Halaman

    Social Items

Link Banner

Untuk postingan kali ini saya ingin memberikan tutorial bagaimana cara membuat celana sarung, bentuk celana ini sama seperti celana pada umumnya, namun di tambahi selembar kain di bagian depannya, jadi nanti nya bentuknya kira-kira seperti rok kebaya.

Karena namanya celana sarung, maka bahan untuk membuat celana ini haruslah dari kain sarung, ukuran kain sarung adalah sekitar 2 meter dengan lebar 115 cm sama seperti kain lainnya, yang membedakan adalah jenis kain dan motif nya. Dan kelebihan kain sarung ini di bandingkan dengan kain lain adalah terasa hangat saat di pakai apalagi jika di malam hari saat cuaca dingin, jadi nya kain sarung ini cocok di gunakan sebagai selimut.

Untuk pola celana sarung ini sendiri adalah pola celana pada umumnya, namun jika ingin lebih mudah Anda bisa menggunakan pola celana piyama, dan karena di desain agar praktis, maka tidak perlu lah celana ini di pasang resleting sebagai gantinya kita bisa menggunakan ban pinggang berkaret supaya lebih praktis.

Di bagian pinggir dan belakang pada celana sarung bisa Anda pasang saku, sesuai dengan keinginan. Cara pembuatan saku pada celana sarung tidaklah berbeda seperti pada pembuatan celana lainnya, Anda bisa menggunakan tekhnik menjahit saku rok yang mudah untuk membuat saku celana sarung.

Untuk ukuran yang harus di persiapkan sebelum pembuatan celana sarung ini adalah sebagai berikut:

  • Lingkar pinggang
  • Lingkar pinggul
  • Lingkar paha
  • Lingkar lutut
  • Lingkar ujung celana bagian bawah
  • Lingkar pesak (selangkangan)
  • Panjang celana                                            

Setelah semua ukuran kita dapatkan maka selanjutnya tinggal di buat pola nya, boleh di kertas dahulu atau pun langsung pada kain, dan untuk pola dari celana sarung ini adalah sama seperti pola celana piyama yaitu sebagai berikut:



yang garis merah adalah pola depan sementara garis yang biru untuk pola bagian belakang, sementara untuk keterangan dari pola tersebut adalah sebagai berikut:

A-B     : panjang sisi
A-C     : tinggi pesak
C-D     : ¼ lingkar pinggul + 1
D-E     : ¼ C-D
E-F      : ½ D-E
C-S      : 6 cm
A-Q     : ½ lingkar pinggang +3 cm jika ingin menggunakan elastic boleh di tambah 5 cm
A-R     : 2 cm
B-G     : ½ lingkar kaki celana – 2 cm
B-M    : ½ lingkar kaki celana + 2 cm

Untuk kain bagian depannya kita buat dari kain sisa guntingan pola, patokannya untuk panjangnya di sesuaikan dengan panjang celana, atau boleh sedikit lebih pendek kira-kira 1 sampai 2 cm, untuk lebarnya adalah setengah lingkar pinggang celana – 10 atau 15 cm, jadi lingkar pinggang pada pola celana kita ukur dahulu baru kita kurangi 10 cm, sebagai contoh apabila setengah lingkar pinggang nya 50 cm dengan panjang celana 90 cm maka kita gunting untuk kain nya dengan ukuran 40 cm x 90 cm dengan di tambah beberapa cm untuk keliman.



Setelah pola selesai di buat maka selanjutnya tinggal kita gunting sesuai dengan pola tersebut, dan untuk urutan menjahitnya sendiri adalah sebagai berikut:


  • Jahit kelim bagian bawah dan pinggir kiri dari kain depan, lalu tempel ke pola celana yang sebelah kanan dengan cara di jahit di bagian pinggirannya
  • Buatlah saku di bagian atasnya, agar lebih praktis buatlah saku seperti pembuatan saku rok
  • Selanjutnya kita sambung masing-masing bagian selangkangan dari pola celana depan dan juga pola celana bagian belakang.
  • Lalu sambungkan bagian pinggir pola depan dan pola belakang
  • kemudian bagian pinggir dalam dari pola celana depan dan belakang
  • Untuk bagian pinggangnya kita buat terpisah, agar karet elastiknya terlihat lebih bagus, caranya adalah kita siapkan selembar kain ban pinggang dengan lebar 10 cm dan panjang sesuai dengan lingkar pinggang celana, untuk caranya sudah pernah saya buat tutorialnya beberapa waktu yang lalu.
  • Jahit sambung kain tersebut, lalu lipat dan jahit bagian pinggirannya, sisakan sekitar 3 cm untuk memasukan karet elastic
  • Pasang ke ban pinggang celana, lalu masukan karet elastic kedalamnya
  • Jahit lubang untuk memasukan karet elastik agar tersambung semua ke pinggang celana
  • Ratakan karet elastic dengan cara di regangkan, dan jahit bagian tengahnya agar posisinya tidak berubah kembali saat di gunakan
  • selanjutnya adalah menjahit kelim bagian bawah kaki celana, ukur dahulu menggunakan pita meteran apakah panjang celana nya sudah pas.
  • langkah terakhir adalah menggosok celana ini menggunakan setrika agar lebih rapih, dan celana pun siap di gunakan.
untuk lebih jelas bagaimana proses pengerjaannya , silahkan menonton video berikut ini



Di atas saya menggunakan pola celana piyama untuk celana sarung ini, namun sebenarnya semua jenis pola celana bisa untuk membuat celana sarung ini, jenis celana ini cukup banyak yang menggunakan terutama di bulan ramadhan dan untuk melaksanakan sholat sehari-hari di mesjid atau mushala. Sempat popular beberapa tahun yang lalu, dan ditahun sekarang sudah kurang popular, namun karena biasanya mode itu berputar maka suatu saat celana jenis ini akan kembali ngetop, sama halnya seperti tren celana cutbray yang sekarang sedang di gandrungi oleh kaum muda yang sebenarnya itu adalah mode tahun lama.

Memang juga celana jenis ini banyak yang menjual dengan harga yang relatif murah, namun jenis kain sarung yang di gunakan terkadang kurang memenuhi selera karena bahannya tipis, gatal atau kasar, sementara jika membuat sendiri kita bisa memilih bahan sarung kualitas terbaik sehingga lebih nyaman untuk di gunakan.

Dan kira nya cukup sampai disini postingan yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang mencari pola celana sarung, sampai jumpa di postingan saya yang selanjutnya.

pola celana sarung berikut keterangannya


Untuk postingan kali ini saya ingin memberikan tutorial bagaimana cara membuat celana sarung, bentuk celana ini sama seperti celana pada umumnya, namun di tambahi selembar kain di bagian depannya, jadi nanti nya bentuknya kira-kira seperti rok kebaya.

Karena namanya celana sarung, maka bahan untuk membuat celana ini haruslah dari kain sarung, ukuran kain sarung adalah sekitar 2 meter dengan lebar 115 cm sama seperti kain lainnya, yang membedakan adalah jenis kain dan motif nya. Dan kelebihan kain sarung ini di bandingkan dengan kain lain adalah terasa hangat saat di pakai apalagi jika di malam hari saat cuaca dingin, jadi nya kain sarung ini cocok di gunakan sebagai selimut.

Untuk pola celana sarung ini sendiri adalah pola celana pada umumnya, namun jika ingin lebih mudah Anda bisa menggunakan pola celana piyama, dan karena di desain agar praktis, maka tidak perlu lah celana ini di pasang resleting sebagai gantinya kita bisa menggunakan ban pinggang berkaret supaya lebih praktis.

Di bagian pinggir dan belakang pada celana sarung bisa Anda pasang saku, sesuai dengan keinginan. Cara pembuatan saku pada celana sarung tidaklah berbeda seperti pada pembuatan celana lainnya, Anda bisa menggunakan tekhnik menjahit saku rok yang mudah untuk membuat saku celana sarung.

Untuk ukuran yang harus di persiapkan sebelum pembuatan celana sarung ini adalah sebagai berikut:

  • Lingkar pinggang
  • Lingkar pinggul
  • Lingkar paha
  • Lingkar lutut
  • Lingkar ujung celana bagian bawah
  • Lingkar pesak (selangkangan)
  • Panjang celana                                            

Setelah semua ukuran kita dapatkan maka selanjutnya tinggal di buat pola nya, boleh di kertas dahulu atau pun langsung pada kain, dan untuk pola dari celana sarung ini adalah sama seperti pola celana piyama yaitu sebagai berikut:



yang garis merah adalah pola depan sementara garis yang biru untuk pola bagian belakang, sementara untuk keterangan dari pola tersebut adalah sebagai berikut:

A-B     : panjang sisi
A-C     : tinggi pesak
C-D     : ¼ lingkar pinggul + 1
D-E     : ¼ C-D
E-F      : ½ D-E
C-S      : 6 cm
A-Q     : ½ lingkar pinggang +3 cm jika ingin menggunakan elastic boleh di tambah 5 cm
A-R     : 2 cm
B-G     : ½ lingkar kaki celana – 2 cm
B-M    : ½ lingkar kaki celana + 2 cm

Untuk kain bagian depannya kita buat dari kain sisa guntingan pola, patokannya untuk panjangnya di sesuaikan dengan panjang celana, atau boleh sedikit lebih pendek kira-kira 1 sampai 2 cm, untuk lebarnya adalah setengah lingkar pinggang celana – 10 atau 15 cm, jadi lingkar pinggang pada pola celana kita ukur dahulu baru kita kurangi 10 cm, sebagai contoh apabila setengah lingkar pinggang nya 50 cm dengan panjang celana 90 cm maka kita gunting untuk kain nya dengan ukuran 40 cm x 90 cm dengan di tambah beberapa cm untuk keliman.



Setelah pola selesai di buat maka selanjutnya tinggal kita gunting sesuai dengan pola tersebut, dan untuk urutan menjahitnya sendiri adalah sebagai berikut:


  • Jahit kelim bagian bawah dan pinggir kiri dari kain depan, lalu tempel ke pola celana yang sebelah kanan dengan cara di jahit di bagian pinggirannya
  • Buatlah saku di bagian atasnya, agar lebih praktis buatlah saku seperti pembuatan saku rok
  • Selanjutnya kita sambung masing-masing bagian selangkangan dari pola celana depan dan juga pola celana bagian belakang.
  • Lalu sambungkan bagian pinggir pola depan dan pola belakang
  • kemudian bagian pinggir dalam dari pola celana depan dan belakang
  • Untuk bagian pinggangnya kita buat terpisah, agar karet elastiknya terlihat lebih bagus, caranya adalah kita siapkan selembar kain ban pinggang dengan lebar 10 cm dan panjang sesuai dengan lingkar pinggang celana, untuk caranya sudah pernah saya buat tutorialnya beberapa waktu yang lalu.
  • Jahit sambung kain tersebut, lalu lipat dan jahit bagian pinggirannya, sisakan sekitar 3 cm untuk memasukan karet elastic
  • Pasang ke ban pinggang celana, lalu masukan karet elastic kedalamnya
  • Jahit lubang untuk memasukan karet elastik agar tersambung semua ke pinggang celana
  • Ratakan karet elastic dengan cara di regangkan, dan jahit bagian tengahnya agar posisinya tidak berubah kembali saat di gunakan
  • selanjutnya adalah menjahit kelim bagian bawah kaki celana, ukur dahulu menggunakan pita meteran apakah panjang celana nya sudah pas.
  • langkah terakhir adalah menggosok celana ini menggunakan setrika agar lebih rapih, dan celana pun siap di gunakan.
untuk lebih jelas bagaimana proses pengerjaannya , silahkan menonton video berikut ini



Di atas saya menggunakan pola celana piyama untuk celana sarung ini, namun sebenarnya semua jenis pola celana bisa untuk membuat celana sarung ini, jenis celana ini cukup banyak yang menggunakan terutama di bulan ramadhan dan untuk melaksanakan sholat sehari-hari di mesjid atau mushala. Sempat popular beberapa tahun yang lalu, dan ditahun sekarang sudah kurang popular, namun karena biasanya mode itu berputar maka suatu saat celana jenis ini akan kembali ngetop, sama halnya seperti tren celana cutbray yang sekarang sedang di gandrungi oleh kaum muda yang sebenarnya itu adalah mode tahun lama.

Memang juga celana jenis ini banyak yang menjual dengan harga yang relatif murah, namun jenis kain sarung yang di gunakan terkadang kurang memenuhi selera karena bahannya tipis, gatal atau kasar, sementara jika membuat sendiri kita bisa memilih bahan sarung kualitas terbaik sehingga lebih nyaman untuk di gunakan.

Dan kira nya cukup sampai disini postingan yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang mencari pola celana sarung, sampai jumpa di postingan saya yang selanjutnya.
Baca Juga
Load Comments