Halaman

    Social Items

Link Banner


Selamat berjumpa kembali, sudah lama tidak posting, karena lagi sibuk-sibuknya jadi baru sempat menulis lagi. Di postingan kali ini saya akan memberikan trik sederhana yang bisa di gunakan saat Anda sedang membuat pola pakaian.


Dalam usaha menjahit baju, kita tidak akan lepas dari peralatan membuat pola baju, mulai dari meteran, penggaris lurus kerung dan lengkung, kapur jahit dan karbon jahit, raderan dan juga pola berbagai macam kerah seperti shanghai, shiler dan kemeja. Semua merupakan peralatan penunjang dan hendaklah di lengkapi keberadaannya, agar memudahkan pada saat kita membuat pola pakaian nantinya.

Waktu dulu saya kursus selama 8 bulan dan setelah lulus kursus tingkat mahir, saya kemudian bekerja di berbagai tempat, mulai dari garment, konveksi, modiste, butik dan tailor. Ini merupakan proses pematangan ilmu menjahit, karena ilmu menjahit yang anda dapat di tempat kursus itu masih mentah, dan untuk mematangkannya kita perlu untuk bekerja di tempat usaha menjahit. Dengan bekerja, disitu kita baru akan sadar bahwa menjahit untuk belajar dan menjahit untuk mencari uang itu sangat berbeda.

Disamping itu dengan bekerja kita akan memperoleh tekhnik-tekhnik menjahit baru yang tidak di ajarkan di tempat kursus. Tekhnik menjahit yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya ada, bisa kita dapat secara gratis bahkan di bayar. Satu hal yang harus Anda ingat jika saat ini sedang kursus menjahit dan mempunyai keinginan untuk membuka usaha menjahit adalah setelah lulus jangan pernah bekerja di garment atau konveksi karena tidak akan mendapatkan ilmu dan hanya akan mendapat duit, carilah pekerjaan di tailor atau modiste.

Tidak terasa sudah 11 tahun lebih saya menjadi tukang jahit, 3 tahun pertama saya isi dengan bekerja di orang dan sisanya saya membuka usaha jahit berupa tailor sampai sekarang. Suka duka sebagai tukang jahit sudah pernah saya rasakan, mulai dari salam motong, salah ukuran, salah model, dan berbagai kesalahan lainnya. entah sudah berapa ribu pakaian saya jahit dengan berbagai macam model, rasa kagum pada sebuah model pakaian yang aneh dan unik dulu, sekarang sudah berubah dengan perasaan biasa dan bahkan jenuh karena sudah terlalu seringnya mengerjakan pakaian dengan model seperti itu. Ini juga yang mungkin nanti akan Anda rasakan setelah bertahun-tahun menjadi penjahit dan ini adalah wajar, semua penjahit senior dan berpengalaman akan mengalaminya.

Pada saat saya baru pertama belajar menjahit di tempat kursus dulu, untuk membuat pola pakaian tersebut yaitu dengan di buat dahulu di selembar kertas coklat, untuk selanjutnya di tempel ke kain dan di gunting, untuk menandai di gunakan karbon jahit dengan bantuan rader, nah yang menarik adalah, saat menggunakan rader ini waktu itu saya menggunakannya dengan cara menggosok-gosok beberapa kali di tempat yang sama. Padahal ini merupakan cara yang salah, karena merader itu cukup sekali jalan

Salah satu kesulitan yang di alami seorang penjahit pemula adalah cara pecah pola, dari pola dasar menjadi berbagai macam jenis pakaian, padahal sebenarnya pecah pola itu mudah, asal kita sudah paham pola dasarnya maka tinggal kita kembangkan menjadi berbagai macam model, kunci dari pecah pola dari pola dasar adalah jangan keluar dari ukuran badan, dan yang harus di perhatikan adalah ukuran lebar bahu, panjang tangan, dan besar lingkar pinggang, satu hal yang saya pelajari untuk baju wanita, di bagian lingkar badan dan lingkar pinggul tidak mengapa agak besar, namun di bagian lingkar pinggang harus pas, sehingga membentuk badan.

Saat membuat pola dengan contoh ukuran dan model dari baju yang sudah jadi, dan pelanggan ingin sekali agar baju yang di jahit benar-benar sama persis dengan contohnya, terkadang bagi penjahit pemula ini adalah merupakan kesulitan tersendiri, bagaimana cara nya agar sama, dan saat baju tersebut sudah di jahit, ternyata tidak sama, baik ukuran maupun modelnya.

Nah disini saya akan mencoba memberikan trik bagaimana cara agar baju yang kita jahit benar-benar sama dengan baju contohnya, namun pertama saya ingatkan kalau cara yang akan saya ajarkan ini bukanlah cara standar dan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri.

Jadi begini, setiap tukang jahit mempunyai pedoman atau metode jahit sendiri-sendiri tergantung di mana dia belajar dulunya, metode ini banyak sekali, di Indonesia saja tercatat ada lebih dari 8 macam metode menjahit, saya sendiri menggunakan metode dress making, sesuai dengan yang di ajarkan guru saya di tempat kursus dulu.

Oleh karena metode menjahit berbeda-beda maka pola dasar baju ini pun berbeda pula, jadi saat Anda membuat baju dari contoh baju jadi, ada kalanya hasilnya berbeda. Oleh karena itu agar benar-benar sama, maka cara gampangnya kita jiplak saja dari baju contoh tersebut.

Untuk proses langkah mengerjakannya, adalah sebagai berikut, silahkan disimak:

Pada contoh berikut, saya mendapatkan jahitan berupa baju dengan contoh baju dengan model overslag berwarna merah dan pelanggan ingin agar baju ini sama persis hasilnya.



Maka pertama kita lipat selembar kain yang akan di jahit menjadi dua, tempatkan pada meja atau lantai yang bersih, kemudian kita tinggal tempelkan baju contoh di kain tersebut 



lalu bentuklah dengan kapur jahit di kain sesuai dengan bentuk pola  dari baju contoh 



nah ini merupakan hasil bentuk pola baju bagian depan yang sudah berhasil saya jiplak dari baju contoh.



Karena baju contohnya ada sambungan princess, maka saya harus menggeser lebar dari pola depan tersebut sebanyak 2 cm lebih di besarkan, 2 cm ini nanti akan kita jahit sebagai variasi jahitan sambungan princess tersebut, namun kainnya tidak di potong.



Setelah dirasa sesuai, tinggal kita potong dengan memberikan lebihan sebesar 1.5 sampai 2 cm untuk jahitan, lakukan hal yang sama untuk bagian yang lainnya, setelah pola di kain sudah di potong semua, maka tinggal kita jahit kain tersebut seperti biasa.



Dan berikut ini adalah hasil setelah kain tersebut selesai di jahit








Bagaimana sama persis bukan? Dengan cara ini Anda bisa menghemat waktu beberapa puluh menit, dalam membuat pola.

Pada contoh di atas, saya langsung menjiplak pola  dari baju contoh pada kain yang akan di jahit, karena sudah terbiasa, jika Anda merupakan penjahit yang masih pemula, jiplaklah terlebih dahulu di selembar kertas Koran, untuk menghindari kesalahan potong yang mungkin terjadi.

Cara menjiplak ini bisa Anda gunakan untuk model baju dengan desain yang tidak terlalu rumit, jika baju yang menjadi contoh terlalu rumit, seperti banyaknya kerutan, rempel, opnaisel dan pernak-pernik lainnya, maka beda lagi cara nya, dan akan saya ajarkan pada tutorial berikutnya di lain kesempatan.

Kira nya cukup sampai disini tutorial yang bisa saya sampaikan pada postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat, atau setidaknya dapat menambah wawasan Anda, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca artikel saya yang lain.

cara praktis membuat pola baju dari baju contoh



Selamat berjumpa kembali, sudah lama tidak posting, karena lagi sibuk-sibuknya jadi baru sempat menulis lagi. Di postingan kali ini saya akan memberikan trik sederhana yang bisa di gunakan saat Anda sedang membuat pola pakaian.


Dalam usaha menjahit baju, kita tidak akan lepas dari peralatan membuat pola baju, mulai dari meteran, penggaris lurus kerung dan lengkung, kapur jahit dan karbon jahit, raderan dan juga pola berbagai macam kerah seperti shanghai, shiler dan kemeja. Semua merupakan peralatan penunjang dan hendaklah di lengkapi keberadaannya, agar memudahkan pada saat kita membuat pola pakaian nantinya.

Waktu dulu saya kursus selama 8 bulan dan setelah lulus kursus tingkat mahir, saya kemudian bekerja di berbagai tempat, mulai dari garment, konveksi, modiste, butik dan tailor. Ini merupakan proses pematangan ilmu menjahit, karena ilmu menjahit yang anda dapat di tempat kursus itu masih mentah, dan untuk mematangkannya kita perlu untuk bekerja di tempat usaha menjahit. Dengan bekerja, disitu kita baru akan sadar bahwa menjahit untuk belajar dan menjahit untuk mencari uang itu sangat berbeda.

Disamping itu dengan bekerja kita akan memperoleh tekhnik-tekhnik menjahit baru yang tidak di ajarkan di tempat kursus. Tekhnik menjahit yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya ada, bisa kita dapat secara gratis bahkan di bayar. Satu hal yang harus Anda ingat jika saat ini sedang kursus menjahit dan mempunyai keinginan untuk membuka usaha menjahit adalah setelah lulus jangan pernah bekerja di garment atau konveksi karena tidak akan mendapatkan ilmu dan hanya akan mendapat duit, carilah pekerjaan di tailor atau modiste.

Tidak terasa sudah 11 tahun lebih saya menjadi tukang jahit, 3 tahun pertama saya isi dengan bekerja di orang dan sisanya saya membuka usaha jahit berupa tailor sampai sekarang. Suka duka sebagai tukang jahit sudah pernah saya rasakan, mulai dari salam motong, salah ukuran, salah model, dan berbagai kesalahan lainnya. entah sudah berapa ribu pakaian saya jahit dengan berbagai macam model, rasa kagum pada sebuah model pakaian yang aneh dan unik dulu, sekarang sudah berubah dengan perasaan biasa dan bahkan jenuh karena sudah terlalu seringnya mengerjakan pakaian dengan model seperti itu. Ini juga yang mungkin nanti akan Anda rasakan setelah bertahun-tahun menjadi penjahit dan ini adalah wajar, semua penjahit senior dan berpengalaman akan mengalaminya.

Pada saat saya baru pertama belajar menjahit di tempat kursus dulu, untuk membuat pola pakaian tersebut yaitu dengan di buat dahulu di selembar kertas coklat, untuk selanjutnya di tempel ke kain dan di gunting, untuk menandai di gunakan karbon jahit dengan bantuan rader, nah yang menarik adalah, saat menggunakan rader ini waktu itu saya menggunakannya dengan cara menggosok-gosok beberapa kali di tempat yang sama. Padahal ini merupakan cara yang salah, karena merader itu cukup sekali jalan

Salah satu kesulitan yang di alami seorang penjahit pemula adalah cara pecah pola, dari pola dasar menjadi berbagai macam jenis pakaian, padahal sebenarnya pecah pola itu mudah, asal kita sudah paham pola dasarnya maka tinggal kita kembangkan menjadi berbagai macam model, kunci dari pecah pola dari pola dasar adalah jangan keluar dari ukuran badan, dan yang harus di perhatikan adalah ukuran lebar bahu, panjang tangan, dan besar lingkar pinggang, satu hal yang saya pelajari untuk baju wanita, di bagian lingkar badan dan lingkar pinggul tidak mengapa agak besar, namun di bagian lingkar pinggang harus pas, sehingga membentuk badan.

Saat membuat pola dengan contoh ukuran dan model dari baju yang sudah jadi, dan pelanggan ingin sekali agar baju yang di jahit benar-benar sama persis dengan contohnya, terkadang bagi penjahit pemula ini adalah merupakan kesulitan tersendiri, bagaimana cara nya agar sama, dan saat baju tersebut sudah di jahit, ternyata tidak sama, baik ukuran maupun modelnya.

Nah disini saya akan mencoba memberikan trik bagaimana cara agar baju yang kita jahit benar-benar sama dengan baju contohnya, namun pertama saya ingatkan kalau cara yang akan saya ajarkan ini bukanlah cara standar dan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri.

Jadi begini, setiap tukang jahit mempunyai pedoman atau metode jahit sendiri-sendiri tergantung di mana dia belajar dulunya, metode ini banyak sekali, di Indonesia saja tercatat ada lebih dari 8 macam metode menjahit, saya sendiri menggunakan metode dress making, sesuai dengan yang di ajarkan guru saya di tempat kursus dulu.

Oleh karena metode menjahit berbeda-beda maka pola dasar baju ini pun berbeda pula, jadi saat Anda membuat baju dari contoh baju jadi, ada kalanya hasilnya berbeda. Oleh karena itu agar benar-benar sama, maka cara gampangnya kita jiplak saja dari baju contoh tersebut.

Untuk proses langkah mengerjakannya, adalah sebagai berikut, silahkan disimak:

Pada contoh berikut, saya mendapatkan jahitan berupa baju dengan contoh baju dengan model overslag berwarna merah dan pelanggan ingin agar baju ini sama persis hasilnya.



Maka pertama kita lipat selembar kain yang akan di jahit menjadi dua, tempatkan pada meja atau lantai yang bersih, kemudian kita tinggal tempelkan baju contoh di kain tersebut 



lalu bentuklah dengan kapur jahit di kain sesuai dengan bentuk pola  dari baju contoh 



nah ini merupakan hasil bentuk pola baju bagian depan yang sudah berhasil saya jiplak dari baju contoh.



Karena baju contohnya ada sambungan princess, maka saya harus menggeser lebar dari pola depan tersebut sebanyak 2 cm lebih di besarkan, 2 cm ini nanti akan kita jahit sebagai variasi jahitan sambungan princess tersebut, namun kainnya tidak di potong.



Setelah dirasa sesuai, tinggal kita potong dengan memberikan lebihan sebesar 1.5 sampai 2 cm untuk jahitan, lakukan hal yang sama untuk bagian yang lainnya, setelah pola di kain sudah di potong semua, maka tinggal kita jahit kain tersebut seperti biasa.



Dan berikut ini adalah hasil setelah kain tersebut selesai di jahit








Bagaimana sama persis bukan? Dengan cara ini Anda bisa menghemat waktu beberapa puluh menit, dalam membuat pola.

Pada contoh di atas, saya langsung menjiplak pola  dari baju contoh pada kain yang akan di jahit, karena sudah terbiasa, jika Anda merupakan penjahit yang masih pemula, jiplaklah terlebih dahulu di selembar kertas Koran, untuk menghindari kesalahan potong yang mungkin terjadi.

Cara menjiplak ini bisa Anda gunakan untuk model baju dengan desain yang tidak terlalu rumit, jika baju yang menjadi contoh terlalu rumit, seperti banyaknya kerutan, rempel, opnaisel dan pernak-pernik lainnya, maka beda lagi cara nya, dan akan saya ajarkan pada tutorial berikutnya di lain kesempatan.

Kira nya cukup sampai disini tutorial yang bisa saya sampaikan pada postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat, atau setidaknya dapat menambah wawasan Anda, terima kasih atas kunjungannya dan silahkan membaca artikel saya yang lain.
Baca Juga
Load Comments