Halaman

    Social Items

Link Banner



lining atau vuring di gunakan dalam pembuatan sebuah baju, biasanya kain baju yang menggunakannya karena terlalu tipis, karena panas atau gatal jika di gunakan, sehingga di perlukan lapisan lining berupa kain tipis untuk melapis bagian dalamnya.


Untuk kain lining ini biasanya lebih tipis dari kain bajunya, di pasaran cukup banyak varian kain yang bisa kita gunakan, Anda bisa membeli kain lining atau vuring ini di toko peralatan  menjahit maupun di toko kain terdekat di kota Anda. Berikut ini beberapa contoh kain lining yang biasa di gunakan dalam pembuatan sebuah pakaian.

1. kain asahi, Anda bisa membeli kain ini di toko peralatan menjahit, ciri kain ini tipis dan agak mengkilap , banyak di gunakan untuk pembuatan kain saku celana, Anda bisa menggunakannya untuk lapisan lining baju baik baju pria maupun baju wanita, namun akan terasa sedikit panas saat di gunakan karena terbuat dari benang buatan polyester

2. kain hero, sama seperti kain asahi, kain ini bisa anda beli di toko peralatan menjahit juga, harganya lebih mahal dari kain asahi, kain hero lebih adem saat di pakai untuk lapisan lining baju karena terbuat dari benang katun atau kapas, lebar kain ini 115 cm, jadi jika hendak menggunakannya untuk melapis baju gamis, Anda membutuhkan panjang sekitar 2 meter, jika baju atasan  1,5 meter sudah cukup.

3. satin, kain ini mempunyai ciri mengkilap dan terlihat mewah, bisa Anda beli di toko kain karena di toko peralatan menjahit jarang yang menjualnya, kain satin biasa di gunakan untuk lapisan lining baju-baju mahal semacam jas resmi, gaun pesta, kemeja batik dan lain sebagainya, untuk jenisnya kain satin sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, ada yang tipis dan agak tebal tergantung dari harganya, khusus untuk satin dormil Anda bisa membelinya di toko alat-alat menjahit, kain lapisan lining ini digunakan pada pembuatan baju pria semacam jas dan kemeja,  yaitu satin yang di seluruh kainnya terdapat bacaan dormeuil.

4. hicon, kain ini mempunyai bentuk yang tipis dan menerawang yang agak tebal bernama double hicon, di gunakan lapisan lining atau vuring baju-baju wanita seperti blus, dress dan gamis. Jika ingin agak tebal maka bisa menggunakan double hicon, selain untuk lining, double hicon ini banyak di gunakan juga pada pembuatan jilbab syar’i dua rangkap.

Dan itulah beberapa kain lapisan lining baju yang biasa di gunakan  untuk melapis pakaian, Selain yang sudah saya sebutkan di atas sebenarnya masih ada beberapa jenis kain lainnya, seperti abutai dan yang lainnya, namun kurang popular atau jarang di gunakan untuk kain lining.

Untuk menjahit kain lining ini sendiri sebenarnya cukup mudah untuk di lakukan, standarnya panjang kain lining harus lebih pendek 4 cm dari kain bajunya, ini agar tidak terlihat dari luar atau tidak ‘balapan’ dengan kain bajunya. Untuk memotong kain lining samakan saja dengan pola kain baju, untuk lebih amannya gunting lebih besar sekitar 2 sampai 5 mili di bagian badan, karena jika kain lining lebih kecil dari kain bajunya maka baju tersebut akan mengkerut dan bergelombang dan terlihat tidak bagus.



bagian bawah lining lebih pendek 4 cm dari kain bajunya


Pada baju wanita semacam blus dan dress saya biasa menyatukan lapisan kain lining ini ke kain baju seluruhnya, dari bagian badan, kerung ketiak hingga kerung leher, sementara untuk baju gamis panjang, saya hanya menyatukan bagian kerung ketiak dan kerung leher, dan bagian badannya di pisah, ini karena baju gamis biasanya panjang dan lebar, jadi jika di satukan takutnya akan mengkerut,

Disini saya akan membagikan cara saya dalam menjahit baju gamis yang menggunakan kain lapisan vuring atau lining dari bahan double hicon untuk kain bajunya berwarna kuning dengan motif berwarna merah sementara lapisan liningnya berwarna kuning,untuk proses pengerjaannya sendiri yaitu seperti berikut ini:

Saya memulainya dengan menyatukan kain lining tangan, pertama saya menjahit kelim bagian kain lining, selanjutnya baru menjahitnya ke kain tangan



Hasil dari penggabungan kain tangan dengan kain lapisan lining adalah seperti berikut




Kemudian saya menyatukan bagian pola baju depan dengan kain liningnya dari kerung ketiak, bahu hingga kerung leher dan membiarkan bagian badan terpisah tidak di jahit 





Pola baju bagian belakang terpisah karena akan di pasang resleting jepang nantinya, saya menyatukan lining ini mulai dari pinggiran belakang hingga kerung ketiak juga, dan bagian sisi badan tidak di satukan




Setelah semua bagian pola dan lining di satukan selanjutnya saya mengobras seluruh pinggiran bagian tersebut.



Lalu mulai menjahit bagian tangan, pada persambungan keliman lining saya memberikan jarum pentul agar posisi nya sama saat sudah di jahit.




Selanjutnya memasang resleting jepang pada bagian belakang menggunakan sepatu sebelah, sebenarnya untuk lapisan lining ini bisa juga di jahit agar menutupi resleting tersebut, namun proses pengerjaannya akan  menjadi lebih lama, jika Anda ingin mempelajari cara menjahit lining ini agar menutupi resleting jepangnya silahkan membaca artikel saya yang lalu







jika baju gamis tersebut ada kupnat, lipit pantas atau sekeng maka jahitlah terpisah kupnat tersebut terpisah juga antara kain baju dengan kain liningnya




Setelah resleting terpasang Kemudian proses berikutnya adalah menyatukan bagian bahu dari pola baju depan dan belakang



Pada bagian pinggir badan saya menjahit bagian pola baju terlebih dahulu



Karena gamis ini menggunakan saku tempel maka saya membuat saku tempelnya juga, untuk pembuatan saku tempel pada gamis sudah saya berikan tutorialnya beberapa waktu lalu silahkan membaca artikelnya jika berminat mempelajarinya.




Baru selanjutnya menjahit bagian pinggiran badan kain lining



Membuka kampuh nya masing, masing lalu menjahit bagian pinggirnya



Setelah itu menjahit bagian tangan ke kerung ketiak baju




Lalu membuat kerah shanghai dan memasangnya pada kerung leher, cara pembuatan dari kerah shanghai jenis ini sudah pernah saya berikan artikelnya beberapa waktu yang lalu






Sampai di sini proses pengerjaan hamper selesai, selanjutnya untuk bagian tangan saya menjahit tusuk sum dengan menggunakan jarum tangan.




Untuk bagian bawah gamis yang sangat lebar saya biasa menjahit kelim langsung menggunakan mesin jahit, tidak men soom nya dengan tangan, karena memakan waktu lama dan juga kurang kuat



Dan setelah proses tersebut maka pembuatan baju gamis menggunakan lining pun selesai tinggal di gosok, dan lipat lalu masukan kedalam plastik siap di ambil oleh yang punya, semoga saja tidak terjadi kesalahan dalam ukurannya.

Seperti itulah cara menjahit lining pada baju gamis, untuk baju-baju yang lainnya, akan saya sampaikan caranya pada artikel saya yang selanjutnya, semoga artikel ini bisa bermanfaat buat Anda atau setidaknya menambah wawasan, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca artikel saya yang lainnya.

panduan singkat cara menjahit lapisan lining pada baju gamis




lining atau vuring di gunakan dalam pembuatan sebuah baju, biasanya kain baju yang menggunakannya karena terlalu tipis, karena panas atau gatal jika di gunakan, sehingga di perlukan lapisan lining berupa kain tipis untuk melapis bagian dalamnya.


Untuk kain lining ini biasanya lebih tipis dari kain bajunya, di pasaran cukup banyak varian kain yang bisa kita gunakan, Anda bisa membeli kain lining atau vuring ini di toko peralatan  menjahit maupun di toko kain terdekat di kota Anda. Berikut ini beberapa contoh kain lining yang biasa di gunakan dalam pembuatan sebuah pakaian.

1. kain asahi, Anda bisa membeli kain ini di toko peralatan menjahit, ciri kain ini tipis dan agak mengkilap , banyak di gunakan untuk pembuatan kain saku celana, Anda bisa menggunakannya untuk lapisan lining baju baik baju pria maupun baju wanita, namun akan terasa sedikit panas saat di gunakan karena terbuat dari benang buatan polyester

2. kain hero, sama seperti kain asahi, kain ini bisa anda beli di toko peralatan menjahit juga, harganya lebih mahal dari kain asahi, kain hero lebih adem saat di pakai untuk lapisan lining baju karena terbuat dari benang katun atau kapas, lebar kain ini 115 cm, jadi jika hendak menggunakannya untuk melapis baju gamis, Anda membutuhkan panjang sekitar 2 meter, jika baju atasan  1,5 meter sudah cukup.

3. satin, kain ini mempunyai ciri mengkilap dan terlihat mewah, bisa Anda beli di toko kain karena di toko peralatan menjahit jarang yang menjualnya, kain satin biasa di gunakan untuk lapisan lining baju-baju mahal semacam jas resmi, gaun pesta, kemeja batik dan lain sebagainya, untuk jenisnya kain satin sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, ada yang tipis dan agak tebal tergantung dari harganya, khusus untuk satin dormil Anda bisa membelinya di toko alat-alat menjahit, kain lapisan lining ini digunakan pada pembuatan baju pria semacam jas dan kemeja,  yaitu satin yang di seluruh kainnya terdapat bacaan dormeuil.

4. hicon, kain ini mempunyai bentuk yang tipis dan menerawang yang agak tebal bernama double hicon, di gunakan lapisan lining atau vuring baju-baju wanita seperti blus, dress dan gamis. Jika ingin agak tebal maka bisa menggunakan double hicon, selain untuk lining, double hicon ini banyak di gunakan juga pada pembuatan jilbab syar’i dua rangkap.

Dan itulah beberapa kain lapisan lining baju yang biasa di gunakan  untuk melapis pakaian, Selain yang sudah saya sebutkan di atas sebenarnya masih ada beberapa jenis kain lainnya, seperti abutai dan yang lainnya, namun kurang popular atau jarang di gunakan untuk kain lining.

Untuk menjahit kain lining ini sendiri sebenarnya cukup mudah untuk di lakukan, standarnya panjang kain lining harus lebih pendek 4 cm dari kain bajunya, ini agar tidak terlihat dari luar atau tidak ‘balapan’ dengan kain bajunya. Untuk memotong kain lining samakan saja dengan pola kain baju, untuk lebih amannya gunting lebih besar sekitar 2 sampai 5 mili di bagian badan, karena jika kain lining lebih kecil dari kain bajunya maka baju tersebut akan mengkerut dan bergelombang dan terlihat tidak bagus.



bagian bawah lining lebih pendek 4 cm dari kain bajunya


Pada baju wanita semacam blus dan dress saya biasa menyatukan lapisan kain lining ini ke kain baju seluruhnya, dari bagian badan, kerung ketiak hingga kerung leher, sementara untuk baju gamis panjang, saya hanya menyatukan bagian kerung ketiak dan kerung leher, dan bagian badannya di pisah, ini karena baju gamis biasanya panjang dan lebar, jadi jika di satukan takutnya akan mengkerut,

Disini saya akan membagikan cara saya dalam menjahit baju gamis yang menggunakan kain lapisan vuring atau lining dari bahan double hicon untuk kain bajunya berwarna kuning dengan motif berwarna merah sementara lapisan liningnya berwarna kuning,untuk proses pengerjaannya sendiri yaitu seperti berikut ini:

Saya memulainya dengan menyatukan kain lining tangan, pertama saya menjahit kelim bagian kain lining, selanjutnya baru menjahitnya ke kain tangan



Hasil dari penggabungan kain tangan dengan kain lapisan lining adalah seperti berikut




Kemudian saya menyatukan bagian pola baju depan dengan kain liningnya dari kerung ketiak, bahu hingga kerung leher dan membiarkan bagian badan terpisah tidak di jahit 





Pola baju bagian belakang terpisah karena akan di pasang resleting jepang nantinya, saya menyatukan lining ini mulai dari pinggiran belakang hingga kerung ketiak juga, dan bagian sisi badan tidak di satukan




Setelah semua bagian pola dan lining di satukan selanjutnya saya mengobras seluruh pinggiran bagian tersebut.



Lalu mulai menjahit bagian tangan, pada persambungan keliman lining saya memberikan jarum pentul agar posisi nya sama saat sudah di jahit.




Selanjutnya memasang resleting jepang pada bagian belakang menggunakan sepatu sebelah, sebenarnya untuk lapisan lining ini bisa juga di jahit agar menutupi resleting tersebut, namun proses pengerjaannya akan  menjadi lebih lama, jika Anda ingin mempelajari cara menjahit lining ini agar menutupi resleting jepangnya silahkan membaca artikel saya yang lalu







jika baju gamis tersebut ada kupnat, lipit pantas atau sekeng maka jahitlah terpisah kupnat tersebut terpisah juga antara kain baju dengan kain liningnya




Setelah resleting terpasang Kemudian proses berikutnya adalah menyatukan bagian bahu dari pola baju depan dan belakang



Pada bagian pinggir badan saya menjahit bagian pola baju terlebih dahulu



Karena gamis ini menggunakan saku tempel maka saya membuat saku tempelnya juga, untuk pembuatan saku tempel pada gamis sudah saya berikan tutorialnya beberapa waktu lalu silahkan membaca artikelnya jika berminat mempelajarinya.




Baru selanjutnya menjahit bagian pinggiran badan kain lining



Membuka kampuh nya masing, masing lalu menjahit bagian pinggirnya



Setelah itu menjahit bagian tangan ke kerung ketiak baju




Lalu membuat kerah shanghai dan memasangnya pada kerung leher, cara pembuatan dari kerah shanghai jenis ini sudah pernah saya berikan artikelnya beberapa waktu yang lalu






Sampai di sini proses pengerjaan hamper selesai, selanjutnya untuk bagian tangan saya menjahit tusuk sum dengan menggunakan jarum tangan.




Untuk bagian bawah gamis yang sangat lebar saya biasa menjahit kelim langsung menggunakan mesin jahit, tidak men soom nya dengan tangan, karena memakan waktu lama dan juga kurang kuat



Dan setelah proses tersebut maka pembuatan baju gamis menggunakan lining pun selesai tinggal di gosok, dan lipat lalu masukan kedalam plastik siap di ambil oleh yang punya, semoga saja tidak terjadi kesalahan dalam ukurannya.

Seperti itulah cara menjahit lining pada baju gamis, untuk baju-baju yang lainnya, akan saya sampaikan caranya pada artikel saya yang selanjutnya, semoga artikel ini bisa bermanfaat buat Anda atau setidaknya menambah wawasan, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca artikel saya yang lainnya.
Baca Juga
Load Comments