Halaman

    Social Items



Ukuran celana yang pas merupakan hal yang sangat penting, lebih penting dari hasil jahitan itu sendiri, karena percuma hasil jahitan bagus jika ukuran tidak pas, pelanggan juga pasti akan kembali lagi untuk meminta di betulkan. Ukuran yang tepat atau pas akan membuat pelanggan merasa enak dan nyaman memakai celana hasil jahitan kita Karena itulah luangkan waktu beberapa saat untuk berkonsentrasi dalam mengukur.


Jika Anda mengukur dari badan pelanggan langsung, maka ukurlah dengan tepat setiap bagiannya, baik besar ataupun panjangnya. Usahakan ukurlah dengan santai jangan terburu-buru dan juga jangan kelamaan, Tanya setiap bagian yang kita ukur mau nya seperti apa, jika susah dalam mengingat sebaiknya jangan mengobrol kecuali ukuran sudah kita catat.

Sedikit tips yang bisa saya berikan berdasarkan pengalaman saya dalam mengukur kaki pelanggan untuk pembuatan celana, yaitu setelah mendapatkan lingkar pinggang asli, bisa kita kurangi sampai dua cm, jika pelanggan saat diukur panjang kakinya dia menundukan kepala untuk melihat proses pengukuran dan walaupun setelah kita suruh agar berdiri tegak tetap seperti itu maka sebaiknya kita tambahi panjang kaki hasil ukuran tersebut sekitar  4 cm, karena saat menunduk itu ukuran panjang celana berkurang, jadi jika kita gunakan untuk membuat celana bisa di pastikan akan jadi pendek.

Untuk mengukur lingkar pesak atau kres  pelanggan lawan jenis, seperti nya kurang sopan jika kita masukan pita meteran ke sela selangkangannya, oleh karena itu gunakan saja tinggi duduknya, yaitu dengan cara menyuruhnya untuk duduk, kemudian kita ukur tinggi duduknya di mulai dari pinggang sampai batas bangku tempat dia duduk.

Sebenarnya untuk ukuran dalam menjahit sebuah celana, mendapatkannya dari celana contoh atau celana yang sudah jadi merupakan cara paling aman, karena kita tinggal meniru sesuai bentuk dan ukuran celana tersebut, sehingga resiko salah ukur bisa menjadi sedikit jika di bandingkan kita mengukurnya langsung pada badan pelanggan, terlebih jika Anda seorang pemula yang belum berpengalaman dalam hal mengukur.

Dalam membuat celana, ada beberapa ukuran yang harus kita dapatkan dari pelanggan kita untuk bisa kita jadikan ukuran dalam membuat pola dan memotong bahan celana. Ukuran celana tersebut adalah sebagai berikut;

  1. lingkar pinggang
  2. lingkar pinggul
  3. lingkar paha
  4. lingkar lutut
  5. lingkar ujung celana bawah
  6. lingkar pesak (kruiz) atau lingkar selangkangan
  7. panjang celana


setelah itu model celana yang di inginkan seperti apa dan bagaimana, ini juga harus kita tanyakan dan catat dengan jelas agar hasilnya sama dengan keinginannya sehingga pelanggan menjadi puas dengan hasil pekerjaan kita.

hal pertama yang saya lakukan saat akan mengukur sebuah celana adalah menggambar celana tersebut pada selembar kertas, gambar celana tersebut haruslah jelas bagaimana modelnya, bagaimana bentuk kantongnya sisi dan belakangnya, cara keliman, apakah menggunakan rempel di bagian depan atau tidak, dan keterangan lainnya harus di cantumkan dengan jelas agar tidak terjadi kekeliruan saat di lakukan proses pemotongan bahan nantinya, terlebih jika jahitan yang kita kerjakan banyak.

Dan berikut ini adalah langkah-langkah mendapatkan ukuran dari celana yang sudah jadi, silahkan di simak sebagai berikut:

  • Pertama kita gambar bentuk dan model celana tersebut di atas selembar kertas atau buku ukuran.


  • Setelah itu lakukan pengukuran lingkar pinggang di mulai dengan menempelkan ujung pita meteran dari ujung celana bagian kiri kemudian lingkarkan pita meteran mengelilingi ban pinggang celana tersebut sampai ke ujung meteran tadi, pastikan celana di kaitkan kancing hak nya.


  • Setelah itu catat ukuran yang sudah kita dapat tersebut pada kertas



  • Untuk mengukur lingkar pinggul taruh celana pada meja atau lantai yang bersih kemudian tempelkan ujung meteran dari ujung kiri ke ujung kanan


  • Karena kita mengukur hanya setengah lingkar pinggul , maka ukuran tinggal di kali dua, kemudian catat kembali hasilnya



  • Setelah itu ukur lingkar paha dengan cara yang sama seperti mengukur lingkar pinggul, pastikan meteran berada pada lingkar paha yang paling atas


  • Setelah di kali dua catat kembali ukuran yang didapat pada kertas


  • Kemudian ukur lingkar lutut dari celana tersebut, jika celana yang sudah sering di pakai biasanya terdapat lipatan lutut, maka gunakan itu sebagai patokan untuk menentukan posisi lutut, jika tidak ada maka biasanya posisi lutut tersebut antara 50 sampai 55 cm jika di ukur dari ban pinggang.


  • Catat kembali hasilnya pada kertas 


  • Lalu ukur lebar lingkar celana bawah dengan cara yang sama


  • Setelah itu catat dikertas

  • selanjutnya kita ukur panjang celana dengan cara menempelkan ujung meteran di bagian sisi celana dari ujung ban sampai bagian kaki celana paling bawah


  • setelah itu catat ukurannya agar tidak lupa



  • terakhir ukur lingkar pesaknya, tempelkan ujung meteran pada ujung ban pinggang kemudian luruskan pita meteran sampai batas pesak bagian bawah.



  • Catat kembali di kertas dan hasil akhirnya akan tampak seperti pada gambar



Cara mengukur di atas urutannya bisa Anda rubah sesuai keingingan, dan jika tidak mau menggunakan gambar bisa saja dengan cara menulis setiap bagian yang diukur tersebut, hanya saja dengan menggunakan gambar bisa lebih cepat.

Demikian cara saya dalam mendapatkan ukuran untuk pembuatan celana dari celana yang sudah jadi, setelah itu kita bisa langsung membuat pola kemudian memotong bahan celana tersebut untuk selanjutnya di jahit, untuk proses pembuatan pola sampai memotong bahan celana tersebut, Anda bisa menyaksikannya lewat video yang sudah saya unggah di youtube, silahkan menonton nya disini.

Akhirnya sampai disini tutorial cara mendapatkan ukuran dari celana yang sudah jadi, semoga bisa bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya, sebelum pergi silahkan melihat daftar isi dari blog ini, siapa tahu ada tutorial menjahit lainnya yang Anda butuhkan.

cara mendapatkan ukuran dari celana yang sudah jadi



Untuk membuat sebuah pakaian kita membutuhkan ukuran untuk di buat pola nya, dan selain mendapatkan dari badan orang, kita juga bisa mendapatkan ukuran ini dari baju yang sudah jadi.


Dalam postingan kali ini saya akan memberikan tutorial bagaimana cara mendapatkan ukuran dari baju kemeja batik, kebetulan saya mendapatkan jahitan kemeja batik dan pelanggan memberikan baju contoh nya.

Untuk mengukurnya yang pertama harus di lakukan adalah menaruh baju tersebut pada meja atau lantai yang bersih.



Selanjutnya saya menggambar pada kertas sesuai bentuk model dari baju tersebut



Kemudian saya mengukur panjang dari baju tersebut, tempatkan ujung meteran di bagian atas baju sampai ujung bawah baju.



Lalu ukur panjang bahu, taruh ujung meteran pada bahu kiri sampai bahu kanan



Selanjutnya lebar bahu kita ukur, tempatkan ujung meteran pada ujung bahu atas ke ujung bahu bawah



Setelah itu panjang tangan, kita ukur dari bagian ujung tangan atas sampai bawah



Lalu lingkar ujung tangan kita ukur juga



Setelah itu lingkar ketiak kita ukur.



Jangan lupa untuk mengukur lebar kerah, untuk kerah kemeja kita ukur pada bagian bawah daun kerah.



Selanjutnya ukur lingkar badan



Kemudian lingkar pinggang



Dan terakhir lingkar pinggul atau bagian baju yang paling bawah



Jangan lupa untuk menulis semua hasil pengukuran tersebut pada buku atau kertas, kalau saya menulisnya pada gambar baju yang sudah di buat tadi, sehingga hasilnya seperti ini.




untuk lebar dada dan lebar punggung tidak saya ukur, karena nanti akan terbentuk dengan sendirinya saat di buat pola nya pada kain.

Jika Anda ingin mengetahui bagaimana mendapatkan ukuran dari celana yang sudah jadi silahkan membaca artikel saya yang lalu.


Demikianlah cara untuk mendapatkan ukuran dari baju yang sudah jadi, cara ini bisa untuk semua baju, baik baju laki-laki maupun perempuan. Semoga bisa bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya.

cara mendapatkan ukuran dari baju kemeja

selamat berjumpa kembali, setelah di artikel yang terdahulu saya pernah memberikan gambar pola celana wanita maka untuk postingan kali ini saya ingin berbagi gambar pola celana pria,  pola yang akan saya berikan berikut ini bisa digunakan baik untuk pembuatan celana pria dewasa maupun anak anak.

Baca juga :gambar pola celana wanita dan keterangannya

sebenarnya pola celana wanita dan pria tidak jauh berbeda, yang membedakan hanyalah pada posisi kupnat dan letak saku nya saja, untuk membuat pola celana pria ini sendiri membutuhkan beberapa ukuran  sebagai berikut:

1. lingkar pinggang
2. lingkar pinggul
3. lingkar lingkar paha
4. lingkar lutut
5. lingkar celana bawah
6. lingkar pesak, atau kress atau lingkar selangkangan

ukuran ini bisa kita dapat baik dengan cara mengukur langsung badan orang yang akan di buatkan celananya tersebut, atau bisa juga dengan mengukur celana yang sudah jadi yang sekiranya enak di pakai, untuk tekhnik atau cara mengukur celana jadi ini sudah pernah saya bahas pada artikel saya yang lalu.

Baca: cara mendapatkan ukuran dari celana yang sudah jadi

setelah semua ukuran tersebut di dapatkan maka kita tinggal membuat pola nya bisa di kertas dahulu, bisa juga langsung di kain, jika Anda belum bisa membuat pola langsung di kain silahkan membaca artikel saya yang lalu

Baca : Cara membuat pola celana langsung pada kain

dan inilah gambar pola celana pria tersebut, adalah sebagai berikut.




KETERANGAN GAMBAR POLA DEPAN

A-a         : panjang celana di kurangi 3.5 cm untuk ban pinggang
B-A         : lingkar pinggul keliling di tambah 9 cm di kurangi 4 cm di bagi 4
C-A         : lingkar paha di tambah 12 cm di kurangi 1 cm di bagi 2
D-C         : C-B di bagi 2
E-B         : lingkar pesak ( selangkangan) di kurangi  10cm di bagi 2 di kurang 3 cm
F-E          : B-A, buatlah garis F-E dan E-B, sudut E harus siku
G-E         : D-C
H-E         : G-E di tambah 1 cm = batas gulbi, buatlah garis cekung G sampai H
I-B          : B-A di bagi 2
J-I           : lingkar pinggang di bagi 8
K-I          : J-I turunkan 1 cm untuk orang gendut turunkan 2 sampai 4 cm
L=F         : L di tengah-tengah G-F
M-a        : L-F, hubungkan M-L dengan garis putus-putus lurus ke atas sampai garis K-I
N-M       : panjang celana di bagi 2 di kurang 5 cm
O-N        : lingkar lutut yang sudah di tambah, dikurangi 4 cm di bagi 4
P-N        : O-N, hubungkan P-G dan O-F
Q-M       : lebar kaki keliling di kurangi 4 cm di bagi 4
R-M        : Q-M, hubungkan R-P dan Q-O

KETERANGAN GAMBAR POLA BELAKANG

Sesudah pola depan selesai kita buat, maka untuk membuat pola belakang celana tinggal kita tambahi sedikit dari pola bagian depan
S-R         : 4 CM G-E di tambah 0.5 (ukuran tetap)
T-P         : 4 CM S-R, hubungkan T-S
U-G        : 8 CM dua kali T-P.U turunkan 1 cm buatlah garis cekung U-T
V-H        :  2 cm (ukuran tetap), untuk celana anak 1,5 cm buatlah garis cekung U-T
W-K       :  3 cm hubungkan W-V
X-W       : lingkar pinggang di bagi 4 ditambah untuk kupnat 2,5 cm
Kemudian buat garis W-X-F-O-Q-S

pola di atas merupakan gambar pola celana yang masih polos tanpa saku, jadi kita tinggal memberikan tanda saku sesuai dengan yang di kehendaki. Untuk pola saku bagian celana depan terdiri dari 3 bentuk saku, yaitu seperti berikut, bentuk saku ini sudah baku, namun Anda bisa saja membuat bentuk lainnya sesuai selera.



Sementara untuk bentuk saku bagian belakang biasanya di bobok, untuk celana pantaloon dan di tempel untuk celana jeans, untuk standar tanda ukuran di mana harus di buat saku tersebut adalah sebagai berikut .



Untuk saku tempel celana jeans standar ukurannya ialah seperti  berikut, namun di sesuaikan juga dengan ukuran celana yang kita buat, jadi bisa di buat kurang atau lebih dari ukuran itu.



Sementara untuk pola celana yang menggunakan rempel di bagian depannya maka standar dari rempelan tersebut adalah 3 cm, dan biasanya terdiri dari 2 buah rempel, namun ada juga yang hanya terdiri dari satu buah rempel, untuk letak rempel itu sendiri bisa anda lihat pada gambar berikut.

setelah proses membuat pola selesai maka selanjutnya celana tersebut tinggal kita jahit sampai jadi, untuk urutan menjahit celana adalah sebagai berikut:




  1. Buat peralatan celana seperti golbi kiri dan kanan, tali celana, ban pinggang, dan kain saku
  2. Jika saku yang di buat adalah model miring atau model jeans maka buatlah saku di bagian pinggir celana sampai selesai, namun jika model sisi maka pengerjaannya nanti setelah kain celana depan dan belakang di satukan.
  3. Pada kain celana bagian belakang jahit kupnat kemudian buat saku bobok bagian belakang celana, jika menggunakan tutup saku, maka buat dan pasang sampai selesai
  4. Buat lubang kancing pada tutup saku dan pasang kancingnya, bisa juga nanti terakhir setelah celana selesai dijahit
  5. Satukan bagian celana depan dengan celana bagian belakang baik yang kiri maupun yang kanan
  6. Pasang golbi sebelah kiri ke kain celana bagian depan yang sebelah kiri
  7. Jahit satukan bagian dalam dari kain celana depan dan belakang baik yang kiri maupun yang kanan Kemudian satukan kedua kain celana kiri dan kanan
  8. Pasang resleting di bagian depan celana
  9. Pasang tali gesper ke lingkar pinggang
  10. Periksa ukuran pinggang celana apakah sudah sesuai, jika sudah maka selanjutnya Pasang ban pinggang dan kancing hak nya.
  11. Ukur panjang celana kemudian jahit kelim ujung celana bagian bawah, bisa juga di jahit tusuk soom baik itu soom tangan maupun soom mesin jahit.
  12. Seterika hingga licin kemudian lipat yang rapih dan taruh di tempat yang bersih dan kering


Urutan dalam menjahit celana yang saya sampaikan di atas tidak mutlak harus seperti itu, jadi bisa yang mana saja dahulu tergantung mana dulu yang ingin kita kerjakan.

Demikian gambar pola celana pria, keterangannya dan cara menjahitnya. Silahkan di pelajari dengan seksama, semoga bermanfaat bagi Anda, dan terima kasih atas kunjungannya

gambar pola celana pria dan keterangannya



Di postingan kali ini saya akan memberikan gambar pola celana wanita, celana wanita mempunyai kupnat atau sekeng di bagian depan dan belakangnya,  sementara untuk kantong, biasanya hanya terdapat di bagian sisi kiri dan kanan dan tidak terdapat pada bagian belakang


Untuk gambar pola nya adalah sebagai berikut:



Ukuran yang di butuhkan untuk membuat celana wanita adalah sebagai berikut:

  1. Panjang celana
  2. Tinggi duduk
  3. Tinggi pinngul
  4. Lingkar pinggang
  5. Lingkar pinggul
  6. Lingkar lutut
  7. Lingkar celana bagian bawah

Jika belum tahu cara mengukur, silahkan membaca artikel saya yang lalu


Atau jika kita hendak membuat celana dengan ukuran dari celana contoh yang sudah jadi, silahkan memcara artikel saya yang ini


Selanjutnya keterangan untuk gambar bagian depan:

A-B: panjang celana
A-C: tinggi duduk
F-C: garis tinggi duduk/1/4 lingkar pinggul +1 ½
A-D: tinggi lutut
H1-B: garis celana bagian bawah ½ C-F1
H1-H: H1-B1 ½ lingkar celana bawah -2:2
G1-G: G1-D1 ½ lingkar lutut -2:2
F-F1: 5 cm
E1-A: ¼ lingkar pinggang +1+3
E-F: di bagi 3 (untuk membuat lengkungan)

Untuk cara menghubungkannya lihat petunjuk pada gambar

Keterangan untuk gambar bagian belakang:

Bagian belakang hampir sama dengan bagian depan , hanya:

F-J: 4cm
Titik E masuk 3 cm dan naik 3 cm
E1-A: ¼ lingkar pinggang -1+3
H1-H: H1-B :1/2 lingkar celana bawah +2:2
G1-G :G1-D1 : ½ lingkar lutut +2 : 2

Untuk pembuatan celana wanita ini lebih mudah dan cukup singkat jika di bandingkan dengan membuat celana pria, ini karena model nya yang lebih simple, dengan tidak adanya saku di bagian belakang maka proses menjahit nya hanya sekitar 1 sampai 2 jam sudah selesai.

Jika pada celana pria lebar ban pinggang nya adalah 3,5 cm maka pada celana wanita lebar nya 3 cm.Untuk bahan celana yang melar, terkadang bagian ban pinggang dari celana ini di isi dengan karet selebar 3 cm


Silahkan di pelajari dan coba di praktekan dengan cara membuat pola tersebut pada kain Koran.

dan jangan lupa juga untuk mengunjungi CHANNEL YOUTUBE saya, di sana anda bisa mempelajari tekhnik jahit yang sudah saya sampaikan di blog ini dengan lebih jelas lewat tayangan video.

Demikian tutorial kali ini semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya, silahkan membaca artikel saya yang lainnya.

gambar pola celana wanita dan keterangannya



Mungkin ini terdengar sepele namun suatu saat Anda sebagai penjahit pasti akan mengalami nya juga, yaitu saat seorang pelanggan meminta agar celana nya di potong karena kepanjangan, namun ingin agar benang untuk mengelimnya haruslah sama persis dengan benang keliman awal sebelum celana tersebut di potong. Jahitan permak seperti Inilah yang sering saya dapatkan mengingat selain menerima jahit baru saya pun menerima permak levis juga.


Biasanya celana jenis jeans berbahan denim lah yang seperti ini, mengingat bahwa benang yang di gunakan untuk menjahit celana berbahan jenis ini adalah benang yang berukuran lebih besar dari benang jahit yang biasa, dan warna yang di gunakan pun di sengaja berbeda dari warna bahan kainnya, warna yang cukup banyak di gunakan ialah warna kuning emas, namun ada juga yang menggunakan warna biru, merah, pink maupun warna lainnya.

Yang jadi masalah adalah karena pembuatan celana jeans ini sudah melewati beberapa tahap atau proses sebelum di pasarkan ke konsumen, yaitu setelah di jahit, biasanya celana tersebut di celup menggunakan cairan khusus untuk mendapatkan efek stone wash atau efek belel seperti sudah lama di pakai, maka secara otomatis benang yang di gunakan menjahitnya pun terkena cairan untuk celupan juga sehingga mengakibatkan warna nya menjadi berbeda dari warna benang di toko sehingga hampir bisa di pastikan kita tidak akan bisa menemukan warna yang sama seperti benang tersebut jika bermaksud membelinya.

Berbeda dengan jahit permak potong sambung yang memotong sebagian panjang celana lalu bagian bawah keliman di sambung kembali, tutorialnya sudah pernah saya berikan beberapa waktu yang lalu, maka jahit permak ini benar-benar memotong sebagian panjang dari celana tersebut untuk selanjutnya di kelim dengan jahitan kelim yang baru, jadi potongan keliman bawahnya di buang.


Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini, di bulan ramadhan yang penuh berkah,rahmat dan ampunan ini saya ingin membagikan cara bagaimana mendapatkan benang jahit yang sama dengan benang jahit keliman pertama, siapa tahu saja ada yang membutuhkan tekhnik ini.


Langkah pertama yang harus di lakukan adalah memotong celana tersebut sesuai dengan panjang yang di kehendaki, cara adalah menempatkan celana di meja atau lantai yang bersih dan tempatkan pinggiran dari celana tersebut menghadap keatas. Tempatkan ujung pita meteran pada ujung ban pinggang dan luruskan pita tersebut sampai dengan ukuran yang di kehendaki, lalu berikan tanda dengan kapur jahit, Setelah tanda di berikan selanjutnya gunakan penggaris untuk memberikan garis pada celana sesuai tanda kapur tersebut, lalu guntinglah dengan memberikan lebihan untuk keliman sepanjang 3cm sampai 5 cm, namun untuk celana jeans 3 cm sudah cukup, mengingat keliman celana jenis ini kecil yaitu sekitar 1,5 cm untuk lebih mudahnya lihat saya keliman dari celana tersebut sebelum di potong.



Setelah sebelah celana di potong maka, selanjutnya satukan pinggiran dari celana hingga benar-benar sama mulai dari ujung ban pinggang atas sampai bawah, 



lalu berikan tanda dengan kapur pada sebelah celana yang belum terpotong sesuai dengan tanda bagian celana yang sudah di potong, 



lakukan proses yang sama seperti yang sudah saya jelaskan di atas untuk memotongnya.



Kenapa bagian celana tersebut harus di potong sebelah-sebelah? Ini maksudnya untuk mendapatkan ukuran yang sama antara panjang celana kiri dan kanan nya, karena biasanya ada juga yang bagian kiri dan kanannya tidak sama panjangnya, oleh karena itu kita garus menyamakannya dengan cara tersebut.

Setelah kedua ujung celana di potong maka selanjutnya kita akan mengelimnya kembali, dan seperti yang sudah saya sebutkan di atas yaitu bagaimana agar benang keliman dari celana tersebut agar sama dengan keliman pertamanya, ini ada trik sederhana yang bisa di pakai, jadi kita tidak perlu repot-repot pergi ke toko alat menjahit untuk mencari benang tersebut, kita cukup menggunakan lagi benang dari keliman sisa potongan.



Lantas bagaimana caranya? Yaitu kita ambil benang tersebut, untuk caranya sendiri adalah sebagai berikut, pertama kita gunting-gunting bagian dalam dari benang keliman tersebut, dan pastikan bagian benang luarnya tidak ikut di gunting.



Setelah benang bagian dalam di gunting-gunting maka kita tinggal mencabut benang bagian luar keliman dengan mudah.


 nah ini adalah benang hasil  pengambilan dari keliman celana tersebut


selanjutnya tinggal kita gulung ke dalam palet secara menual, lalu masukan kedalam sekoci mesin jahit




 untuk bagian benang atas gunakan saja benang yang warnanya agak mirip-mirip dengan benang sekoci, jika tidak punya yang mirip, maka gunakan benang yang sama dengan warna bahan kain celana,



dan proses mengelim pun bisa kita lakukan dengan cara melipat sebanyak dua kali lalu jahit sekeliling, pada bagian sambungan yang tebal jahitlah secara hati-hati agar jarum tidak patah



Lakukan hal yang sama untuk mengelim bagian celana sebelahnya, dan jangan khawatir benang tersebut tidak cukup panjang, karena berdasarkan pengalaman, benang tersebut cukup untuk mengelim bahkan masih ada sisa panjangnya sedikit.

Dan seperti inilah kira-kira hasilnya. Sama persis dengan keliman pertama.



Itulah sedikit share pengalaman saya dalam memotong celana jeans yang ingin agar benang kelimannya sama persis dengan keliman pertama, walaupun sepele, tapi semoga bisa menambah wawasan Anda khususnya yang masih pemula di bidang menjahit sehingga bisa memberikan manfaat nantinya, untuk lebih jelas bagaimana proses pengerjaannya bisa anda tonton lewat video berikut ini



 dan kiranya cukup sekian untuk postingan  kali ini, terima kasih atas kunjungannya, dan silahkan membaca artikel saya yang lainnya, jika berkenan silahkan membagikannya ke teman-teman Anda yang lainnya.

cara mendapatkan benang yang sama untuk mengelim celana yang di potong