Halaman

    Social Items

Tentu teman-teman pernah dan sering mendengar kata DIY kan? Karena ini merupakan blog crafting, maka yang saya bahas tentu bukanlah Daerah Istimewa Yogyakarta. DIY yang saya maksudkan ini adalah kepanjangan dari do it yourself.

Sesuai kepanjangannya yang berasal dari bahasa Inggris, DIY atau do it yourself  jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka dapat berarti "lakukan sendiri". Atau dalam bahasa gaulnya berarti kerjain sendiri, bikin sendiri.




Apa itu DIY?
Menurut sang ratu kamus alias Wikipedia Indonesia, ternyata DIY (do it yourself) dalam bahasa Indonesia ini disebut juga sebagai swakriya. Nah loh, saya koq baru dengar ya dengan istilah ini? Malahan saya lebih familiar istilah DIY daripada swakriya. *tutup muka pakai bantal >__<

Jadi berdasarkan Wikipedia Indonesia, swakriya (dalam bahasa Inggris: DIY - do it yourself) adalah metode membangun, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan seorang ahli atau profesional. Penelitian akademik menggambarkan swakriya sebagai perilaku di mana "seorang individu terlibat bahan baku, semi-baku, dan bagian komponen untuk memproduksi, mengubah, atau menyusun ulang kepemilikan materi, termasuk yang diambil dari lingkungan alam (misalnya, lanskap)".

Secara garis besarnya, DIY (do it yourself) ini berarti suatu kegiatan membuat, memperbaiki dan atau memodifikasi sesuatu yang dilakukan sendiri oleh seseorang tanpa memerlukan bantuan seorang yang ahli di bidangnya. Seperti misalnya, si Surtiani ingin mengikuti kontes fashion kucing, dan saat kontes berlangsung ia ingin kucing peliharaannya yang dinamakan Raisya mengenakan pakaian yang bagus dan lucu, lalu Surtiani mencoba untuk membuat sendiri pakain untuk si Raisya dengan bahan dan perlengkapan yang ia miliki tanpa harus pergi ke penjahit. Nah contoh cerita kegiatan Surtiani yang membuatkan baju untuk Raisya ini bisa disebut sebagai DIY. Akan tetapi kegiatan mandi sendiri, cuci piring sendiri serta cuci baju sendiri tidak dapat disebut sebagai DIY ya teman-teman. *nama dan kasus cerita ini hanyalah sekedar contoh semata, mohon maaf jika ada kesamaan dalam penulisan kisah atau nama :)

Ternyata istilah ini sudah dikenal setidaknya sejak tahun 1912 dan mulai dipakai secara umum di negara Amerika Serikat sejak tahun 1950-an, terutama pada kegiatan perbaikan rumah dan pemeliharaan. Dan seiring perkembangan waktu, istilah ini semakin dikenal dan meluas di berbagai bidang khususnya dalam bidang seni kerajinan dan keterampilan atau crafting. Bahkan semakin banyak kita jumpai tutorial DIY yang berhubungan dengan crafting baik berupa blog maupun video.

Manfaat DIY
DIY bukan hanya merupakan kegiatan iseng-iseng yang dilakukan hanya untuk sekedar mengisi waktu luang, Meskipun terlihat tidak praktis (dibandingkan dengan membeli), namun ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dalam melakukan DIY ini yaitu :
1. menambah kreatifitas
2. menambah wawasan
3. menghemat biaya
4. barang yang dibuat unik / tidak pasaran
5. mandiri
6. perasaan puas dan bangga dengan hasil karya buatan sendiri

Sekarang sudah tahu kan apa itu DIY beserta kelebihannya. Nah apakah kalian berminat untuk mencoba ber-DIY ria..? :)

Apa Itu DIY ?

Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya dalam membeli ballpoint needle. Ini merupakan kelanjutan cerita saya yang sebelumnya yaitu pengalaman sulitnya menjahit bahan kaos. Tepatnya sekitar 1,5 tahun yang lalu yaitu pada pertengahan tahun 2014.


Saat itu bagi saya yang masih pemula dan baru punya mesin jahit sendiri, saya merasa sangat kesulitan untuk menjahit bahan kaos (stretch) menggunakan mesin jahit portable. Setelah akhirnya mendapatkan informasi bahwa memang ada tips dan trik khusus untuk menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit portable. Salah satunya adalah mengganti jarum mesin jahit yang biasa kita pakai menjadi ballpoint needle. Apaan tuh? Bolpen yang bisa buat ngejahit?

Jadi ballpoint needle ini bukan merk suatu jarum apalagi jenis bolpen, melainkan jenis jarum yang memang diproduksi khusus untuk menjahit kain yang berbahan stretch/elastis seperti kaos cotton combed, spandeks maupun jersey, untuk digunakan di mesin jahit rumahan baik manual maupun portable. Jika dilihat sekilas saja sih memang tidak ada perbedaan bentuk yang mencolok dengan jarum mesin jahit yang biasa dipakai pada umumnya (jarum universal). Secara kan jarum itu bentuknya kecil banget, mungkin baru bisa terlihat jika dilihat menggunakan lup/kaca pembesar kali ya. Hehe :)

Setelah mengumpulkan informasi, sebenarnya si ballpoint needle ini dijual di salah satu craft supply online di daerah Malang. Dan saat itupun stok barang hanya ada satu. Karena kebutuhan yang mendesak, maka pada waktu itu saya bermaksud untuk mencari ballpoint needle ini di toko offline saja terlebih dahulu. Ah di Malang aja ada yang jual, pasti di ibukota Jawa Timur a.k.a Surabaya ini berarti lebih banyak juga dong yang jual, begitu batin saya waktu itu.

 Maka tujuan pertama saya adalah pergi ke toko perlengkapan alat jahit yang ada di sekitar daerah rumah saya. Dan, tetooottttt. Seluruh toko perlengkapan jahit yang tersebar di kecamatan daerah tempat tinggal saya, baik toko kecil maupun toko besar tidak ada yang menjualnya. Tidak hanya "tidak menjual", bahkan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui mengenai jarum khusus untuk menjahit bahan kaos.

Dan salah satu penjual di toko peralatan jahit yang kecil menyarankan untuk memakai jarum jahit biasa(universal) dengan nomor 14. Dan beginilah salah satu percakapan yang terjadi di toko peralatan jahit yang lumayan besar yang sempat saya datangi.

"Mbak, ada jarum untuk jahit kaos?" tanya saya.

"Untuk jahit kaos? Ya sama aja mbak jarumnya. Ukurannya aja yang beda," jawab si penjual, sebut saja dia Mbak Jujuk (*nama samaran).

"Namanya ballpoint needle mbak." sahut saya.

"Kayak gimana ya itu, kalau ada contohnya tunjukin aja." tanya si mbak Jujuk.
Kalaupun ditunjukin bentuknya lah wong bentuknya ya sama aja kayak jarum emang dia bisa bedain apa, batin saya. Oke lah kalau begitu, karena saat itu gak bawa hp dan otomatis gak bisa nunjukin gambar. lalu saya beranjak pergi untuk mencari ke toko selanjutnya. Pindah ke toko perlengkapan jahit yang lumayan jauh jaraknya dari rumah, tokonya lumayan besar juga terlihat sangat ramai.

Begitu memulai dengan pertanyaan yang sama seperti di toko yang sebelumnya, sambil pasang muka jutek si penjual menjawab dengan nada ketus "Mana ada mbak jarum untuk kain kaos? Gak ada! Jarumnya ya sama aja pakai jarum biasa!"

Oke fine, segera saya pergi dari tempat itu. Kalau emang gak ada juga saya gak bakalan nanya kali, begitu batin saya. Dan dijutekin plus dieyelin ama si mbak-mbak penjual, bikin saya males cari si ballpoint needle ini di toko perlengkapan jahit lagi. Oh iya, kenapa gak cari ke toko tempat saya beli mesin jahit aja. Pasti mereka lebih tahu kan detail dan seluk beluk komponen mesin jahit.

Setelah sampai di tujuan, ternyata mereka sama ngeyelnya dengan penjual-penjual yang sebelumnya. Bahkan mereka menyarankan untuk memakai jarum jahit biasa dengan nomor 9. Aduh, speechless deh saya. Di tempat lain kataya nomor 14, di sini katanya nomor 9. Udah saya coba semua tetap aja gak enak, tetap jahitannya suka loncat-loncat.

Eeh, gak cuma sampai di situ. Bahkan saya juga sempat pergi ke salah satu gerai brand mesin jahit ternama yang ada di mall, yang juga menjual perlengkapan dan peralatan mesin jahit termasuk jarum jahit tentunya. Dan si penjual juga gak tahu loh tentang ballpoint needle. OMG, padahal nih ya di DIY tshirt di Youtube juga pakai si ballpoint needle ini. Berhubung lagi kepepet juga jadi gak mungkin dong saya improt import dari luar.

Baiklah, akhirnya saya putuskan untuk membeli online saja di toko yang saya ceritakan di atas, daripada udah capek keliling kepanasan eh makan hati pula dijutekin ama mbak-mbak penjual. Untung aja barangnya masih belum laku waktu itu, jadi saya yang dapetin deh. Semoga aja sekarang si ballpoint needle ini sudah semakin mudah didapatkan, secara banyak juga loh yang mengalami kesulitan yang sama seperti saya saat menjahit kain kaos. Karena sempat saya intipin di craft supply yang tadi sih barangnya juga sempat kosong lagi.

Lagian nih ya, penjual toko perlengkapan jahit itu pada jutek-jutek apa ya? Dulu waktu saya lagi hunting mesin jahit juga sempat dijutekin loh, padahal udah tanya-tanya dengan lembut dan pasang muka manis eh tetep aja si dia jutek.  Hmm, semoga hanya kebetulan aja.

Masih ingat percakapan saya dengan Mbak Jujuk di atas kan? Karena masih ada lanjutannya nih. Jadi saya balik ke toko tadi setelah saya dapat ballpoint needle dari membeli online, tujuannya sih mau beli pita. Tapi sekalian karena waktu itu si Mbak Jujuk rada ngeyel minta contohnya, maka saya bawa juga deh si ballpoint needle ini.

"Mbak, ini loh jarum yang untuk jahit kain kaos, kan mbaknya dulu minta bawain contohnya," kataku sambil nunjukin si ballpoint needle ke Mbak Jujuk dengan pasang wajah manis dan sumringah.

"Oh iya, saya gak jual ini. Lagian kalau saya jual ginian nanti yang beli sapa, masa mau jualin ke mbaknya aja?" sahut si mbak Jujuk.
Hadeh, yaudah lah ya. Oke bye.. *muka manis jadi muka asem   >__<


Kemana Harus Mencari Ballpoint Needles

Kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya dalam menjahit kain berbahan stretch (kaos) terutama yang berbahan rayon spandeks, yah kira-kira hampir sekitar dua tahun yang lalu. Saya menyebutnya kain kaos saja ya, karena bagi istilah awam lebih mudah dikenal sebagai kain kaos sebab identik dengan kain yang bersifat elastis dan lentur.



Awalnya saya sempat dibikin pusing tujuh keliling dengan si kain kaos ini. Sebagai seorang pemula, tadinya saya pikir bisa dengan mudah menjahit bahan apa saja sesuka hati menggunakan mesin jahit portable yang notabene memiliki dinamo kecil. Malahan waktu itu sempat kepedean banget nih terima orderan jilbab hana dari customer online shop saya, yang waktu itu lagi trend karena dipakai salah seorang pemeran utama di sebuah sinetron. Nah karena saat itu di daerah saya masih belum keluar jilbab model tersebut, akhirnya tercetuslah ide untuk bikin sendiri. Karena selain sebelumnya memang sudah ngebet banget pengen bikin jilbab sendiri, sebenarnya model pashmina instan seperti itu sudah pernah muncul di pasaran namun dengan bahan, ukuran dan tambahan aksesoris yang berbeda. Orang-orang sih nyebutnya jilbab fatin, namun pola jilbabnya sama persis dengan jilbab hana.

Tetapi pada saat menjahit ternyata berbagai masalah pun muncul. Selain sebentar-sebentar benangnya putus, kain rayon spandeks-nya lari-lari kesana kemari, dan hasil jahitan pun juga loncat-loncat. Nah lo, orderan udah diterima tapi kalau jahitan kacau gimana? Hahaha, ini sih gegara terlalu semangat dapet orderan sambil bayangin suatu saat bakal punya clothing line sendiri. :p

Permasalahan saat menjahit kain kaos (rayon spandeks)
Ternyata menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit portable memang ada triknya agar jahitannya bisa semulus dan serapi hasil jahitan mesin jahit industri (high speed) maupun overlock. Lihat di sini bagaimana tips dan trik untuk menjahit kain kaos menggunakan mesin jahit rumahan.

Berdasarkan informasi yang saya dapat, cara praktis yang pertama dan tanpa harus membeli perlengkapan tambahan, adalah menjahit dengan menggunakan alas kertas. Baiklah, karena kepepet orderan akhirnya saya pakailah cara itu. Dan hasilnya lumayan rapi, tapi kebayang banget kan seperti apa ribetnya. Karena setelah dijahit, harus merobek kertasnya perlahan-lahan.

Untuk membuat pashmina instan berbahan kaos, kesulitan utama adalah saat membuat keliman tindas (double). Apalagi untuk kain berbahan rayon spandeks yang bagian tiras-tirasnya terkadang melengkung/menggulung. Duh ya ampun motong kainnya aja udah dibikin susah apalagi ngejahitnya. Meskipun sudah coba disetrika tetapi tiras kain tetap menggulung. Akhirnya sempat saya akali dengan cara membuat keliman tindas(single) dengan tegangan jahitan yang renggang, hanya sebagai "jahitan bantuan sementara" untuk membuat tiras kain agar tidak melengkung dan mudah dijahit. Lalu saya tekuk lagi hingga menjadi keliman double, dan hasil jahitan mendekati sempurna walaupun benang juga kadang-kadang suka putus di tengah jalan. Dan juga tetap ribet, karena hasil jahitan di keliman pertama tadi ya harus dilepas juga, walaupun hanya menarik benang jahitannya saja karena tegangan jahitannya yang renggang. Ternyata untuk menjahit keliman pada bahan rayon spandeks yang kainnya super duper elastis itu memang ada triknya juga, kapan-kapan saya share tipsnya ya.

Namun masalah masih berlanjut setelah saya share jilbab buatan saya, tanpa disangka ternyata orderan jadi nambah. O'ouw, kesempatan ada di depan mata dan sayang banget kalau sampai dilepas. Memang pada saat itu saya jual dengan harga yang relatif murah karena pikir saya kan masih pemula, jahitan belum rapi pula. Yah hitung-hitung promo perkenalan juga sambil belajar. Tapi kalau pakai cara di atas, kapan selesainya?

Suka sih orderan semakin bertambah, tapi gak kuat ama ribetnya. Dari hasil investigasi yang saya dapatkan, ternyata bule-bule di sana yang suka bikin DIY, mereka memakai jarum khusus untuk menjahit kain yang berbahan stretch yaitu ballpoint needle. Dan perjuangan masih berlanjut, karena keribetan yang saya alami gak cuma sampai di sini. Walaupun memang pada akhirnya ballpoint needle ini adalah final solution untuk menjahit kain kaos, tetapi untuk mendapatkan ballpoint needle di saat itu, dimana banyak orang masih belum tahu, rasanya juga udah bikin tekanan darah naik kali ya. Apalagi orderan udah numpuk dan customernya maksa mau nungguin PO(pre order). Karena butuh cepat, maka saya memutuskan untuk mencari ballpoint needle di toko offline. Tapi yang ada bukannya dapat barang yang dicari, malah sempat dijutekin juga loh ama si penjual yang sambil ngeyel bilang "emang ada jarum khusus untuk jahit kaos?".

Bagaimana cerita saya hingga akhirnya mendapatkan ballpoint needle, akan saya share di postingan berikutnya ya. Yah bersyukur saja, dengan masalah yang ada kan pengalaman saya jadi bertambah walaupun hanya belajar otodidak. Gak ada masalah ya gak belajar kan? :)


Pengalaman Sulitnya Menjahit Bahan Kaos

CARA MENJAHIT BISBAN ISI

 kali ini saya akan memberikan tips kepada untuk memasang atau menjahit bisban isi CARA MENJAHIT BISBAN ISI


CARA MENJAHIT BISBAN ISI,- Halo teman-teman kembali bersama saya, kali ini saya akan memberikan tips kepada untuk memasang atau menjahit bisban isi. sebelum saya jelaskan lebih jauh sudahkah anda mengerti apa itu bisban? jika belum mari saya jelaskan terlebih dahulu. Bisban isi adalah merupakan salah satu aksesoris yg biasa di gunakan untuk vareasi/list pada baju tidur, gamis, kemeja, kerudung, bros dll supaya kelihatan lebih menarik.

Bias piping ini tidak hanya untuk pemanis project jahitan saja loh, bias piping juga bisa membantu project jahitan jadi lebih stabil. biasanya yang suka bikin Diy Bag juga bisa pakai bias piping agar terlihat kokoh bagian pinggirannya.

Sebelumnya saya sudah pernah memberikan tips untuk membuatnya :


 kali ini saya akan memberikan tips kepada untuk memasang atau menjahit bisban isi CARA MENJAHIT BISBAN ISI


Berikut cara menjahitnya :

1. menjahit bisban ini pada kain di belahan ujung nya, maksud dari penjahitan ini biar posisi bisban tidak berubah ketika akan di jahit pinggiran yang ada isinya. Untuk menjahit nya pertama letakan kain baju dibawah kemudian tempatkan bisban di atas nya kemudian tutup dengan sambungan kain baju sesudah itu jahitlah dari ujung  ke ujung hingga selesai.

2. Setelah jahitan pertama selesai kita kerjakan selanjutnya yaitu menjahit sekali lagi pada pinggiran bisban yang ada isinya, jahitlah benar-benar sempurna pada pinggiran bisban tersebut biar hasil nya terlihat bagus, Anda juga dapat memakai sepatu khusus resleting jepang untuk menjahit bisban ini jikalau tidak ada sepatu sebelah.

3. Jika sudah selanjutnya obraslah pinggiran kain nya biar tiras kain nya tidak terurai sesudah sekian usang di gunakan

4. Balikan kain yang sudah di pasang bisban tersebut kemudian jahit stik di salah satu pinggirannya.

5. Selesai.

Bisban isi ini dapat kita buat sendiri dengan cara memotong dari kain serong sesudah itu untuk isi nya dapat dengan tali kur belang yang biasa di gunakan untuk variasi ban pinggang pria. Untuk standar warna bisban yang dipasang pada kain baju biasanya yang sewarna dengan warna kain baju tersebut,

Nah itulah cara menjahitnya, semoga bisa bermanfaat ya. Selamat mencoba dan terimakasih sudah mampir ke article ini.

CARA MENJAHIT BISBAN ISI

Hai hai, apa kabar semuanya? Masih cinta dunia craft kan? Masi suka ber-DIY ria? Masih suka main-main ama jarum dan benang ? Masih main-main ke blog Jahitpedia ini? Huaaaaa aseli aku kangen banget ama semuanya, termasuk sahut-sahutan di komen dan mampir balik ke blog kalian. ðŸ˜­
 Huaaaaa aseli aku kangen banget ama semuanya I'm Coming Back

Ternyata udah setahunan yah aku ngilang di mari. Huhuhuu. Blog inipun juga sangat amat jarang banget aku intipin. Jadi maafkan yah, karena pastinya banyak komentar-komentar maupun pertanyaan dari teman-teman semua yang gak aku balas. ðŸ˜­

Bagiku, ternyata konsisten menulis itu emang susah banget yah. Atau kayaknya memang aku orang yang susah untuk konsisten di segala hal. ðŸ˜­ Jujur, karena aku tuh orangnya moody'an. Kalau udah ada satu atau beberapa hal yang ngeganggu di pikiran meskipun dikit aja, ilang deh itu mood. Gak profesional donk? Iya, dan aku memang harus terus dan terus belajar untuk menjadi blogger yang profesional. *eciyeh*

Nah kalau sempet lama ngilang gini, pasti ada beberapa pertanyaan yang sering muncul. Eh emang kalian bakalan nanya? *KEPEDEAN ini sih, hahahah*

Ngapain aja selama ini? 
Hemm, aku sendiri juga bingung mau ngejawab apa, hahhaha. Yang jelas sih masih main-main DIY juga, hunting kreasi / tutorial craft di berbagai media buat nambah-nambah ilmu dan inspirasi. Cuman emang beberapa waktu kemarin sempat belajar menggeluti dunia phonetography alias foto-foto layaknya photographer profesional tapi menggunakan kamera ponsel. *meskipun belom jadi profesional juga ðŸ˜„ * Ternyata seru juga sih, dan yah biar foto-foto di blog aku nantinya jadi lebih kece juga kan.
Koq ga diposting di blog? 
Ehem ehemm.. Tetep "moody" yang jadi alasannya. ðŸ˜„  Cuman sempat ada juga beberapa karya yang aku posting di beberapa medsos. Jadi, yuk ah di follow Instagram dan like Facebook Fanpage Jahitpedia yah. *ngiklan*

Baiklah, mohon doanya agar aku bisa konsisten nulis di mari ya, terutama untuk sharing kreasi DIY. Dan maafkan bahasaku yang masih acak adul karena lama gak nulis dan merangkai kata-kata. Sampai jumpa di kreasi DIY Ayumna selanjutnya. ðŸ˜˜


I'm Coming Back

Kali ini mau cerita sedikit tentang gift buatan aku untuk baby dari teman aku yang baru aja melahirkan putri pertamanya. Awalnya sih bingung mau kasih kado apa. Hmm, karena sekarang aku punya blog tentang craft dan DIY, kurang oke dong ya kalau kadonya beli di toko. Jadilah aku pede untuk bikin handmade baby gift sendiri *eh,pede apa kepedean ya?*. :D

Kali ini mau cerita sedikit tentang gift buatan aku untuk baby dari teman aku yang baru aj Baby Gift Set

Awalnya sempat galau mau bikin kado apaan. Keputusan terakhir jatuh pada baby gift set yang isinya sepasang sepatu bayi rajut dan bandana rajut. Dan sempat dibikin galau juga dengan ukuran sepatunya, maklum lah daku ini belum punya anak jadi nggak ngerti deh size sepatu bayi. Jadi proses bikinnya juga sempat berulang kali mendedel benang rajutannya gegara ukurannya berasa nggak pas. Berapa kali dedelnya? Ratusan. Hihi becanda, nggak sampai ding. Walau hasilnya masih nggak begitu rapi, tetap kepedean pede aja. Maklum nih lama nggak ngerajut, tapi maksa pingin bikin yang rajutan. :p

Sepatu bayi dan bandana bayi rajut ini aku bikin dari benang katun. Bentuknya juga sederhana banget. Saat merajut, aku sengaja pakai double (dua) benang, biar keliatan tebal dan lebih kokoh. Eh selain itu juga biar cepat selesai juga sih ngerajutnya, hihi. Nah karena pakai double benang, jadi aku pakai hakpen Rose nomor 5/0. Untuk jenis rajutan utamanya, aku pakai tusuk hdc (half double crochet stitch).

Kali ini mau cerita sedikit tentang gift buatan aku untuk baby dari teman aku yang baru aj Baby Gift Set
Packing baby gift set-nya
Kali ini mau cerita sedikit tentang gift buatan aku untuk baby dari teman aku yang baru aj Baby Gift Set
Isi baby gift set-nya
Sebenarnya kalau untuk cewek biasanya identik dengan warna pink ya. Tapi aku bikin set sepatu dan bandana rajutnya pakai benang warna biru. Karena sebelumnya aku sudah lebih dulu bikin 3 buah bandana (yang ada di sebelahnya), yang salah satunya adalah bandana berwarna pink dengan bunga putih. Jadi biar ada bermacam-macam warna, aku bikin deh set sepatu rajut dan bandana warna biru.

Untuk tiga buah bandananya aku bikin dari kain rayon spandex, sehingga lembut untuk kulit bayi. Yang dua diantaranya dihiasi dengan bunga dari kain perca. Sayang deh kelupaan nggak kefoto detailnya. Soalnya kalau nggak didokumentasiin kayak gini, aku tuh kadang suka lupa sendiri sudah pernah bikin apaan. Yang paling parah sih kalau mau bikin lagi sesuatu yang sudah pernah aku bikin, suka lupa sendiri gimana caranya, haha. Yah semoga nggak lupa kalau suatu saat mau bikin lagi bandana yang sama. :D

Kali ini mau cerita sedikit tentang gift buatan aku untuk baby dari teman aku yang baru aj Baby Gift Set
Begaya pakai label Ayumna :p
Yah itu dia gift sederhana dari aku. Semoga ukurannya pas dan yang nerima juga suka. Secara nih bikinnya penuh perjuangan dan berpeluh keringat karena sempat ngelepasin beberapa deret stitch dan pasang lagi berulang kali. Btw, ada yang minat pesan nggak? :p

Baby Gift Set

CARA TEPAT MENJAHIT BENANG KARET

 kali ini saya akan memberikan anda tips untuk menjahit benar karet dengan tept dan benar CARA TEPAT MENJAHIT BENANG KARET


CARA TEPAT MENJAHIT BENANG KARET,- Halo temen-temen kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan memberikan anda tips untuk menjahit benar karet dengan tept dan benar, adakah diantara kalian yang masih asing dengan benang karet? atau cara menjahitnya? jika belum tau mari saya jelaskan terlebih dahulu. 

Benang karet terbuat dari campuran karet. Sifatnya yang sangat elastis membuat benang ini sangat cocok untuk membuat kerutan busana. Benang karet biasanya hanya dipasang pada bagian atas mesin jahit, karena bagian bawah harus tetap menggunakan benang katun. Benang karet warna atau elastic thread ini biasanya di gunakan untuk menjahit bagian tertentu pada pakaian misalnya daerah lengan, leher, saku, pinggang atau aplikasi lainnya. selain itu misalkan project diy mu butuh kerutan bisa juga menggunakan benang ini.

Menjahit pake benang karet ini gak susah,asal tau tipsnya dan yang paling penting butuh perasaan memperlakukan benangnya. untuk beli benang karet/benang elastis ini sangat mudah.Cukup ke toko peralatan jahit pasti ada.Harganya pun murah kok.Kalo ingin tahu biasanya benang karet ini dipakai untuk apa?ituloh dipakai untuk baju-baju pantai yang kerut-kerut di dada,atau bahasa gaulnya Maxi Dress.

Berikut cara menjahitnya :

 kali ini saya akan memberikan anda tips untuk menjahit benar karet dengan tept dan benar CARA TEPAT MENJAHIT BENANG KARET
Benang Karet


1. Pertama kita masukan benang karet ke dalam palet sebanyak yang di inginkan, Kemudian masukan palet tersebut ke dalam sekoci mesin jahit, kemudian supaya tidak terlalu kencang putarlah baut kecil pada sekoci sebanyak 1 putaran. Jika terlalu kencang biasanya benang tersebut akan gampang putus.

2. Selanjutnya masukan ke dalam rumah sekoci di pecahan bawah mesin jahit,  masukan benang jahit katun ke besi daerah benang, atur langkah mesin supaya lebih lebar dengan memutar kenop pengatur langkah jahitan. Jika langkah mesin terlalu rapat benang tersebut akan kurang melar.

3. Setelah itu mulailah menjahit kain pada pecahan atas sebanyak beberapa jalur sesuai dengan keperluan, tapi sebaiknya paling sedikit 2 jalur, sebab jikalau hanya satu jalur kurang bagus, dan sebab lantaran yang kita jahit ini yakni karet juga walaupun berbentuk benang, maka lakukan penarikan kain secara maksimal ketika menjahitnya, supaya kesudahannya mengkerut sempurna.

4. Selesai. lihat dulu kerapiannya apakah sudah benar atau ada beberapa yang masih salah.

Nah itulah cara menjahit benang karet, semoga bisa bermanfaat yaa, selamat mencoba.
Dan terimakasih sudah mampir ke article ini.

CARA TEPAT MENJAHIT BENANG KARET