Halaman

    Social Items



Rok atau celana loss ban adalah model pakaian yang tidak menggunakan ban pada bagian pinggangnya, sebagai gantinya pada bagian  pinggang rok atau celana tersebut di selesaikan dengan menggunakan jahitan lapisan.

Biasa nya model celana atau rok yang tidak menggunakan ban atau lossban ini banyak di gunakan pada celana wanita, jika pada celana pria sejauh yang saya tahu adalah pada celana satpam, dan celana pria model jaman dulu.

Pada kesempatan ini saya kebetulan mendapatkan jahitan rok model loss ban dengan resleting jepang pada bagian pinggirnya, sebagai informasi jika Anda mendapat jahitan dengan model resleting di pinggir, maka tempatkanlah resleting tersebut pada sisi sebelah kiri.

Agar lebih jelas bagaimana cara menjahit rok loss ban ini berikut adalah langkah-langkah pengerjaannya, silahkan di simak sebagai berikut:


  • Jahitlah semua kupnat, sekeng atau lipit pantas yang ada pada kain rok baik depan maupun belakang. Seperti pada gambar berikut





  • Letakan kain pislin di bawah kain rok yang sudah terjahit bagian kupnatnya tersebut kemudian gunting kain pislin mengikuti bentuk lengkungan kain rok. Guntinglah kain pislin pada bagian yang melebar jangan yang memanjang.





  • Kain pislin tersebut untuk lapisan dari lingkar pinggang ini nantinya, untuk lebarnya sendiri adalah 6 cm. boleh lebih tapi sebaiknya jangan kurang.





  • Setelah itu tempelkan kain pislin ke kain sisa guntingan rok dengan menggunakan setrika, jika bahan sisa guntingan cukup tempel secara menyerong, ini di maksudkan agar kain lapisan bisa mengikuti bentuk pinggul nantinya, jika pislin sudah menempel lalu gunting mengikuti bentuknya, kemudian obras pada bagian bawahnya





  • Selanjutnya kita pasang resleting jepang pada kain rok setelah kain rok tersebut di obras pada semua bagian pinggirnya kecuali di bagian atas. Jika Anda belum tahu cara memasang resleting jepang silahkan baca artikel saya yang lalu.






  • Jika sudah selanjutnya pasang kain lapisan ke kain rok seperti ini, untuk pemasangan lapisan bisa membaca tutorial yang sudah saya sampaikan





  • Untuk bagian ujung dari lapisan yang menempel pada resleting jepang jahit seperti ini, jika Anda belum mengetahui cara menjahitnya silahkan baca tutorial yang terdahulu






  • Kemudian satukan bagian rok depan dan belakang nya pada bagian persambungan Antara lapisan dengan kain rok berikan jarum pentul agar posisi jahitan setelah jadi sama rata





  • Setelah proses ini selesai maka selanjutnya agar lapisan tersebut tidak terbuka, maka jahit tindaslah dari luar tepat pada setiap bagian jahitan kupnat rok, atau jika mau Anda bisa menjahit menggunakan tusuk soom tangan.






  • Maka hasil dari pembuatan rok lossban ini akan seperti tampak pada gambar.




Setelah itu Anda bisa melangkah ke proses selanjutnya yaitu mengelim bagian bawah dari rok tersebut, bisa dengan di jahit langsung atau di jahit soom, dan selanjutnya tinggal di setrika.

Lantas bagaimana jika suatu ketika ada pelanggan yang menginginkan model rok atau celana loss ban ini juga menggunakan karet pada bagian tersebut? Anda tidak usah bingung karena pengerjaannya sangat mudah sekali, berikut adalah langkah-langkahnya:


  • Setelah lapisan di pasang dan bagian kain rok di satukan, maka sebelum kain lapisannya di jahit, kita pasang karet kolor yang bagus selebar 2.5 cm dan panjang setengah dari jarak antar kupnat.





  • Selanjutnya tutup karet tersebut dengan kain lapisannya, kemudian di bagian depan jahit pada bagian sisi karet sepanjang  kain yang ada karetnya.





  • Lalu pada bagian tengah dari jahitan tersebut jahit kembali sebanyak satu jalur, jahitan menimpa karet tersebut sambil kain di tarik secara maksimal agar tidak ada bagian yang berkerut.





  • Maka hasilnya akan tampak seperti ini




Karena rok yang kita buat menggunakan resleting jepang, maka Anda tidak perlu memberikan kancing hak lagi, karena dijamin tidak akan  merosot saat digunakan, mungkin ini merupakan kelebihan dari resleting jepang. Tapi ada juga penjahit yang memakai kan kancing hak, ini sebetulnya tindakan yang kurang bermanfaat kecuali hal tersebyt atas kehendak pelanggan.

Demikian tutorial cara menjahit rok lossban yang bisa saya sampaikan kali ini, semoga bermanfaat dan silahkan di praktekan, jika ada yang belum mengerti silahkan bertanya di kolom komentar. Dan terima kasih banyak saya ucapkan atas kesediaan Anda meluangkan waktu membaca artikel saya ini, sampai jumpa pada artikel berikutnya.

cara menjahit rok tanpa ban pinggang atau lossban



Kali ini saya memperoleh jahitan permak berupa rok kebaya berbahan kain songket berwarna ungu, rok ini bermodel lossban, atau tanpa ban pinggang.




Dengan resleting biasa dan belahan di bagian belakangnya juga memakai vuring.



Kata yang punya, rok ini sempit pada bagian pinggang dan pinggulnya, dan meminta kepada saya untuk di besarkan, dengan menghabiskan sisa lebihan kain yang ada di bagian dalam.


Kebetulan sisa kain yang ada di bagian dalam rok ini cukup besar yaitu sekitar 2.5 cm, maka bisa di besarkan 2 cm sedangkan  0.5 cm lagi untuk jahitan, karena kain rok ada dua, dengan masing-masing sisi kiri dan kanan di besarkan 2 cm maka penambahan besar yang di dapat adalah 8 cm.

Sebenarnya untuk membesarkan rok model lossban ini tidak terlalu sulit, karena kita tidak perlu membuka ban pinggang, hanya perlu membuka jahitan tindas yang ada di bagian atas. Dan membuka sedikit jahitan vuring yang menempel pada lapisan rok



Setelah memberikan tanda dengan kapur kita tinggal menjahitnya seperti ini, karena ini rok kebaya maka pembesaran jangan sampai ke bagian bawahnya, cukup bagian pinggang dan pinggul yang di besarkan selanjutnya jahitan kita belokan sampai bagian lutut.



Lalu kita buka jahitan yang pertama



Selanjutnya jahit kembali kain vuring ke ujung kain lapisan


 
lalu jahit tindas bagian atasnya tepat pada persambungan antara kain rok rok depan dan belakang sepanjang 6 cm



Agar bekas bukaan jahitan pertama hilang, maka gosoklah bagian tersebut dengan setrika, atur suhu nya agar tidak terlalu panas, karena biasanya kain songket jika terlalu panas akan mengkerut. Setelah selesai selanjutnya tinggal kita lipat dan proses pengerjaan pun selesai



Demikian cara saya untuk membesarkan rok kebaya bahan songket warna ungu ini, semoga bermanfaat buat Anda dan terima kasih atas kunjungannya.

cara membesarkan rok kebaya model lossban dengan vuring berwarna ungu

selamat berjumpa kembali, untuk posting kali ini kita akan belajar membuat rok lipit-lipit atau rok rempel, rok lipit adalah rok yang sekelilingnya di jahit rempel, dengan di lipit lipit ini maka bagian bawah rok akan menjadi semakin lebar, biasanya rok tersebut di gunakan untuk seragam anak sekolah, untuk membuat rok lipit lipit itu sebenarnya sangat mudah, Disini saya akan memberikan tekhnik membuat lipit-lipit yang cepat dan mudah, namun hasilnya rapih. Cara ini bisa di gunakan dan di praktekan bahkan oleh penjahit pemula sekalipun.


Untuk membuat rok lipit ini yang harus kita dapatkan adalah ukuran lingkar pinggang dan panjang rok yang akan di buat, untuk lingkar pinggul tidak perlu di ukur karena rok lipit mampu mengikuti ukuran pinggul seberapa pun besarnya. Sementara untuk gambar pola dari rok ini tidak terlalu penting karena pembuatannya hanyalah melipit atau merempel kain sampai lebar tertentu, yaitu selebar ban pinggang saja.

Setelah kita mendapatkan ukuran tersebut, guntinglah panjang dari kain yang akan kita jahit menjadi rok lipit sesuai ukurannya dengan di kurangi 3 cm . karena yang 3 cm ini nantinya akan di ganti dengan ban pinggang.  

untuk lipit ini kita tentukan ukuran lebar lipitnya mau berapa, untuk standar lipit yang bagus adalah 3 cm untuk yang terlihat dan 6 cm untuk yang di lipit,  namun lipit tersebut membutuhkan lebih banyak kain nantinya, kalau saya sendiri jika membuat rok lipit ini susunannya adalah 5 cm di luar dan 6 cm untuk di lipit, dengan ukuran ini maka dengan lebar kain 150 cm akan di dapat hasil lipitan selebar kurang lebih 70 cm. namun untuk besarnya lipitan ini semua tergantung Anda, yang jelas semakin rapat  jarak lipitan maka bentuk rok akan semakin bagus sementara ukuran lebar kain yang di butuhkan semakin lebar dan sebaliknya.

Untuk contoh kali ini kita gunakan saja ukuran 5 dan 6 cm, dan proses cara pengerjaan nya adalah sebagai berikut, silahkan Anda simak dengan seksama.

  • Pertama sekali  jahit kelimlah dahulu  bagian bawah rok, ini agar tidak menyetrika kembali jahitan kelim ini setelah kain di jadikan lipitannya, namun ini opsional, dalam arti anda bisa saja menjahit kelim rok tersebut terakhir.



  • Setelah rok di kelim selanjutnya berikan tanda dengan kapur jahit 3 cm dari ujung kain, 3 cm ini untuk tempat resleting nantinya.  Setelah itu berikan tanda 5 cm dari tanda kapur pertama



  • Lalu berikan kembali tanda kapur dengan jarak lebar 6 cm dari tanda kapur kedua



  • Begitu seterusnya saling silang antara 5 cm dan 6 cm, sampai seluruh kain di berikan tanda, sehingga hasil dari pemberian tanda tersebut seperti  berikut ini.



  • Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah kain rok yang sudah di kelim, pastikan ukuran tanda sama dengan ukuran yang di bagian atas.


  • Selanjutnya mulailah menjahit lipit lipit bagian atas kain sesuai tanda kapur yang sudah kita buat



  • Untuk bagian bawah kain jahit juga lipit nya, hanya saja jahitlah jarang langkah mesin lebar-lebar) karena jahitan tersebut akan di buka kembali setelah rok tersebut di gosok


 
  • Untuk lebih memudahkan membuka kembali jahitan jarang ini nantinya, gunting-guntinglah jahitan tersebut.



  • Setelah itu tempatkan kain di meja gosok, lalu setrika lipitan nya sampai licin sempurna, semprot dengan air agar lebih mudah menjadi licin, jika lipitan kita ingin lebih bagus lagi maka gunakanlah cairan khusus untuk membuat lipit ini yang bernama prisket, anda bisa membelinya di toko peralatan menjahit, di kemas menggunakan botol plastik kecil,  terakhir saya membeli cairan prisket ini saat kursus menjahit di tahun 2005 seharga Rp.1000 / perbotol, kalau sekarang harganya kurang tahu karena tidak pernah membelinya lagi, hehehe.



  • Lakukan terus menggosok lipitan sampai benar-benar licin dan memastikan lipitan tersebut tidak akan berubah kembali nantinya.




  • Jika dirasa lipitan sudah bagus, maka selanjutnya tinggal kita buka jahitan jarang yang berada di bagian bawah keliman, atau bisa juga jahitan jarang ini kita buka setelah rok lipit ini selesai dijahit.



  • Dan seperti inilah hasil akhir setelah kain tersebut selesai di gosok, selanjutnya Anda bisa menjahit kain tersebut menjadi sebuah rok, dengan cara memasang resleting dan ban pinggangnya. Untuk resleting ini bisa menggunakan resleting biasa maupun resleting jepang, sementara untuk ban pinggang bisa menggunakan karet bisa juga tidak, untuk cara pemasangannya sendiri sudah saya bahas di artikel saya yang terdahulu, silahkan di baca jika Anda belum mengetahuinya.



Selain cara yang sudah saya sampaikan di atas, Anda bisa juga membuat lipitan ini dengan cara memberikan tanda dengan kapur kemudian langsung di gosok dengan setrika, tanpa perlu di jahit terlebih dahulu, namun cara ini tidak saya rekomendasikan bagi  Anda yang saat ini masih pemula di bidang menjahit karena prosesnya lebih sulit jika di bandingkan dengan cara yang sudah saya sampaikan di atas.

Sebagai tambahan, jika setelah di lipit-lipit ternyata ukuran lebar kain kurang dari ukuran lingkar pinggang, maka tinggal kita jahit sambung dengan kain sampai di dapat ukuran lebar yang di kehendaki, jika tidak ada sisa kain lagi, maka rubahlah lebar lipitannya, semisal menjadi 6 cm untuk luar dan 6 cm untuk bagian yang di lipit.

Demikianlah tutorial membuat rok lipit yang bisa saya sampaikan untuk kali ini, kurang lebihnya saya mohon ma’af dan terima kasih atas kunjungannya.

cara melipat lipat kain yang cepat dan mudah untuk pembuatan rok rempel


jika jaman dahulu anak sekolah siswi yang mengikuti kegiatan pramuka menggunakan rok sebagai seragam bawahannya, maka sekarang di ganti menjadi celana rok atau yang biasa di sebut dengan celana kulot, jadi celana ini pada saat orang yang menggunakannya tidak berjalan akan terlihat seperti rok namun jika berjalan barulah terlihat kalau sebenarnya itu adalah sebuah celana.


hal ini tentunya akan menambah keleluasaan saat bergerak, mengingat kegiatan pramuka adalah kegiatan yang banya di lakukan di alam terbuka, seperti berkemah, menyalakan api unggun, membuat tenda dan yang lainnya.

seragam pramuka bisa dengan mudah kita beli di pasar, namun ada juga sekolah yang mewajibkan siswa sekolahnya mengenakan seragam yang di jahit sendiri yaitu dengan cara mereka memberikan bahan kainnya yang biasanya warnanya sedikit berbeda dari yang ada di pasaran. biasanya sekolah yang lumayan elit dan favoritlah yang seperti ini.

mungkin saat ini anda mendapatkan jahitan membuat seragam pramuka siswi, namun belum mengetahui bentuk dan pola dari celana pramuka wanita ini, oleh karenanya anda memutuskan untuk melihat internet dan kebetulan nyasar di blog ini. nah disini saya akan memperlihatkan bentuk dari celana pramuka siswi ini yaitu seperti yang bisa anda lihat pada gambar.

gambar celana seragam pramuka wanita


pada gambar tersebut celana terlihat seperti rok Sekolah yang menggunakan lipit hadap baik bagian depan maupun belakangnya, untuk bagian belakang di buat polos tanpa saku, sementara untuk bagian depannya menggunakan saku gamblok model kotak, saku gamblok ini adalah saku yang bisa menggembung. ban pinggangnya seperti ban pinggang rok biasa dengan penambahan  tali dan resleting di buat berada di bagian belakang, sama seperti rok sekolah.

jika anda berminat untuk membuat pola celana pramuka ini maka harus mempersiapkan dahulu beberapa ukuran yaitu


  • lingkar pinggang
  • lingkar pinggul
  • panjang rok
  • tinggi pinggul
  • tinggi duduk


setelah ukuran didapat barulah pola bisa dibuat dan untuk pola nya sendiri sama seperti pola rok kulot biasa dengan di berikan penambahan 10 cm di bagian depan untuk lipit hadap, lebih jelasnya silahkan di lihat gambar dibawah ini.

gambar pola celana pramuka wanita


untuk keterangan cara membuat polanya adalah sebagai berikut

A-B         :1/4 lingkar pinggang
A -C        : tinggi pinggul
A-E         : panjang rok
C-D         : ¼ lingkar pinggul
E-F          : ¼ lingkar pinggul + 3 cm
A-L         : tinggi duduk + 1/10 tinggi duduk
L1-R       : 8 cm  sampai 10 cm
L1-R1     : 10 cm sampai 12 cm
A-A1      : 12 cm sampai 16 cm  
   
setelah kain di potong sesuai pola maka selanjutnya adalah proses menjahit, untuk menjahit rok pramuka wanita ini cukup mudah, urutannya hampir sama dengan membuat rok lipit hadap yaitu sebagai berikut


  • pertama sekali kita lakukan jahit obras di sekeliling pinggiran kain hal ini agar pinggiran kain tersebut tidak terurai dan juga menambah kerapihan

  • kemudian kita jahit bagian lipit hadapnya baik bagian depan maupun belakang, lalu pasang resleting di bagian belakang.

  • sambung bagian pinggir rok pola depan dan belakang

  • buat tali dan pasang, tali ini terdiri dari 4 buah dan masing-masing di pasang pada kupnat

  • buat ban pinggang celana lalu pasang, ban pinggang ini bisa menggunakan karet bisa juga tidak

  • jahit kelim bagian bawah ujung celana lalu ukur kembali panjangnya sesuaikan dengan ukuran panjang pelanggan, jika sudah maka tinggal di seterika hingga rapih dan celana siap di gunakan.



dan demikianlah gambar dan pola dari celana seragam pramuka wanita ini semoga bisa memberikan pencerahan untuk anda yang saat ini belum tahu bentuknya, sampai jumpa pada artikel saya berikutnya dan terima kasih atas kunjungannya, silahkan membaca artikel saya yang lain nya

gambar pola celana pramuka wanita berikut keterangan nya

Nah setelah kita belajar membuat pola mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita langsung praktek membuat mukenanya donk. Yuk langsung aja simak cara mudah membuat mukena berikut ini. Mesin jahit kamu sudah siap kan? :)


Kain yang akan aku pakai kali ini adalah kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Aku memilih kain rayon yang tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya pola mukena sederhana ini juga memang digunakan untuk membuat mukena bali. Karena pada dasarnya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.

Lihat juga di sini, cara memotong pola untuk membuat mukena bali.

Siapkan kain yang sudah dipotong seperti pada pola mukena yang sebelumnya sudah saya bahas di sini. Pola mukena tersebut adalah pola mukena sederhana, tanpa ada tambahan pelapis di bagian kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun mudah dan tidak terlalu rumit, serta cocok digunakan untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.


Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bagian dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bagian yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bagian baik saling berhadapan.


 Kemudian buat kampuh dengan lebar 1cm di sepanjang J-K-N , sisakan ruang pada M-N, lalu lajutkan jahitan pada M-I. Jadi M ke N jangan dijahit, beri jarak kira-kira 1,5cm sebagai ruang untuk membalik kain. Setelah selesai dijahit, baliklah kain tersebut melalui lubang M-N sehingga kain bagian baik berada di luar seperti gambar di bawah ini.


Nah untuk bagian dagunya, aku ambil dari bagian kain yang bermotif. Jadi bisa sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bagian yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bagian yang tidak terjahit.


Tali kepala
Lipat lebar bahan menjadi dua dengan posisi kain bagian baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan bantuan bolpoin atau sumpit, sehingga bagian baik kain berada di luar dan lebar tali kepala adalah 1,5cm.


Siapkan karet elastis lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan bantuan peniti hingga posisi ujung karet elastis berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan bantuan jarum pentul seperti pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.



Atasan mukena
Siapkan bahan atasan mukena yang sudah dipotong menyerupai seperempat lingkaran sesuai dengan pola yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama adalah menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru seperti gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bagian baik saling berhadapan (kain bagian buruk menghadap ke luar).

Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar  ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya aku pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bagian yang buruk  ±  ½ cm, lalu lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C lalu lanjutkan hingga ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari  H ke G dan lanjutkan hingga ke H lagi. Dan hasilnya terlihat seperti ini.

Langkah selanjutnya adalah memasang karet elastik untuk bagian dahi. Siapkan karet elastik dengan lebar 0.5-0,75cm sepanjang 15cm. Tekuk pinggiran kain bagian lubang kepala ke arah buruk kain selebar 1cm, sematkan dengan beberapa jarum pentul. Masukkan karet elastik ke dalamnya (menempel ke pinggir tekukan kain), di posisi antara V1 - V2, seperti gambar di bawah ini.

Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak  ±  ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A lalu lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti saat melewati bagian yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, sebab panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain agar menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap menempel di ujung tekukan kain agar tidak ikut terjahit saat membuat kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bagian kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, seperti pada gambar kanan bawah.


 Lanjutkan menjahit kelim hingga kembali ke titik Z. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.




Selanjutnya adalah memasang segitiga bagian dagu yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan bagian dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bagian Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini.


Agar rapi, aku memasangnya dengan cara seperti gambar di atas ini. Jadi bagian dagunya dipasang dari bagian dalam mukena, lalu sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga kini kita sedang melihat bagian luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bagian luar mukena seperti gambar di atas (gambar bagian bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bagian dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bagian dagu (dari bagian luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


Nah, langkah terakhir untuk membuat atasan mukena adalah memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bagian bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bagian dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


detail atasan mukena


Rok mukena
Untuk membuat bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup mudah dan nggak begitu ribet seperti membuat atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama seperti langkah awal saat membuat atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, karena tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bagian kampuhnya bisa diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka aku memakai teknik kampuh perancis. Aku membuat kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain  ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain,  ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.

Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bagian bawah rok mukena dengan membuat kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama seperti saat membuat keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak seperti ini.

Langkah terakhir untuk membuat bawahan mukena adalah membuat ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Caranya untuk membuat ban pinggang elastik bisa dilihat di sini. Hasil akhirnya bakalan seperti ini nih.


Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya kalau bisa bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih keliatan kece kan kayak yang jahit :p . Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin pede sewaktu tarawih di masjid pas bulan ramadhan nanti. Eh siapa tau juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Hahaha, lumayan buat tambah-tambah ongkos lebaran lah ya. :D

mukena bali tampak depan

mukena bali tampak belakang


Gimana, sudah bisa kan membuat mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal aku membuat mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula pasti masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)

Happy sewing evribadehh... ^^



Cara Mudah Membuat Mukena, Cocok untuk Pemula