Halaman

    Social Items

CARA MEMBUAT POLA ROK UNTUK PEMULA

 kali ini saya akan memberikan tips kepada anda yang mungkin masih pemula untuk membuat po CARA MEMBUAT POLA ROK UNTUK PEMULA


CARA MEMBUAT POLA ROK UNTUK PEMULA,- halo kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan memberikan tips kepada anda yang mungkin masih pemula untuk membuat pola rok dengan cara yang mudah, semoga membantu ya. 

Bagi kalian membuat rok itu susah ngga sih? kalau untuk yang masih pemula mungkin hal ini masih terbilang cukup sulit, tetapi girls itu mudah banget loh, simak sampai selesai yaa, karena kali ini saya akan memberikan tips membuat pola rok dengan sangat sederhana dan akan mudah untuk kalian pahami.

Langkah pertama sebelum membuat polanya :
1. Ukur lingkar pinggang
2. Ukur tinggi panggul
3. Ukur lingkar panggul

Berikut pola rok nya :

 kali ini saya akan memberikan tips kepada anda yang mungkin masih pemula untuk membuat po CARA MEMBUAT POLA ROK UNTUK PEMULA


Keterangan Pola Bagian Depan :

A-B= panjang rok
A-C= 2cm
A-E= Tinggi panggul
C-D= 0,5 Lk pinggang +3 +1 cm
E-F= 0,25 LK panggul +1 cm
B-G= E -F
G-H= B-G tambah 3-5cm

Keterangan Pola Bagian Belakang :

A-B= panjang rok
A-C= 2cm
A-E= Tinggi panggul
C-D= 0,5 LK pinggang +3 -1 cm
E-F= 0,25 LK panggul -1 cm
B-G= E -F
G-H= B-G tambah 3-5 cm


Nah itulah tips membuat pola rok untuk kalian yang masih pemula. Semoga membantu yaa, selamat mencoba.
Terimakasih sudah mampir ke article ini.
 

CARA MEMBUAT POLA ROK UNTUK PEMULA



Selamat berjumpa kembali, pada postingan kali ini saya ingin memberikan pola rok lipit hadap. Rok jenis ini biasa di gunakan untuk seragam anak sekolah tingkat pertama (SMP) dan sekolah menengah atas ( SMU), kenapa di sebut dengan lipit hadap? Ini di karenakan di bagian rok tersebut ada lipitan yang saling berhadapan, kalau dalam istilah penjahit nama nya adu manis.


Rok lipit akan  terlihat seperti rok span, saat penggunanya diam, namun saat berjalan rok tersebut akan lebih lebar di karenakan adanya lipitan sebesar 20 cm, dan ini tentu saja akan memberikan keleluasaan bagi penggunanya, namun yang saya heran, banyak juga anak sekolah  yang meminta agar bagian bawah rok tersebut di kecilkan agar sama dengan bagian atasnya. Padahal ini bisa menyulitkan saat melangkah, atau saat naik motor, karena bagian bawahnya yang tidak lebar lagi.

Untuk pola rok lipit hadap sendiri sebenarnya hanyalah pengembangan dari pola dasar rok, yang di berikan kelebihan sekitar 10 cm untuk jahitan lipit nya, untuk lebih jelas bagaimana pola rok lipit hadap tersebut, coba Anda perhatikan gambar nya di bawah ini

pola rok lipit hadap


Untuk keterangan gambarnya adalah sebagai berikut:

A-B         : panjang rok
A-C         : tinggi pinggul, jika bingung, maka tinggi pinggul ini sekitar 18 cm sampai 20 cm
A-D        : ¼ lingkar pinggang +3 cm ( tambahan 3 cm untuk kupnat)
C-E         : ¼ lingkar pinggul
A-F         : panjang kupnat ( panjangnya antara 10 cm sampai 12 cm)
D-H        : 1 cm
B-I          : C-E

Pola rok di atas merupakan pola dasar rok, selanjutnya pola rok tersebut pada bagian depannya di tambahi 10 cm untuk di buat lipitan, jika Anda masih pemula maka buat lah pola rok tersebut di kertas Koran atau kertas khusus pola yang berwarna coklat, untuk tambahan yang 10 cm bisa di buat langsung di pola, atau bisa juga kita hanya membuat pola dasar rok, selanjutnya  tambahan 10 cm ini di berikan saat pola rok tersebut di tempelkan di kain, sebagai ilustrasi nya kira-kira seperti berikut.


selanjutnya tinggal anda gunting kain rok mengikuti pola rok tersebut, pada bagian yang akan di lipit berikan lebihan seperti gambar di bawah ini

 

Saat kursus menjahit dahulu, praktek menjahit rok lipit hadap ini merupakan pelajaran menjahit tingkat terampil, Sedangkan untuk cara menjahitnya adalah sebagai berikut:


  • Pertama kita jahit pola rok depan, di mulai dengan menjahit kupnat, lalu jahit lipitan depan ,untuk jahitan lipitan sendiri sekitar 25 cm dari atas, sedangkan bagian bawahnya di biarkan terbuka, jadi lipitan ini tidak di jahit sampai bawah.





  • untuk bagian yang di jahit, berikan jahitan tindas di bagian atasnya agar lebih kuat saat di gunakan, biasanya bagian ujung jahitan akan terlepas jika jahitan kurang kuat, maka jahitlah beberapa kali.





  • Jika menggunakan saku, maka buatlah saku rok tersebut sampai jadi,Setelah bagian depan jadi, maka selanjutnya jahit sambung bagian belakang pola rok, pasang resleting, dan jahit kupnat nya.




  • Sambung bagian pinggir kiri dan kanan pola rok bagian depan dan belakang.

  • Buat tali ban lalu pasang lah pada tiap bagian kupnat, jadi   jumlah dari tali ban rok adalah 4 buah, namun jika pinggang pengguna nya sangat besar, di atas 90 cm maka boleh ditambahi menjadi 5 buah

  • Buat ban pinggang rok, lalu pasang pada lingkar pinggang, namun ukurlah terlebih dahulu lingkar pinggang rok, apakah sudah sesuai dengan ukuran pinggang pengguna nya nanti, jik belum maka perbaikilah dahulu, berdasarkan pengalaman, tambahilah sekitar ½ cm dari ukuran lingkar pinggang asli, entah mengapa jika di buat pas, pada saat ban pinggang selesai di pasang,  suka agak kurang dari yang seharusnya.

  • Untuk keliman bagian bawah, jika ingin rapih maka jahitlah menggunakan tusuk soom tangan, namun jika ingin praktis bisa langsung di jahit, dan biasa nya seragam sekolah tidak perlu jahitan yang halus.




  • Setrika sampai licin, dan rok pun siap di gunakan


Kira nya cukup sampai di sini artikel yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang mencari gambar pola rok lipit hadap, untuk membuat seragam sekolah atau seragam kerja. Terima kasih atas kunjungannya dan sampai jumpa pada artikel saya yang lainnya.

pola rok lipit hadap dan keterangan cara menjahitnya

Cara Membuat Pola Kulot

 kali ini saya akan memebrikan tips bagimana sih caranya untuk membuat pola dasar kulot Cara Membuat Pola Kulot


Cara Membuat Pola Kulot,- Halo kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan memebrikan tips bagimana sih caranya untuk membuat pola dasar kulot?  kulot memang seperti sudah pakaian sehari-hari bagi kalngan wanita, pasalnya desaign yang simple dan juga santai, sangat nyaman digunakan kemana saja dan dimana saja. Nah banyak juga di antara kalian yang masih penasraan ataupun ingin belajar bagimana sih caranya untuk membuat celana kulot, mari saya jelaskan.

Biasanya kulot dibuat tanpa pola juga bisa, namun bagi kalangan pemula hal itu tetu saja masih dibilang cukup sulit untuk dilakukan secara awangan, nah oleh karena itu disini saya akan memberikan tips untuk membuat pola kulot agar kalian bisa mencobanya sendiri di rumah.

Berikut cara membuat pola celana kulot :

Contoh ukuran: 
1. Lingkar pinggang = 64 cm. 
2. Tinggi pinggul = 19 cm. 
3. Lingkar pinggul = 88 cm. 
4. Panjang kulot = 57 cm. 
5. Tinggi duduk = 24 cm.

atau bisa kalian sesuaikan sesuai selera masing-masing.

POLA KULOT BAGIAN DEPAN


Keterangan Pola Bagian Depan : 

Buatlah pola rok bagian depan, perubahannya : 
A – B = turun 1 ½ cm 
B – C = tinggi pinggul = 19 cm 
B - D = tinggi duduk = 24 cm 
D – E = turun 3 sampai 5 cm 
B – F = panjang kulot = 57 cm 
B – J = ¼ lingkar pinggang + 3 (64 cm : 4) + 3 cm = 19 cm 
C – L = ¼ lingkar pinggul + 1 (88 cm : 4) + 1 cm = 23 cm 
F – M = C – L = 23 cm 
M - N = 3 cm 
J – N = B – F = 57 cm 
E – O = ¼ (C – L) + 11 cm = (23 cm : 4) + 1 cm = 7 cm 
D – P = 1 cm 

Hubungkan titik B – P – 0, B – J – L – N dan R – F – N 
Q = E – o = 7 cm 
Q – R = 1 ½ cm 

Titik R naik 12 cm B – H = 7 ½ cm 
H – I = 3 cm 
H – K = panjang kupnat = 11 cm


POLA KULOT BAGIAN BELAKANG


Keterangan Pola Bagian Belakang 

A – B = turun 1 ½ cm 
B – C = tinggi pinggul = 19 cm 
B – D = tinggi duduk = 23 cm 
D – E = turun 3 sampai 5 cm 
B – F = Panjang kulot = 57 cm 
B – J = ¼ lingkar pinggang + kupnat (64 cm : 4) + 3 cm = 19 cm 
C – L = ¼ lingkar pinggul – 1 cm = (88 cm : 4) – cm = 21 cm 
F – M = C – L = 23 cm 
M - N = 3 cm 
D – P’ = 2 cm 
E – O = E – O( pola depan) = O – O’ = 4 cm 
F – Q = E – O = 7 cm 
Q - Q’ = 4 cm 
Q’ – R = 1 ½ cm 

Titik R naik 1 ½ cm 
Hubungkan titik B – P’ – O’ – R, B – J – L – N dan R – F – N 
B - H = 1/10 lingkar pinggang = 6 ½ cm 
H – I = lebar kupnat 3 cm 
H – K = panjang kupnat = 11 cm



Nah itula polanya semoga bisa membantu yaa, selamat mencoba.
Dan terimakasih sudah mampir ke article ini.

Cara Membuat Pola Kulot

selamat berjumpa kembali, untuk posting kali ini kita akan belajar membuat rok lipit-lipit atau rok rempel, rok lipit adalah rok yang sekelilingnya di jahit rempel, dengan di lipit lipit ini maka bagian bawah rok akan menjadi semakin lebar, biasanya rok tersebut di gunakan untuk seragam anak sekolah, untuk membuat rok lipit lipit itu sebenarnya sangat mudah, Disini saya akan memberikan tekhnik membuat lipit-lipit yang cepat dan mudah, namun hasilnya rapih. Cara ini bisa di gunakan dan di praktekan bahkan oleh penjahit pemula sekalipun.


Untuk membuat rok lipit ini yang harus kita dapatkan adalah ukuran lingkar pinggang dan panjang rok yang akan di buat, untuk lingkar pinggul tidak perlu di ukur karena rok lipit mampu mengikuti ukuran pinggul seberapa pun besarnya. Sementara untuk gambar pola dari rok ini tidak terlalu penting karena pembuatannya hanyalah melipit atau merempel kain sampai lebar tertentu, yaitu selebar ban pinggang saja.

Setelah kita mendapatkan ukuran tersebut, guntinglah panjang dari kain yang akan kita jahit menjadi rok lipit sesuai ukurannya dengan di kurangi 3 cm . karena yang 3 cm ini nantinya akan di ganti dengan ban pinggang.  

untuk lipit ini kita tentukan ukuran lebar lipitnya mau berapa, untuk standar lipit yang bagus adalah 3 cm untuk yang terlihat dan 6 cm untuk yang di lipit,  namun lipit tersebut membutuhkan lebih banyak kain nantinya, kalau saya sendiri jika membuat rok lipit ini susunannya adalah 5 cm di luar dan 6 cm untuk di lipit, dengan ukuran ini maka dengan lebar kain 150 cm akan di dapat hasil lipitan selebar kurang lebih 70 cm. namun untuk besarnya lipitan ini semua tergantung Anda, yang jelas semakin rapat  jarak lipitan maka bentuk rok akan semakin bagus sementara ukuran lebar kain yang di butuhkan semakin lebar dan sebaliknya.

Untuk contoh kali ini kita gunakan saja ukuran 5 dan 6 cm, dan proses cara pengerjaan nya adalah sebagai berikut, silahkan Anda simak dengan seksama.

  • Pertama sekali  jahit kelimlah dahulu  bagian bawah rok, ini agar tidak menyetrika kembali jahitan kelim ini setelah kain di jadikan lipitannya, namun ini opsional, dalam arti anda bisa saja menjahit kelim rok tersebut terakhir.



  • Setelah rok di kelim selanjutnya berikan tanda dengan kapur jahit 3 cm dari ujung kain, 3 cm ini untuk tempat resleting nantinya.  Setelah itu berikan tanda 5 cm dari tanda kapur pertama



  • Lalu berikan kembali tanda kapur dengan jarak lebar 6 cm dari tanda kapur kedua



  • Begitu seterusnya saling silang antara 5 cm dan 6 cm, sampai seluruh kain di berikan tanda, sehingga hasil dari pemberian tanda tersebut seperti  berikut ini.



  • Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah kain rok yang sudah di kelim, pastikan ukuran tanda sama dengan ukuran yang di bagian atas.


  • Selanjutnya mulailah menjahit lipit lipit bagian atas kain sesuai tanda kapur yang sudah kita buat



  • Untuk bagian bawah kain jahit juga lipit nya, hanya saja jahitlah jarang langkah mesin lebar-lebar) karena jahitan tersebut akan di buka kembali setelah rok tersebut di gosok


 
  • Untuk lebih memudahkan membuka kembali jahitan jarang ini nantinya, gunting-guntinglah jahitan tersebut.



  • Setelah itu tempatkan kain di meja gosok, lalu setrika lipitan nya sampai licin sempurna, semprot dengan air agar lebih mudah menjadi licin, jika lipitan kita ingin lebih bagus lagi maka gunakanlah cairan khusus untuk membuat lipit ini yang bernama prisket, anda bisa membelinya di toko peralatan menjahit, di kemas menggunakan botol plastik kecil,  terakhir saya membeli cairan prisket ini saat kursus menjahit di tahun 2005 seharga Rp.1000 / perbotol, kalau sekarang harganya kurang tahu karena tidak pernah membelinya lagi, hehehe.



  • Lakukan terus menggosok lipitan sampai benar-benar licin dan memastikan lipitan tersebut tidak akan berubah kembali nantinya.




  • Jika dirasa lipitan sudah bagus, maka selanjutnya tinggal kita buka jahitan jarang yang berada di bagian bawah keliman, atau bisa juga jahitan jarang ini kita buka setelah rok lipit ini selesai dijahit.



  • Dan seperti inilah hasil akhir setelah kain tersebut selesai di gosok, selanjutnya Anda bisa menjahit kain tersebut menjadi sebuah rok, dengan cara memasang resleting dan ban pinggangnya. Untuk resleting ini bisa menggunakan resleting biasa maupun resleting jepang, sementara untuk ban pinggang bisa menggunakan karet bisa juga tidak, untuk cara pemasangannya sendiri sudah saya bahas di artikel saya yang terdahulu, silahkan di baca jika Anda belum mengetahuinya.



Selain cara yang sudah saya sampaikan di atas, Anda bisa juga membuat lipitan ini dengan cara memberikan tanda dengan kapur kemudian langsung di gosok dengan setrika, tanpa perlu di jahit terlebih dahulu, namun cara ini tidak saya rekomendasikan bagi  Anda yang saat ini masih pemula di bidang menjahit karena prosesnya lebih sulit jika di bandingkan dengan cara yang sudah saya sampaikan di atas.

Sebagai tambahan, jika setelah di lipit-lipit ternyata ukuran lebar kain kurang dari ukuran lingkar pinggang, maka tinggal kita jahit sambung dengan kain sampai di dapat ukuran lebar yang di kehendaki, jika tidak ada sisa kain lagi, maka rubahlah lebar lipitannya, semisal menjadi 6 cm untuk luar dan 6 cm untuk bagian yang di lipit.

Demikianlah tutorial membuat rok lipit yang bisa saya sampaikan untuk kali ini, kurang lebihnya saya mohon ma’af dan terima kasih atas kunjungannya.

cara melipat lipat kain yang cepat dan mudah untuk pembuatan rok rempel

Nah setelah kita belajar membuat pola mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita langsung praktek membuat mukenanya donk. Yuk langsung aja simak cara mudah membuat mukena berikut ini. Mesin jahit kamu sudah siap kan? :)


Kain yang akan aku pakai kali ini adalah kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Aku memilih kain rayon yang tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya pola mukena sederhana ini juga memang digunakan untuk membuat mukena bali. Karena pada dasarnya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.

Lihat juga di sini, cara memotong pola untuk membuat mukena bali.

Siapkan kain yang sudah dipotong seperti pada pola mukena yang sebelumnya sudah saya bahas di sini. Pola mukena tersebut adalah pola mukena sederhana, tanpa ada tambahan pelapis di bagian kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun mudah dan tidak terlalu rumit, serta cocok digunakan untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.


Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bagian dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bagian yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bagian baik saling berhadapan.


 Kemudian buat kampuh dengan lebar 1cm di sepanjang J-K-N , sisakan ruang pada M-N, lalu lajutkan jahitan pada M-I. Jadi M ke N jangan dijahit, beri jarak kira-kira 1,5cm sebagai ruang untuk membalik kain. Setelah selesai dijahit, baliklah kain tersebut melalui lubang M-N sehingga kain bagian baik berada di luar seperti gambar di bawah ini.


Nah untuk bagian dagunya, aku ambil dari bagian kain yang bermotif. Jadi bisa sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bagian yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bagian yang tidak terjahit.


Tali kepala
Lipat lebar bahan menjadi dua dengan posisi kain bagian baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan bantuan bolpoin atau sumpit, sehingga bagian baik kain berada di luar dan lebar tali kepala adalah 1,5cm.


Siapkan karet elastis lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan bantuan peniti hingga posisi ujung karet elastis berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan bantuan jarum pentul seperti pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.



Atasan mukena
Siapkan bahan atasan mukena yang sudah dipotong menyerupai seperempat lingkaran sesuai dengan pola yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama adalah menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru seperti gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bagian baik saling berhadapan (kain bagian buruk menghadap ke luar).

Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar  ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya aku pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bagian yang buruk  ±  ½ cm, lalu lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C lalu lanjutkan hingga ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari  H ke G dan lanjutkan hingga ke H lagi. Dan hasilnya terlihat seperti ini.

Langkah selanjutnya adalah memasang karet elastik untuk bagian dahi. Siapkan karet elastik dengan lebar 0.5-0,75cm sepanjang 15cm. Tekuk pinggiran kain bagian lubang kepala ke arah buruk kain selebar 1cm, sematkan dengan beberapa jarum pentul. Masukkan karet elastik ke dalamnya (menempel ke pinggir tekukan kain), di posisi antara V1 - V2, seperti gambar di bawah ini.

Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak  ±  ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A lalu lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti saat melewati bagian yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, sebab panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain agar menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap menempel di ujung tekukan kain agar tidak ikut terjahit saat membuat kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bagian kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, seperti pada gambar kanan bawah.


 Lanjutkan menjahit kelim hingga kembali ke titik Z. Dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.




Selanjutnya adalah memasang segitiga bagian dagu yang telah dibuat sebelumnya. Letakkan bagian dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bagian Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul seperti gambar di bawah ini.


Agar rapi, aku memasangnya dengan cara seperti gambar di atas ini. Jadi bagian dagunya dipasang dari bagian dalam mukena, lalu sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga kini kita sedang melihat bagian luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bagian luar mukena seperti gambar di atas (gambar bagian bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bagian dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bagian dagu (dari bagian luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


Nah, langkah terakhir untuk membuat atasan mukena adalah memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bagian bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bagian dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat seperti ini.


detail atasan mukena


Rok mukena
Untuk membuat bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup mudah dan nggak begitu ribet seperti membuat atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama seperti langkah awal saat membuat atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, karena tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bagian kampuhnya bisa diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka aku memakai teknik kampuh perancis. Aku membuat kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain  ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain,  ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.

Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bagian bawah rok mukena dengan membuat kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama seperti saat membuat keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak seperti ini.

Langkah terakhir untuk membuat bawahan mukena adalah membuat ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Caranya untuk membuat ban pinggang elastik bisa dilihat di sini. Hasil akhirnya bakalan seperti ini nih.


Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya kalau bisa bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih keliatan kece kan kayak yang jahit :p . Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin pede sewaktu tarawih di masjid pas bulan ramadhan nanti. Eh siapa tau juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Hahaha, lumayan buat tambah-tambah ongkos lebaran lah ya. :D

mukena bali tampak depan

mukena bali tampak belakang


Gimana, sudah bisa kan membuat mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal aku membuat mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula pasti masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)

Happy sewing evribadehh... ^^



Cara Mudah Membuat Mukena, Cocok untuk Pemula