Halaman

    Social Items

Menjahit kain berbahan kaos (stretch) itu bagi saya bagaikan jinak-jinak merpati. Karena bahannya yang lentur dengan tingkat elastisitas yang berbeda-beda pada setiap jenis kain stretch, maka kita harus benar-benar mengerti sela dan triknya agar hasil jahitan bisa menjadi rapi seperti menggunakan mesin jahit high speed maupun overdeck.

Awalnya, saya kira setelah mempunyai mesin jahit portable rumahan maka saya bisa dengan mudah menjahit bahan apa saja sesuka hati. Ternyata saya salah besar. Karena pada saat saya mencoba untuk menjahit jilbab menggunakan kain berbahan spandex ternyata hasil jahitannya lumayan, ya lumayan kacau. Akhirnya pada saat dapat orderan jadi kelabakan deh setengah mati. Hiks, sedihnya itu di sini loh, di lubuk hatiku yang terdalam. :(

Permasalahan yang seringkali terjadi saat menjahit kain kaos yaitu :
1. Jahitan loncat-loncat, sehingga jarak antar jahitan terlihat tidak rapi.
2. Tidak terjahit, biasanya terjadi pada kain stretch yang licin seperti lycra, spandex sutra, dll.
3. Jahitan renggang, sehingga jahitan benang terlihat tidak rapat.
4. Benang mudah putus

Pasti kalian juga pernah mengalami kendala yang sama seperti yang disebutkan di atas saat menjahit kain yang berbahan dasar stretch. Berbagai usaha saya coba baik bertanya melalui si mbah Google bahkan sampai saya bela-belain keliling toko perlengkapan jahit, cerita lengkapnya lihat di sini.

Berdasarkan info yang saya dapat dari si mbah Google dan mantengin si mbakYou-tube, ternyata ada mesin jahit khusus untuk menjahit kain kaos yaitu mesin jahit overlock. Namun mesin jahit ini lebih dikhususkan untuk menjahit pakaian, karena memang biasa disebut sebagai mesin obras kaos. Jadi jahitan yang dihasilkan adalah menjahit sekaligus mengobras kampuh kain seperti yang ada di t-shirt itu. Nah kalau sekedar untuk menjahit saja misalnya membuat kelim tindas seperti pada jilbab berbahan kaos, terutama berbentuk pashmina instan, mesin jahit overlock ini tidak begitu dibutuhkan. Cukup menggunakan mesin jahit industri (high speed), dengan dinamonya yang besar sehingga menjahit dengan kecepatan tinggi maka akan membuat hasil jahitan pada kain kaos tetap stabil dan rapi.

 


Lalu bagaimana dengan nasib si mesin jahit rumahan saya, apa harus ganti mesin jahit high speed? Eits tenang, kita masih bisa loh menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit portable. Berikut adalah beberapa tips dan trik dalam menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit rumahan :

Gunakan ballpoint needle / jarum khusus
Ini adalah tips yang paling ampuh untuk menjahit kain kaos agar terlihat rapi dan bebas dari jahitan loncat-loncat. Jenis jarum ballpoint needle / jersey needle ini termasuk jenis jarum khusus, dimana jarum ini memang diproduksi khusus untuk menjahit bahan kain yang bersifat stretch/elastis misalnya bahan untuk membuat kaos seperti cotton combed, maupun bahan untuk membuat jilbab seperti rayon spandex dan jersey.

Karena jenisnya bukan bersifat universal maka jarum ini akan sedikit susah didapatkan di toko offline, sehingga kita lebih mudah mendapatkannya di beberapa toko online dan tersedia dalam berbagai merk. Karena merupakan jenis jarum khusus maka harga ballpoint needle ini cukup mahal jika dibanding dengan jarum universal pada umumnya.


Beri alas kertas pada kain kaos
Karena harga ballpoint needle yang relatif mahal dan susah didapatkan, namun jangan khawatir karena masih ada tips yang satu ini. Meskipun terbilang kurang efektif dan sedikit ribet, akan tetapi cara ini masih sering digunakan.
Kita masih tetap bisa menggunakan jarum jahit biasa (universal) untuk menjahit kain kaos namun dengan cara memberi alas kertas pada bagian bawah kain kaos yang akan dijahit. Letakkan kertas yang tidak terlalu tebal tepat di area jalur jahitan pada bagian bawah kain, sehingga nantinya kertas alas ini juga ikut terjahit. Dan setelah jahitan telah selesai, maka lepaskan kertas tersebut dari jahitan dengan cara disobek secara perlahan agar tidak merusak tekstur jahitan. Untuk menjahit kain kaos dengan cara ini umumnya menggunakan jarum jahit nomor 14.


Regangkan kain kaos saat menjahit
Selagi menjahit, kita juga perlu memegang kain kaos sekaligus sedikit meregangkan dengan cara tangan kanan agak menarik kain kaos berlawanan dengan arah jahitan ( ke arah belakang/penjahit). Tips ini perlu dilakukan agar kain kaos yang terjahit masih bisa meregang dan tidak terlalu terikat oleh jahitan benang. Sehingga jika kain kaos meregang saat dipakai maka jahitan juga ikut meregang dan tidak putus.


Atur tension/tegangan benang
Biasanya hal yang saya lakukan saat menjahit kain kaos terutama yang berbahan dasar spandex adalah dengan menambahkan setingan tension benang. Lakukan percobaan pada kain kaos perca terlebih dahulu. Naikkan tegangan benang beberapa digit, cobalah sesuaikan hingga jahitan benang pada bagian atas terlihat tidak terlalu renggang.


Atur tekanan sepatu mesin jahit
Selain itu tekanan sepatu mesin jahit juga berpengaruh pada kualitas jahitan kain kaos. Atur tekanan sepatu mesin jahit agar tidak terlalu kuat menekan kain kaos, selain itu juga sesuaikan dengan tingkat kelenturan kain. Karena semakin elastis tingkat kelenturan kain, maka kain kaos akan semakin licin (mudah bergerak ke kanan/kiri) untuk dijahit jika tekanan sepatu mesin jahit terlalu kuat.


Pakai benang jahit yang berkualitas
Tips yang satu ini perlu dilakukan agar benang tidak mudah putus. Benang yang berkualitas tingkat ketegangannya lebih lentur sehingga bisa menyesuaikan pada jenis kain yang dijahit. Selain itu benang yang baik juga teksturnya lebih rata dan tidak banyak serabut sehingga lebih kuat. Karena berdasarkan pengalaman setelah mengganti benang yang lebih bagus, bukan hanya benang yang menjadi tidak mudah putus saat menjahit kain kaos namun hasil jahitan juga lebih rapi dan rapat.


Hasil jahitan pada kain rayon spandeks, jadi rapi kan? :)

Kurang lebih begitulah tips dan trik yang dapat dilakukan untuk memudahkan dalam menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit rumahan agar jahitan menjadi bagus. Cara ini tidak hanya dapat digunakan di mesin jahit portable (multifungsi), namun juga dapat dilakukan pada mesin jahit hitam (manual). Tentunya cara di atas saya jabarkan berdasarkan pengalaman dan informasi yang saya dapatkan. Semoga membantu ya. :)

Happy sewing... ^^


Tips dan Trik Menjahit Kain Kaos

Kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya dalam menjahit kain berbahan stretch (kaos) terutama yang berbahan rayon spandeks, yah kira-kira hampir sekitar dua tahun yang lalu. Saya menyebutnya kain kaos saja ya, karena bagi istilah awam lebih mudah dikenal sebagai kain kaos sebab identik dengan kain yang bersifat elastis dan lentur.



Awalnya saya sempat dibikin pusing tujuh keliling dengan si kain kaos ini. Sebagai seorang pemula, tadinya saya pikir bisa dengan mudah menjahit bahan apa saja sesuka hati menggunakan mesin jahit portable yang notabene memiliki dinamo kecil. Malahan waktu itu sempat kepedean banget nih terima orderan jilbab hana dari customer online shop saya, yang waktu itu lagi trend karena dipakai salah seorang pemeran utama di sebuah sinetron. Nah karena saat itu di daerah saya masih belum keluar jilbab model tersebut, akhirnya tercetuslah ide untuk bikin sendiri. Karena selain sebelumnya memang sudah ngebet banget pengen bikin jilbab sendiri, sebenarnya model pashmina instan seperti itu sudah pernah muncul di pasaran namun dengan bahan, ukuran dan tambahan aksesoris yang berbeda. Orang-orang sih nyebutnya jilbab fatin, namun pola jilbabnya sama persis dengan jilbab hana.

Tetapi pada saat menjahit ternyata berbagai masalah pun muncul. Selain sebentar-sebentar benangnya putus, kain rayon spandeks-nya lari-lari kesana kemari, dan hasil jahitan pun juga loncat-loncat. Nah lo, orderan udah diterima tapi kalau jahitan kacau gimana? Hahaha, ini sih gegara terlalu semangat dapet orderan sambil bayangin suatu saat bakal punya clothing line sendiri. :p

Permasalahan saat menjahit kain kaos (rayon spandeks)
Ternyata menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit portable memang ada triknya agar jahitannya bisa semulus dan serapi hasil jahitan mesin jahit industri (high speed) maupun overlock. Lihat di sini bagaimana tips dan trik untuk menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit rumahan.

Berdasarkan informasi yang saya dapat, cara praktis yang pertama dan tanpa harus membeli perlengkapan tambahan, adalah menjahit dengan menggunakan alas kertas. Baiklah, karena kepepet orderan akhirnya saya pakailah cara itu. Dan hasilnya lumayan rapi, tapi kebayang banget kan seperti apa ribetnya. Karena setelah dijahit, harus merobek kertasnya perlahan-lahan.

Untuk membuat pashmina instan berbahan kaos, kesulitan utama adalah saat membuat keliman tindas (double). Apalagi untuk kain berbahan rayon spandeks yang bagian tiras-tirasnya terkadang melengkung/menggulung. Duh ya ampun motong kainnya aja udah dibikin susah apalagi ngejahitnya. Meskipun sudah coba disetrika tetapi tiras kain tetap menggulung. Akhirnya sempat saya akali dengan cara membuat keliman tindas(single) dengan tegangan jahitan yang renggang, hanya sebagai "jahitan bantuan sementara" untuk membuat tiras kain agar tidak melengkung dan mudah dijahit. Lalu saya tekuk lagi hingga menjadi keliman double, dan hasil jahitan mendekati sempurna walaupun benang juga kadang-kadang suka putus di tengah jalan. Dan juga tetap ribet, karena hasil jahitan di keliman pertama tadi ya harus dilepas juga, walaupun hanya menarik benang jahitannya saja karena tegangan jahitannya yang renggang. Ternyata untuk menjahit keliman pada bahan rayon spandeks yang kainnya super duper elastis itu memang ada triknya juga, kapan-kapan saya share tipsnya ya.

Namun masalah masih berlanjut setelah saya share jilbab buatan saya, tanpa disangka ternyata orderan jadi nambah. O'ouw, kesempatan ada di depan mata dan sayang banget kalau sampai dilepas. Memang pada saat itu saya jual dengan harga yang relatif murah karena pikir saya kan masih pemula, jahitan belum rapi pula. Yah hitung-hitung promo perkenalan juga sambil belajar. Tapi kalau pakai cara di atas, kapan selesainya?

Suka sih orderan semakin bertambah, tapi gak kuat ama ribetnya. Dari hasil investigasi yang saya dapatkan, ternyata bule-bule di sana yang suka bikin DIY, mereka memakai jarum khusus untuk menjahit kain yang berbahan stretch yaitu ballpoint needle. Dan perjuangan masih berlanjut, karena keribetan yang saya alami gak cuma sampai di sini. Walaupun memang pada akhirnya ballpoint needle ini adalah final solution untuk menjahit kain kaos, tetapi untuk mendapatkan ballpoint needle di saat itu, dimana banyak orang masih belum tahu, rasanya juga udah bikin tekanan darah naik kali ya. Apalagi orderan udah numpuk dan customernya maksa mau nungguin PO(pre order). Karena butuh cepat, maka saya memutuskan untuk mencari ballpoint needle di toko offline. Tapi yang ada bukannya dapat barang yang dicari, malah sempat dijutekin juga loh ama si penjual yang sambil ngeyel bilang "emang ada jarum khusus untuk jahit kaos?".

Bagaimana cerita saya hingga akhirnya mendapatkan ballpoint needle, akan saya share di postingan berikutnya ya. Yah bersyukur saja, dengan masalah yang ada kan pengalaman saya jadi bertambah walaupun hanya belajar otodidak. Gak ada masalah ya gak belajar kan? :)


Pengalaman Sulitnya Menjahit Bahan Kaos

Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya dalam membeli ballpoint needle. Ini merupakan kelanjutan cerita saya yang sebelumnya yaitu pengalaman sulitnya menjahit bahan kaos. Tepatnya sekitar 1,5 tahun yang lalu yaitu pada pertengahan tahun 2014.


Saat itu bagi saya yang masih pemula dan baru punya mesin jahit sendiri, saya merasa sangat kesulitan untuk menjahit bahan kaos (stretch) menggunakan mesin jahit portable. Setelah akhirnya mendapatkan informasi bahwa memang ada tips dan trik khusus untuk menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit portable. Salah satunya adalah mengganti jarum mesin jahit yang biasa kita pakai menjadi ballpoint needle. Apaan tuh? Bolpen yang bisa buat ngejahit?

Jadi ballpoint needle ini bukan merk suatu jarum apalagi jenis bolpen, melainkan jenis jarum yang memang diproduksi khusus untuk menjahit kain yang berbahan stretch/elastis seperti kaos cotton combed, spandeks maupun jersey, untuk digunakan di mesin jahit rumahan baik manual maupun portable. Jika dilihat sekilas saja sih memang tidak ada perbedaan bentuk yang mencolok dengan jarum mesin jahit yang biasa dipakai pada umumnya (jarum universal). Secara kan jarum itu bentuknya kecil banget, mungkin baru bisa terlihat jika dilihat menggunakan lup/kaca pembesar kali ya. Hehe :)

Setelah mengumpulkan informasi, sebenarnya si ballpoint needle ini dijual di salah satu craft supply online di daerah Malang. Dan saat itupun stok barang hanya ada satu. Karena kebutuhan yang mendesak, maka pada waktu itu saya bermaksud untuk mencari ballpoint needle ini di toko offline saja terlebih dahulu. Ah di Malang aja ada yang jual, pasti di ibukota Jawa Timur a.k.a Surabaya ini berarti lebih banyak juga dong yang jual, begitu batin saya waktu itu.

 Maka tujuan pertama saya adalah pergi ke toko perlengkapan alat jahit yang ada di sekitar daerah rumah saya. Dan, tetooottttt. Seluruh toko perlengkapan jahit yang tersebar di kecamatan daerah tempat tinggal saya, baik toko kecil maupun toko besar tidak ada yang menjualnya. Tidak hanya "tidak menjual", bahkan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui mengenai jarum khusus untuk menjahit bahan kaos.

Dan salah satu penjual di toko peralatan jahit yang kecil menyarankan untuk memakai jarum jahit biasa(universal) dengan nomor 14. Dan beginilah salah satu percakapan yang terjadi di toko peralatan jahit yang lumayan besar yang sempat saya datangi.

"Mbak, ada jarum untuk jahit kaos?" tanya saya.

"Untuk jahit kaos? Ya sama aja mbak jarumnya. Ukurannya aja yang beda," jawab si penjual, sebut saja dia Mbak Jujuk (*nama samaran).

"Namanya ballpoint needle mbak." sahut saya.

"Kayak gimana ya itu, kalau ada contohnya tunjukin aja." tanya si mbak Jujuk.
Kalaupun ditunjukin bentuknya lah wong bentuknya ya sama aja kayak jarum emang dia bisa bedain apa, batin saya. Oke lah kalau begitu, karena saat itu gak bawa hp dan otomatis gak bisa nunjukin gambar. lalu saya beranjak pergi untuk mencari ke toko selanjutnya. Pindah ke toko perlengkapan jahit yang lumayan jauh jaraknya dari rumah, tokonya lumayan besar juga terlihat sangat ramai.

Begitu memulai dengan pertanyaan yang sama seperti di toko yang sebelumnya, sambil pasang muka jutek si penjual menjawab dengan nada ketus "Mana ada mbak jarum untuk kain kaos? Gak ada! Jarumnya ya sama aja pakai jarum biasa!"

Oke fine, segera saya pergi dari tempat itu. Kalau emang gak ada juga saya gak bakalan nanya kali, begitu batin saya. Dan dijutekin plus dieyelin ama si mbak-mbak penjual, bikin saya males cari si ballpoint needle ini di toko perlengkapan jahit lagi. Oh iya, kenapa gak cari ke toko tempat saya beli mesin jahit aja. Pasti mereka lebih tahu kan detail dan seluk beluk komponen mesin jahit.

Setelah sampai di tujuan, ternyata mereka sama ngeyelnya dengan penjual-penjual yang sebelumnya. Bahkan mereka menyarankan untuk memakai jarum jahit biasa dengan nomor 9. Aduh, speechless deh saya. Di tempat lain kataya nomor 14, di sini katanya nomor 9. Udah saya coba semua tetap aja gak enak, tetap jahitannya suka loncat-loncat.

Eeh, gak cuma sampai di situ. Bahkan saya juga sempat pergi ke salah satu gerai brand mesin jahit ternama yang ada di mall, yang juga menjual perlengkapan dan peralatan mesin jahit termasuk jarum jahit tentunya. Dan si penjual juga gak tahu loh tentang ballpoint needle. OMG, padahal nih ya di DIY tshirt di Youtube juga pakai si ballpoint needle ini. Berhubung lagi kepepet juga jadi gak mungkin dong saya improt import dari luar.

Baiklah, akhirnya saya putuskan untuk membeli online saja di toko yang saya ceritakan di atas, daripada udah capek keliling kepanasan eh makan hati pula dijutekin ama mbak-mbak penjual. Untung aja barangnya masih belum laku waktu itu, jadi saya yang dapetin deh. Semoga aja sekarang si ballpoint needle ini sudah semakin mudah didapatkan, secara banyak juga loh yang mengalami kesulitan yang sama seperti saya saat menjahit kain kaos. Karena sempat saya intipin di craft supply yang tadi sih barangnya juga sempat kosong lagi.

Lagian nih ya, penjual toko perlengkapan jahit itu pada jutek-jutek apa ya? Dulu waktu saya lagi hunting mesin jahit juga sempat dijutekin loh, padahal udah tanya-tanya dengan lembut dan pasang muka manis eh tetep aja si dia jutek.  Hmm, semoga hanya kebetulan aja.

Masih ingat percakapan saya dengan Mbak Jujuk di atas kan? Karena masih ada lanjutannya nih. Jadi saya balik ke toko tadi setelah saya dapat ballpoint needle dari membeli online, tujuannya sih mau beli pita. Tapi sekalian karena waktu itu si Mbak Jujuk rada ngeyel minta contohnya, maka saya bawa juga deh si ballpoint needle ini.

"Mbak, ini loh jarum yang untuk jahit kain kaos, kan mbaknya dulu minta bawain contohnya," kataku sambil nunjukin si ballpoint needle ke Mbak Jujuk dengan pasang wajah manis dan sumringah.

"Oh iya, saya gak jual ini. Lagian kalau saya jual ginian nanti yang beli sapa, masa mau jualin ke mbaknya aja?" sahut si mbak Jujuk.
Hadeh, yaudah lah ya. Oke bye.. *muka manis jadi muka asem   >__<


Kemana Harus Mencari Ballpoint Needles

Jarum jahit tentu merupakan salah satu perlengkapan utama dalam menjahit. Namun tahukah kamu bahwa ada beragam jenis jarum jahit yang tidak hanya dibedakan dari segi ukuran jarum saja, tetapi berdasarkan media kain maupun berdasarkan jenis mesin yang dipakai. Dan yang akan saya bahas kali ini adalah mengenai jarum jahit universal.

Apa itu jarum jahit universal?
Seperti arti kata universal yang berarti umum, maka jarum jahit universal adalah jarum jahit  standar dengan bagian ujung jarum (point) runcing namun sedikit membulat (tidak terlalu runcing), tidak mempunyai kode warna dan cocok digunakan untuk menjahit kain pada umumnya. Jenis jarum ini adalah jenis jarum standar yang biasa kita kenal dan wajib kita miliki. Jarum jahit inilah yang biasa kita gunakan di mesin jahit rumahan kita, baik itu mesin jahit konvensional (manual) maupun mesin jahit listrik (multifungsi).


Loh memangnya ada jarum mesin jahit yang gak umum ya? Tentu ada. Ada beberapa jenis jarum jahit khusus yang dipergunakan spesial untuk menjahit bahan-bahan yang memerlukan perhatian/treatment khusus dalam menjahitnya, semisal jeans, kain kaos hingga kulit. Perbedaan lebih spesifiknya terdapat pada bagian ujung jarum, namun secara kasat mata akan sedikit sulit untuk membedakannya. Biasanya jenis jarum jahit khusus ini ditandai dengan kode warna tertentu di bagian jarumnya. Nanti akan saya bahas di lain waktu ya.

Umumnya jika kita membeli di toko alat jahit, kita tidak perlu menyebutkan untuk membeli jarum jahit universal. Bisa diketawain kali ama penjualnya, hihi. Karena secara tidak langsung jika kita ingin membeli jarum mesin jahit, sudah pasti penjual toko akan memberikan kita jarum standar ini.

Selain itu, seperti yang saya tahu memang pada kemasan jarum dengan harga standar biasanya tidak menuliskan spesifikasi detail jenis jarum. Biasanya pada kemasan luar hanya tertera spesifikasi ukuran jarum. Berbeda dengan jarum jahit merk tertentu yang dikemas secara premium dan dengan harga yang pasti lebih mahal, biasanya ada spesifikasi mengenai klasifikasi jarum. Jadi pada kemasan luar umumnya terdapat keterangan "universal needle" beserta spesifikasi ukuran jarum. Gunanya untuk membedakan dengan jenis jarum khusus yang lainnya.


Kelebihan dan kekurangan jarum jahit universal
Singkatnya jarum jahit universal ini adalah jarum serbaguna yang wajib kita miliki. Selain itu juga sangat mudah ditemukan di setiap toko perlengkapan alat jahit. Karena bersifat universal maka jenis jarum ini bisa digunakan untuk menjahit di hampir semua jenis kain pada umumnya seperti katun, sifon, sutra, rayon, jeans, kanvas, dan lain sebagainya. Tinggal disesuaikan saja ukuran jarumnya berdasarkan dengan tingkat ketebalan kain yang akan dijahit.

Walaupun juga dapat digunakan untuk menjahit berbagai macam kain, namun jarum ini kurang berfungsi secara maksimal saat digunakan untuk menjahit beberapa jenis kain tertentu. Memang masih bisa menggunakan jarum jahit universal(standar) ini, namun hasilnya tidak akan serapi menggunakan jarum jahit khusus.

Khususnya pada jenis kain yang bersifat sangat lentur dan elastis (stretch) atau kain kaos seperti jersey, lycra maupun spandex. Dari hasil pengalaman saya saat menjahit bahan spandex menggunakan jarum jahit universal, biasanya pola jahitannya akan loncat-loncat (ada bagian yang tidak terjahit), atau terkadang benang hasil jahitannya menjadi kurang rapat (sedikit longgar). Lihat di sini untuk tips dan trik menjahit kain kaos.

Sekian penjelasan mengenai definisi jarum jahit universal, yang tentunya saya dapatkan dari pengalaman saya dalam belajar menjahit. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang sama-sama sedang mendalami ilmu jahit-menjahit. Sekarang saya mau lanjut belajar menjahit lagi ya. Siapa yang mau ikut? :)

Happy sewing.. ^__^

Mengenal Jenis Jarum Mesin Jahit Universal