/alat-alat ini terlebih dahulu :

1. Mesin jahit.
2. Gunting bahan.
3. Gunting benang.
4. Benang jahit.
5. Bahan/blacu.
6. Pola segi empat dengan ukuran panjang 20 cm dan lebar 10 cm. ( Sesuai selera ).

Dan berikut cara membuat serta menjahitnya :

1. pastikan panjang kain yang akan di kerut itu dua kali lipat panjang kain baju yang akan menjadi tempatnya nanti, contohnya kerutan ini akan di tempelkan pada manset tangan dengan panjang 23 cm maka buatlah kerutan nya dari kain dengan panjang 50 cm, ini biar kerutannya terlihat bagus.

2. Siapkan kain nya maka selanjutnya kita melangkah ke proses pembuatannya, yaitu pertama sekali kita putar congcot mesin supaya agak kendur dalam menjepit benang jahit.

3. Lalu putar juga pengatur jarak langkah gerigi mesin pada posisi paling lebar.

4. Jahit sebanyak dua jalur pada salah satu sisi kain, sehabis selesai di jahit sebanyak dua jalur jepit dengan sepatu pada salah satu ujungnya kemudian pegang dua buah benang bab atas dengan tangan kiri.

5. Geser-geser posisi kain sehingga membentuk kerutan yang sama rata di setiap bagiannya. pada gambar ini salah satu ujung kain di jepit oleh sepatu, maksud  ialah biar lebih gampang ketika kita akan melaksanakan penggeseran kain tersebut, anda dapat saja menaruh kain tersebut di daerah lain yang di anggap dapat lebih gampang ketika menggeser kain tersebut.

6. Jika dirasa sudah rata, lepaskan ujung kain dari sepatu, dan hasil simpulan akan terlihat ibarat gambar di bawah ini, selanjutnya tinggal di setrika biar lebih rapi, dan kain molek siap di gunakan untuk di aplikasikan sesuai kebutuhan.

7. Selesai.

Nah itulah langkah-langkah untuk membuat serta menjahit kerutan atau ruffle pada kain, semoga bisa bermanfaat ya. Selamat mencoba dan terimakasih sudah mampir ke article ini.

Cara Membuat Kerutan atau Ruffle Pada Kain

Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu-itu aja? Selain menyiasatinya dengan beragam cara model memakai jilbab, kita makeover aja yuk bikin jadi jilbab ruffle atau biasa disebut dengan jilbab rempel. Hitung-hitung sambil mengasah keterampilan menjahit kita. ;)

 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle

Para muslimah a.k.a hijabers pasti sudah pada tahu kan dengan jilbab paris? Setidaknya pada punya lah ya koleksi jilbab paris walaupun satu atau dua biji aja, eh atau malahan punya bejibun nih seperti aku, hehe. Secara jilbab paris ini kan bisa dibilang jilbab sejuta umat yang harganya terjangkau dan sangat nyaman dipakai.

Bagi yang belum pada tahu seperti apa itu jilbab paris, sini aku kasih tempe tahu. Jilbab paris ini bukan kerudung yang diimpor dari Paris ya. Tapi konon katanya jilbab paris ini adalah jilbab yang terbuat dari bahan kain katun paris. Umumnya dijual dalam bentuk segi empat dengan jahitan menyerupai neci di pinggiran kainnya. Dan bahan dengan kualitas terbaik adalah dari kain katun paris made in Japan.

Kebetulan aku punya dua buah jilbab paris dengan warna yang sama. Nah daripada punya double, mendingan aku makeover jadi satu aja kan. Jadi satu buah jilbabnya akan aku pakai menjadi bahan ruffle (rempel) untuk dipasang di jilbab yang satunya lagi. Sebenarnya untuk membuat jilbab ruffle ini nggak harus pakai jilbab paris kok. Kalian bisa mencoba berkreasi juga menggunakan jilbab segiempat dengan bahan lainnya yang ada di rumah. ;)

👉👉  Klik di sini, untuk melihat cara Makeover Pashmina yang Kependekan   ðŸ‘ˆðŸ‘ˆ  

Tutorial Membuat Jilbab Paris Ruffle :
1. Untuk membuat jilbab paris ruffle, diperlukan dua buah jilbab paris (lihat gambar). Jilbab A sebagai jilbab utama, sedangkan jilbab B sebagai bahan membuat ruffle (rempel/rumbai). Usahakan keduanya berwarna sama, atau bisa juga menggunakan dua buah jilbab yang warnanya berbeda namun dengan padu padan warna yang serasi.
 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle
Klik gambar untuk memperbesar
Potong jilbab B menjadi 2 bagian. Ambil satu potongan tadi lalu potong lagi menjadi 4 bagian (seperti pada gambar yang ditandai dengan garis putus-putus berwarna merah). Nah sisa potongan yang lainnya tadi bisa disimpan untuk dimanfaatkan menjadi bahan ruffle lagi untuk jilbab yang lainnya.

NB: Satu jilbab paris bisa dimanfaatkan sebagai bahan ruffle untuk dua buah jilbab.

2. Sambungkan (jahit) keempat buah potongan pada bahan B tadi secara memanjang. Kemudian buat kelim rol (tindas) pada salah satu tiras bahan. Jangan lupa saat membuat keliman, sisi kain bagian buruk (yang terdapat jahitan sambungan yang terlihat) menghadap ke sisi atas, jangan sampai terbalik (perhatikan pada gambar).
 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle
NB: Setelah kain dipotong (pada step-1), usahakan segera membuat keliman. Karena tiras kain pada jilbab paris mudah brudul. Jadi berdasarkan pengalaman aku waktu bikin bahan ruffle ini, aku jahit kelim setelah keesokan harinya. Dan cukup menguras keringat juga nih saat bikin keliman. Hasilnya bisa dilihat seperti gambar, cukup berantakan dan kurang rapi. Jangan ditiru ya, hehe. :D


3. Step selanjutnya adalah membuat ruffle (rempel) pada bahan B dengan membuat jahitan kerut. Lalu buat jahitan dengan tension rendah di sepanjang tiras kain yang satunya (yang tidak ada keliman). Tarik salah satu ujung benang jahitan bagian bawah hingga membentuk kerutan. 
 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle

Ratakan (rapikan) kerutan, kemudian ukur dan sesuaikan panjang ruffle sepanjang dua buah sisi pada tepian jilbab A (atau seukuran dua kali panjang jilbab). Jika panjang ruffle masih kelebihan maka tarik lagi benangnya sampai panjangnya sesuai, atau sebaliknya. Lihat pada gambar di bawah ini.

 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle


4. Jahit ruffle mengelilingi 2 sisi tepi jilbab A (seperti pada gambar di atas). Lakukan dengan cara letakkan ruffle di bagian atas jilbab A, dengan bagian buruk ruffle menghadap ke atas. Dan lebihkan bagian tepi jilbab A sekitar 1cm, seperti pada gambar di bawah ini (jangan letakkan tepi ruffle sejajar dengan tepi jilbab A).
 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle


5. Tekuk tepi jilbab A ke dalam, menutupi tiras (tepi) ruffle, kemudian jahit. Dan hasilnya akan tampak seperti pada gambar di bawah ini.
 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle
Detail jilbab ruffle bagian dalam
 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle
Detail jilbab ruffle bagian luar


Dan refashion jilbab parisnya sudah selesai. Nggak terlalu sulit kan cara membuat jilbab rufflenya. Jilbab paris aku yang tadinya polosan, sekarang sudah jadi jilbab ruffle. Makin cantik kan? ;)

 Bosan dengan jilbab paris lama kamu yang modelnya itu Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle

Selamat berkreasi ;)


Refashion Jilbab Paris Menjadi Jilbab Ruffle

Nah setelah kita belajar membuat pola mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita langsung praktek membuat mukenanya donk. Yuk langsung aja simak cara mudah membuat mukena berikut ini. Mesin jahit kamu sudah siap kan? :)


Kain yang akan aku pakai kali ini adalah kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Aku memilih kain rayon yang tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya pola mukena sederhana ini juga memang digunakan untuk membuat mukena bali. Karena pada dasarnya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.

Lihat juga di sini, cara memotong pola untuk membuat mukena bali.

Siapkan kain yang sudah dipotong seperti pada pola mukena yang sebelumnya sudah saya bahas di sini. Pola mukena tersebut adalah pola mukena sederhana, tanpa ada tambahan pelapis di bagian kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun mudah dan tidak terlalu rumit, serta cocok digunakan untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.


Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bagian dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bagian yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bagian baik saling berhadapan.


 Kemudian buat kampuh dengan lebar 1cm di sepanjang J-K-N , sisakan ruang pada M-N, lalu lajutkan jahitan pada M-I. Jadi M ke N jangan dijahit, beri jarak kira-kira 1,5cm sebagai ruang untuk membalik kain. Setelah selesai dijahit, baliklah kain tersebut melalui lubang M-N sehingga kain bagian baik berada di luar seperti gambar di bawah ini.


Nah untuk bagian dagunya, aku ambil dari bagian kain yang bermotif. Jadi bisa sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bagian yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bagian yang tidak terjahit.


Tali kepala
Lipat lebar bahan menjadi dua dengan posisi kain bagian baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan bantuan bolpoin atau sumpit, sehingga bagian baik kain berada di luar dan lebar tali kepala adalah 1,5cm.


Siapkan karet elastis lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan bantuan peniti hingga posisi ujung karet elastis berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan bantuan jarum pentul seperti pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.



Atasan mukena
Siapkan bahan atasan mukena yang sudah dipotong menyerupai seperempat lingkaran sesuai dengan pola yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama adalah menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru seperti gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bagian baik saling berhadapan (kain bagian buruk menghadap ke luar).

Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar  ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya aku pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bagian yang buruk  ±  ½ cm, lalu lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C lalu lanjutkan hingga ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari  H ke G dan lanjutkan hingga ke H lagi. Dan hasilnya terlihat seperti ini.

Langkah selanjutnya adalah memasang karet elastik untuk bagian dahi. Siapkan karet elastik dengan lebar 0.5-0,75cm sepanjang 15cm. Tekuk pinggiran kain bagian lubang kepala ke arah buruk kain selebar 1cm, sematkan dengan beberapa jarum pentul. Masukkan karet elastik ke dalamnya (menempel ke pinggir tekukan kain), di posisi antara V1 - V2, seperti gambar di bawah ini.

Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak  ±  ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A lalu lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti saat melewati bagian yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, sebab panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain agar menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap menempel di ujung tekukan kain agar tidak ikut terjahit saat membuat kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bagian kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, seperti pada gambar kanan bawah.


 Lanjutkan menjahit kelim hingga kembali ke titik Z. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.




Selanjutnya adalah memasang segitiga bagian dagu yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan bagian dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bagian Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini.


Agar rapi, aku memasangnya dengan cara seperti gambar di atas ini. Jadi bagian dagunya dipasang dari bagian dalam mukena, lalu sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga kini kita sedang melihat bagian luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bagian luar mukena seperti gambar di atas (gambar bagian bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bagian dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bagian dagu (dari bagian luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


Nah, langkah terakhir untuk membuat atasan mukena adalah memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bagian bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bagian dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


detail atasan mukena


Rok mukena
Untuk membuat bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup mudah dan nggak begitu ribet seperti membuat atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama seperti langkah awal saat membuat atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, karena tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bagian kampuhnya bisa diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka aku memakai teknik kampuh perancis. Aku membuat kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain  ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain,  ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.

Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bagian bawah rok mukena dengan membuat kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama seperti saat membuat keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak seperti ini.

Langkah terakhir untuk membuat bawahan mukena adalah membuat ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Caranya untuk membuat ban pinggang elastik bisa dilihat di sini. Hasil akhirnya bakalan seperti ini nih.


Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya kalau bisa bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih keliatan kece kan kayak yang jahit :p . Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin pede sewaktu tarawih di masjid pas bulan ramadhan nanti. Eh siapa tau juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Hahaha, lumayan buat tambah-tambah ongkos lebaran lah ya. :D

mukena bali tampak depan

mukena bali tampak belakang


Gimana, sudah bisa kan membuat mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal aku membuat mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula pasti masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)

Happy sewing evribadehh... ^^



Cara Mudah Membuat Mukena, Cocok untuk Pemula

Pernah beli pashmina tapi berasa kependekan alias kurang panjang? Aku sih sering banget. Buat aku, pashmina yang panjangnya nggak sampai 2meter itu kalau dipakai di badan aku jatuhnya jadi tanggung. Jadi kalau aku lagi pengen pakai model tertentu, kurang bisa maksimal nutupin dada.

Pernah beli pashmina tapi berasa kependekan alias kurang panjang Makeover Pashmina yang Kependekan


Tapi kalau udah suka ama motifnya ya mau gimana lagi, kadang tetep dibeli juga itu pashmina. Dan ujung-ujungnya juga tuh jilbab jadi jarang kepakai. Sayang kan kalau cuma ngendon doank di lemari.

Nah bagai mendapat pangsit wangsit dari Gunung Kidul  ðŸ˜„ , mendadak kok aku ada ide nih buat makeover beberapa pashmina aku biar jadi makin panjang. Gimana caranya? Ya jelas disambung lah, namanya juga biar makin panjang, hihihi. Aku akan menyambungnya di kedua sisi ujung pashmina dengan kain yang akan kuberi "sedikit" aksen ruffle (kerutan).

Sebelum memulai, kita juga perlu memperhatikan komposisi bahan, warna, motif dan lebar dari kedua bahan yang akan disatukan. Jangan asal sambung-menyambung menjadi satu ya. Jangan sampai saling tabrak, entar ditilang pak polisi. Nah loe, nggak nyambung. ðŸ˜‚

Aku pilih yang gampang aja. Kebetulan punya pashmina sifon berwarna hitam polos, jadi nggak susah juga cari warna yang serasi sebagai kain tambahannya. Dan pilihanku jatuh kepada kain sifon dengan warna dasar hitam bermotif daun putih - abu sebagai kain sambungannya (bahan untuk ruflle).

 Umumnya ukuran pashmina adalah 175 x 70cm. Kali ini aku memakai 2 buah kain sambungan (untuk bahan ruffle) dengan ukuran masing-masing yaitu 21cm x 85cm (sudah termasuk kelebihan kain untuk ruang menjahit kampuh dan kelim). Sehingga setelah disambung nantinya panjang pashmina akan menjadi sekitar 215cm.

Panjang kain untuk sambungannya aku lebihkan 15cm dari lebar pashmina untuk membuat sedikit kesan ruffle(kerutan). Sengaja aku buat "sedikit saja" terlihat berkerut (ruffle) karena aku ingin agar tidak terlalu terlihat ramai, Ini sesuai selera aja sih, jadi silakan menyesuaikan panjang dan lebar kain sesuai selera untuk menghasilkan panjang pashmina seperti yang diinginkan.



Buat ruffle pada kain sambungan seperti gambar di atas. Lihat di sini untuk cara menjahit ruffle (kerutan) pada kain.  Sesuaikan panjang ruffle agar sama ukurannya dengan lebar pashmina yaitu 70 cm,. Lalu gabungkan ujung pasmina dengan kain sambungan dengan cara menjahitnya di bagian tanda garis putus-putus berwarna merah seperti pada gambar di bawah ini. Lakukan pada masing-masing sisi kanan dan kiri pashmina. Jangan lupa pada saat menjahit kain, posisikan bagian baik kain saling berhadapan.

   
Pernah beli pashmina tapi berasa kependekan alias kurang panjang Makeover Pashmina yang Kependekan

Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di atas ini.Pashmina aku sekarang udah panjang. Makin cantik ya? 


Makeover Pashmina yang Kependekan