Halaman

    Social Items

Link Banner




Selamat berjumpa kembali, jika Anda seorang yang baru belajar menjahit tentu lah belum mengetahui cara atau tekhnik apa yang perlu Anda lakukan jika menerima pesanan menjahit pakaian dari pelanggan, untuk itu saya akan memberikan tips bagaimana cara yang harus di lakukan saat kita menerima pesanan berupa jahitan pakaian tersebut.


Yang pertama Anda harus memeriksa jenis kainnya apakah jenis kain yang sukar atau mudah di jahit, dan juga model baju yang menjadi keinginan dari pelanggan juga harus kita jadikan ukuran untuk menentukan ongkos jahit dari  baju tersebut, semakin sukar maka sudah tentu akan semakin mahal juga ongkos menjahitnya.

juga ukurlah lebar dan panjang dari kain yang kita dapat dari pelanggan tersebut sebelum menyanggupi menjahitkan kain tersebut menjadi pakaian, jangan sampai setelah badan pelanggan di ukur dan model baju di tentukan pada saat kain tersebut akan di potong ternyata panjangnya tidak cukup. Sebagai contoh untuk menjahit sebuah baju atasan tangan pendek dewasa, dengan lebar kain 1,15 meter kita membutuhkan panjang kain 1.5 meter, sedangkan untuk tangan panjang 2 meter, untuk terusan yang bagian bawahnya tidak terlalu lebar butuh panjang kain 2,5 meter untuk yang lebar banget 3 sampai 3.5 meter, dan ini sudah tidak bisa di tawar lagi, jangan karena tidak ada pekerjaan Anda menyanggupi bisa membuat gamis padahal kain nya hanya sepanjang 1.5 meter. Itu mencari masalah namanya.

Untuk menjahit sebuah pakaian sebetulnya tidak membutuhkan waktu lama, cukup beberapa jam saja, namun jika pekerjaan kita sedang banyak maka tentukanlah waktu yang lebih lama dari perkiraan, misalnya jika kita hendak menjahit sebuah baju gamis payung yang membutuhkan waktu pengerjaan dari motong kain sampai jadi baju sekitar 3 jam, maka mintalah waktu kepada pelanggan kita selama 2 sampai 4 hari, ini untuk menjaga-jaga jika terjadi hal-hal di luar perkiraan seperti mati lampu, sakit mencret, malas, mengantuk, pengen piknik dan lain sebagainya, namun yang jelas selesaikanlah jahitan tersebut sebelum waktunya.

Tentukanlah secara kongkrit dan jelas ongkos jahit untuk pakaian yang akan kita jahit, tidak perlu mencla mencle dan bingung dalam menentukan ongkos jahit, hanya karena pelanggan kita itu teman, saudara atau tetangga, karena kita juga butuh duit nya untuk membeli peralatan jahit, bayar listrik dan menyambung hidup. Tapi jika anda masih dalam rangka belajar sih tidak apa-apa mau di gratiskan juga.

Setelah lama membuka usaha menjahit, biasanya pelanggan akan semakin bertambah banyak, jenis model pakaian yang dijahit pun akan semakin beragam, pada saat itulah kita membutuhkan sebuah buku bon atau kwitansi untuk mencatat pesanan dari pelanggan menjahit kita, apalagi jika membuka usaha menjahit di pasar, keberadaan bon ini sangat di butuhkan, jangan sampai kita salah memberikan pakaian ke lain orang, atau salah dalam memotong kain dari pelanggan karena tidak ada keterangannya.

Untuk bentuk dari bon kwitansi untuk transaksi menjahit ini kita bisa menggunakan bon yang biasa di gunakan untuk transaksi jual beli biasa, Anda bisa membelinya di tukang fotokopi maupun di toko buku terdekat, namun alangkah baiknya jika bon ini kita pesan khusus ke percetakan, selain bentuknya berbeda, juga terkesan lebih ekslusif dan akan memberikan kesan bahwa tempat usaha kita merupakan tempat usaha yang profesional, harga dari bon ini juga tidak terlalu mahal, saya sendiri membuat 10 jilid hanya di kenakan tarif Rp. 125000 namun itu tergantung tempat percetakannya juga, silahkan di tanyakan langsung.

Jika Anda berminat membuat bon untuk keperluan transaksi menjahit ini, berikut adalah gambar contoh dari bentuk bon tersebut, namun ini tidak mutlak harus seperti itu, Anda bisa saja membuat bentuk lain nya sesuai dengan keinginan sendiri.



jika pelanggan yang menjahit Cuma dari teman, saudara dan tetangga sih tidak bon tersebut tidak perlu di pakai, gunakan bon kwitansi ini untuk pelanggan baru dan kita tidak begitu kenal saja. Dan satu hal yang perlu di ingat ialah mintalah uang muka minimal 25% dari keseluruhan ongkos menjahit pakaian tersebut. Apalagi jika bahan kain nya dari kita, ini untuk meminimalisir kerugian yang bisa timbul di karenakan baju tersebut tidak di ambil, walaupun sebenarnnya jika tidak di ambil selama 1 tahun secara otomatis pakaian tersebut menjadi milik kita dan bisa kita pakai atau di jual ke orang lain, ini merupakan peraturan tidak tertulis semua penjahit. Biasanya di tailor tailor besar setiap mau lebaran, jahitan yang tidak di ambil akan dijual secara murah meriah atau di berikan kepada para pegawainya.

Demikianlah artikel yang bisa saya berikan kali ini semoga bisa menambah wawasan Anda, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca artikel saya yang lainnya.

contoh bon kwitansi menjahit pakaian





Selamat berjumpa kembali, jika Anda seorang yang baru belajar menjahit tentu lah belum mengetahui cara atau tekhnik apa yang perlu Anda lakukan jika menerima pesanan menjahit pakaian dari pelanggan, untuk itu saya akan memberikan tips bagaimana cara yang harus di lakukan saat kita menerima pesanan berupa jahitan pakaian tersebut.


Yang pertama Anda harus memeriksa jenis kainnya apakah jenis kain yang sukar atau mudah di jahit, dan juga model baju yang menjadi keinginan dari pelanggan juga harus kita jadikan ukuran untuk menentukan ongkos jahit dari  baju tersebut, semakin sukar maka sudah tentu akan semakin mahal juga ongkos menjahitnya.

juga ukurlah lebar dan panjang dari kain yang kita dapat dari pelanggan tersebut sebelum menyanggupi menjahitkan kain tersebut menjadi pakaian, jangan sampai setelah badan pelanggan di ukur dan model baju di tentukan pada saat kain tersebut akan di potong ternyata panjangnya tidak cukup. Sebagai contoh untuk menjahit sebuah baju atasan tangan pendek dewasa, dengan lebar kain 1,15 meter kita membutuhkan panjang kain 1.5 meter, sedangkan untuk tangan panjang 2 meter, untuk terusan yang bagian bawahnya tidak terlalu lebar butuh panjang kain 2,5 meter untuk yang lebar banget 3 sampai 3.5 meter, dan ini sudah tidak bisa di tawar lagi, jangan karena tidak ada pekerjaan Anda menyanggupi bisa membuat gamis padahal kain nya hanya sepanjang 1.5 meter. Itu mencari masalah namanya.

Untuk menjahit sebuah pakaian sebetulnya tidak membutuhkan waktu lama, cukup beberapa jam saja, namun jika pekerjaan kita sedang banyak maka tentukanlah waktu yang lebih lama dari perkiraan, misalnya jika kita hendak menjahit sebuah baju gamis payung yang membutuhkan waktu pengerjaan dari motong kain sampai jadi baju sekitar 3 jam, maka mintalah waktu kepada pelanggan kita selama 2 sampai 4 hari, ini untuk menjaga-jaga jika terjadi hal-hal di luar perkiraan seperti mati lampu, sakit mencret, malas, mengantuk, pengen piknik dan lain sebagainya, namun yang jelas selesaikanlah jahitan tersebut sebelum waktunya.

Tentukanlah secara kongkrit dan jelas ongkos jahit untuk pakaian yang akan kita jahit, tidak perlu mencla mencle dan bingung dalam menentukan ongkos jahit, hanya karena pelanggan kita itu teman, saudara atau tetangga, karena kita juga butuh duit nya untuk membeli peralatan jahit, bayar listrik dan menyambung hidup. Tapi jika anda masih dalam rangka belajar sih tidak apa-apa mau di gratiskan juga.

Setelah lama membuka usaha menjahit, biasanya pelanggan akan semakin bertambah banyak, jenis model pakaian yang dijahit pun akan semakin beragam, pada saat itulah kita membutuhkan sebuah buku bon atau kwitansi untuk mencatat pesanan dari pelanggan menjahit kita, apalagi jika membuka usaha menjahit di pasar, keberadaan bon ini sangat di butuhkan, jangan sampai kita salah memberikan pakaian ke lain orang, atau salah dalam memotong kain dari pelanggan karena tidak ada keterangannya.

Untuk bentuk dari bon kwitansi untuk transaksi menjahit ini kita bisa menggunakan bon yang biasa di gunakan untuk transaksi jual beli biasa, Anda bisa membelinya di tukang fotokopi maupun di toko buku terdekat, namun alangkah baiknya jika bon ini kita pesan khusus ke percetakan, selain bentuknya berbeda, juga terkesan lebih ekslusif dan akan memberikan kesan bahwa tempat usaha kita merupakan tempat usaha yang profesional, harga dari bon ini juga tidak terlalu mahal, saya sendiri membuat 10 jilid hanya di kenakan tarif Rp. 125000 namun itu tergantung tempat percetakannya juga, silahkan di tanyakan langsung.

Jika Anda berminat membuat bon untuk keperluan transaksi menjahit ini, berikut adalah gambar contoh dari bentuk bon tersebut, namun ini tidak mutlak harus seperti itu, Anda bisa saja membuat bentuk lain nya sesuai dengan keinginan sendiri.



jika pelanggan yang menjahit Cuma dari teman, saudara dan tetangga sih tidak bon tersebut tidak perlu di pakai, gunakan bon kwitansi ini untuk pelanggan baru dan kita tidak begitu kenal saja. Dan satu hal yang perlu di ingat ialah mintalah uang muka minimal 25% dari keseluruhan ongkos menjahit pakaian tersebut. Apalagi jika bahan kain nya dari kita, ini untuk meminimalisir kerugian yang bisa timbul di karenakan baju tersebut tidak di ambil, walaupun sebenarnnya jika tidak di ambil selama 1 tahun secara otomatis pakaian tersebut menjadi milik kita dan bisa kita pakai atau di jual ke orang lain, ini merupakan peraturan tidak tertulis semua penjahit. Biasanya di tailor tailor besar setiap mau lebaran, jahitan yang tidak di ambil akan dijual secara murah meriah atau di berikan kepada para pegawainya.

Demikianlah artikel yang bisa saya berikan kali ini semoga bisa menambah wawasan Anda, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca artikel saya yang lainnya.

Baca Juga
Load Comments